Periksa Sleep Apnea ke Dokter Apa?

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 21 Juli 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Keluhan sleep apnea sebaiknya segera diperiksakan ke dokter spesialis THT untuk memastikan tidur tetap berkualitas serta mencegah komplikasi yang membahayakan.

Periksa Sleep Apnea ke Dokter Apa?

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara waktu, sekitar 10-30 detik, selama beberapa kali. Meski terkesan sepele, berhenti bernapas berkali-kali seperti ini dapat menyebabkan penderita sleep apnea kekurangan oksigen. 


Akibatnya, kualitas dan pola tidur orang yang mengalami sleep apnea akan terganggu. Kondisi ini akan menyebabkan penderitanya merasa lelah, kurang bertenaga, dan terus mengantuk meski sudah cukup tidur. Bila tidak teratasi dengan baik, kondisi ini tentu akan mengganggu produktivitas individu yang mengalami sleep apnea.


Sleep Apnea ke Dokter Apa?

Sleep apnea perlu ditangani dan diobati oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorok. Sebab kondisi ini tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Dokter dengan gelar Sp. THT ini memiliki keahlian khusus untuk menangani gangguan kesehatan yang terjadi pada telinga, hidung, tenggorokan, termasuk sleep apnea.


Keluhan sleep apnea perlu segera diatasi dengan tepat dan cepat agar tidak makin memburuk. Bila dibiarkan, sleep apnea tidak hanya membuat penderitanya sulit tidur, tetapi juga bisa menimbulkan komplikasi, mulai dari kelelahan kronis hingga penyakit jantung. Jadi, jangan menunda pemeriksaan ke dokter spesialis THT untuk mengatasi keluhan sleep apnea.


Dokter Spesialis THT

Dokter yang menangani sleep apnea adalah dokter spesialis THT. Dokter THT memiliki kompetensi dan kemampuan untuk mengatasi beragam gangguan kesehatan pada telinga, hidung, dan tenggorokan, tak terkecuali sleep apnea.


Pemeriksaan Sleep Apnea oleh Dokter Spesialis THT

Untuk menegakkan diagnosis sleep apnea, dokter spesialis THT akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini:


  • Wawancara medis atau anamnesis, untuk mengetahui gejala, riwayat gangguan tidur dan kebiasaan tidur, seperti sering mendengkur sangat keras atau terbangun karena tersedak 
  • Pemeriksaan fisik, dengan atau tanpa endoskopi, untuk mengetahui adanya gangguan, pada hidung, mulut, tenggorokan, dan telinga yang mengarah pada pembengkakan amandel, deviasi septum, atau gangguan saluran napas bagian atas lainnya, termasuk sumbatan akibat polip
  • CT-scan leher atau kepala, untuk mendeteksi adanya gangguan anatomi pada hidung, telinga, dan tenggorokan, serta menemukan adanya penyempitan pada area terkait dengan lebih jelas
  • Polisomnografi, untuk melakukan pemeriksaan dan analisa adanya gangguan tidur yang dialami


Penanganan Sleep Apnea oleh Dokter Spesialis THT

Setelah pemeriksaan, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan penyebab sleep apnea dan keparahannya. Pada dasarnya, pengobatan sleep apnea bertujuan untuk mengurangi gejala, seperti henti napas saat tidur, sekaligus meningkatkan kualitas tidur pasien hingga mencegah terjadinya komplikasi serius.


Berikut ini adalah pengobatan sleep apnea yang dilakukan oleh dokter THT, yaitu:


  • Penggunaan alat continuous positive airway pressure (CPAP) agar saluran nafas tetap terbuka saat pasien tidur
  • Penggunaan alat bantu saat tidur, untuk memastikan saluran napas tidak tersumbat selama pasien tidur
  • Peresepan obat-obatan untuk mengatasi kantuk berlebih di siang hari maupun untuk mengatasi keluhan hidung tersumbat
  • Pemberian obat antidepresan, untuk mengatasi kecemasan yang menyertai sleep apnea


Selain pengobatan di atas, dokter spesialis THT juga akan menganjurkan pasien untuk mengubah posisi tidur, menerapkan pola hidup sehat, menurunkan berat badan berlebih, dan berhenti merokok, dan berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.


Jika semua cara pengobatan di atas tidak juga membantu meredakan keluhan sleep apnea, dokter mungkin akan melakukan tindakan pembedahan, seperti operasi pengangkatan amandel yang membesar, reposisi rahang, sampai trakeostomi (membuat jalur napas baru). Pada beberapa kasus, perawatan bersama dokter dengan spesialisasi lain, seperti dokter spesialis Paru, juga mungkin dilakukan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan.


Jadi, segera konsultasikan ke dokter spesialis THT di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi Anda saat ini. Dengan begitu, keluhan sleep apnea dapat diatasi, sehingga tidur bahkan kualitas hidup Anda bisa ditingkatkan.


Konsultasikan pada dokter kami untuk penanganan lebih lanjut:



Dr. dr. Cita Herawati Murjantyo, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K)

Dr. dr. Fauziah Fardizza, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. L.F. (K), FICS

Dr. dr. Tri Juda Airlangga Hardjoprawito, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. K. (K)

dr. Agus Subagio, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Aries Hariadi Putra, DPBO, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Ashadi Budi, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Budiman Gumilang Koerniawan, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Chippy Ahwil, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K)

dr. Dwi Wahyu Manunggal, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Edo Wira Candra, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K), M.Kes, FICS

dr. Emma Agustini, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Hemastia Manuhara Harba'i Sp. THTBKL

dr. Ibnu Harris Fadillah, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K)

dr. Jessica Fedriani, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Lola Yucola, Sp. T.H.T.B.K.L, M.Kes

dr. Rangga Rayendra Saleh, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Oto. (K)

dr. Ricky Yue, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Syahrial M.H, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. L.F. (K)

dr. Vika Aryan Sari, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Zainal Adhim, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. L.F. (K), Ph.D




Referensi:

  1. Abbasi A, et al. A comprehensive review of obstructive sleep apnea. Sleep Science. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8340897/). Diakses pada 2 Juli 2025.
  2. National Institute of Health. National Heart, Lung, and Blood Institute. Sleep Apnea. (https://www.nhlbi.nih.gov/health/sleep-apnea/treatment). Direvisi terakhir. Diakses pada 2 Juli 2025.
  3. Cleveland Clinic. Otolaryngologist. (https://my.clevelandclinic.org/health/articles/24635-otolaryngologist). Direvisi terakhir 20 Januari 2023. Diakses pada 2 Juli 2025.
  4. Cleveland Clinic. Sleep Apnea. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8718-sleep-apnea). Direvisi terakhir 15 Juli 2025. Diakses pada 2 Juli 2025.
  5. Mayo Clinic. Sleep Apnea. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sleep-apnea/diagnosis-treatment/drc-20377636). Direvisi terakhir. Diakses pada 2 Juli 2025.
  6. American Lung Association. Treating and Managing Sleep Apnea. (https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/sleep-apnea/treating-and-managing). Direvisi terakhir. Diakses pada 2 Juli 2025.