Cara Agar Tekanan Darah Normal dan Terjaga

Kamis, 11 Juli 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Banyak cara agar tekanan darah tetap normal dan stabil supaya tidak mencapai hipertensi (>130/90). Waspadai gejala tekanan darah normal dan tidak normal!

Cara Agar Tekanan Darah Normal dan Terjaga

Tekanan darah normal penting bagi kesehatan. Sayangnya banyak orang yang masih abai dengan tekanan darah mereka. Beberapa bahkan menderita darah tinggi dan tidak menyadarinya sampai terjadi keluhan yang menandakan adanya kerusakan organ akibat komplikasi tekanan darah yang melebihi batas normal ini.


Memang nilai tekanan darah yang normal untuk setiap orang bisa berbeda. Hasil pemeriksaan tekanan darah dalam sehari pun bisa berubah-ubah. Namun, menurut kesepakatan beberapa ahli, seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi (hipertensi) ketika hasil pemeriksaan tekanan darah 130/90 atau lebih. 


Penyebab Meningkatnya Tekanan Darah Normal

Peningkatan tekanan darah tidak selalu menandakan kondisi yang berbahaya. Bila didapati hasil tekanan darah yang lebih tinggi dari nilai normal, perlu dilakukan pemeriksaan ulang pada hari yang berbeda.


Faktor genetik memang memegang peran penting sebagai penyebab tekanan darah meningkat. Namun, menjalani gaya hidup yang tidak sehat juga bisa menyebabkan hipertensi. Beberapa gaya hidup tidak sehat yang dimaksud, antara lain:


  • Kurang aktif bergerak, terlebih jarang berolahraga
  • Berat badan yang berlebihan atau obesitas
  • Stres yang berkepanjangan
  • Mengonsumsi makanan yang meningkatkan tekanan darah, termasuk yang berkafein, tinggi kalori, tinggi garam serta mengandung pengawet
  • Kondisi medis lain, seperti gangguan tiroid, penyakit ginjal, dan kelainan bawaan pada pembuluh darah. 


Baca juga: Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM), Si Pencegah Komplikasi Hipertensi


Bahaya Peningkatan Tekanan Darah Normal 

Tidak hanya di Indonesia, di negara lain pun banyak yang seringkali abai terhadap tekanan darah. Pemeriksaan ke dokter biasa baru dilakukan ketika mengalami suatu keluhan, seperti tengkuk terasa pegal dan sakit kepala. Padahal gejala ini tidak selalu dirasakan oleh penderita hipertensi, kira-kira hanya 30% penderita yang merasakannya. Kebanyakan baru akan merasakan keluhan ketika sudah terjadi komplikasi.


Bila berobat ke dokter pun, tidak jarang, konsumsi obat dihentikan sendiri oleh pasien ketika sudah habis dan tidak lagi mengalami keluhan. Padahal, tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan suatu penyakit kronis, yang artinya kondisi ini hanya bisa dikendalikan bukan disembuhkan. Jadi, pengendalian tekanan darah tetap perlu dilakukan dengan pengobatan dari dokter serta menjalani pola hidup sehat.


Sedangkan ketika tekanan darah tidak dikendalikan dan dibiarkan melebihi batas normal selama bertahun-tahun, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan merusak organ tubuh, seperti kerusakan pada ginjal, jantung, mata, bahkan pembuluh darah otak, berupa stroke.



Pemeriksaan Tekanan Darah Mandiri

Alat pemeriksaan tekanan darah dapat ditemukan dengan mudah di pasaran. Penggunaan alat-alat seperti ini memang baik, meski tidak dapat menggantikan fungsi pemeriksaan ke dokter. Sebab tidak semua alat pemeriksaan darah yang dijual di pasaran memberikan hasil tekanan darah yang akurat.


Namun, tidak ada salahnya untuk memantau tekanan darah secara mandiri setiap pagi hari. Bila hasil pemeriksaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan didapati hasil yang sama setidaknya pada 2 hari berbeda, segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Pondok Indah.


Tekanan Darah 130/90 Apakah Normal?

Tekanan darah 130/90 mmHg berada dalam kategori Hipertensi Tahap 1. Ini berarti bahwa tekanan darah tersebut lebih tinggi dari normal dan perlu perhatian medis. Meskipun tidak diklasifikasikan sebagai hipertensi tahap 2 yang lebih serius, tekanan darah pada kisaran ini menunjukkan adanya risiko kesehatan yang meningkat dan memerlukan perubahan gaya hidup atau intervensi medis.


Berapa Tekanan Darah Tinggi yang Berbahaya?

Tekanan darah dianggap berbahaya jika mencapai atau melebihi 140/90 mmHg. Pada level ini, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan kerusakan pembuluh darah. Bahkan tekanan darah yang sedikit di atas normal, yaitu 130/80 mmHg, sudah dianggap perlu perhatian dan pengelolaan untuk mencegah perkembangan kondisi yang lebih parah.


Untuk mencegah risiko kesehatan, penting untuk rutin memeriksa tekanan darah dan mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan menghindari stres. Jika tekanan darah tinggi terdeteksi, konsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat sangat dianjurkan.


Cara Menjaga Tekanan Darah Tetap Normal

Selain itu, Anda juga bisa menerapkan pola hidup sehat berikut untuk mencegah peningkatan tekanan darah normal sekaligus menurunkan tekanan darah yang berada di atas ambang normal:


1. Menerapkan Pola Makan Sehat

Terapkan pola makan sehat dengan membatasi asupan garam, menghindari makanan olahan, dan tinggi kalori serta lemak.


Sebaiknya perbanyak konsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, susu dan produk olahannya, serta makanan tinggi protein, seperti telur, dada ayam, ikan, dan biji-bijian, kecuali dokter menyarankan hal sebaliknya.


Baca Juga: Siaga Satu Serangan Jantung!


2. Rutin Berolahraga

Sangat disarankan untuk berolahraga secara teratur, setidaknya selama 30 menit/hari, sebanyak 5 kali/minggu. Rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menjaga tekanan darah normal.


Beberapa jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan mencakup:


  • Berjalan kaki
  • Jogging
  • Senam aerobik
  • Berenang


3. Menurunkan Berat Badan Berlebih

Berat badan berlebih dan obesitas dapat meningkatkan risiko hipertensi. Jadi, menurunkan berat badan yang berlebih bisa menjadi salah satu cara efektif untuk mengendalikan tekanan darah. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa memulai proses penurunan berat badan dengan sehat.


4. Beristirahat Cukup

Kurang beristirahat pun bisa menyebabkan tingginya tekanan darah. Jadi, pastikan untuk selalu mendapatkan istirahat yang cukup, terutama tidur selama 7-8 jam setiap malam. Gangguan tidur dan kualitas tidur yang buruk pun bisa berpengaruh negatif terhadap tekanan darah.


Baca Juga: Kenali Bahaya Sumbatan pada Pembuluh Darah


5. Mengelola Stres

Tingkat stres yang tinggi dapat berpengaruh negatif terhadap tekanan darah. Oleh sebab itu, pastikan untuk mengelola stres dengan baik. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengelola stres mencakup:


  • Melakukan teknik relaksasi
  • Bermeditasi
  • Melakukan kegiatan yang digemari


6. Berhenti Merokok

Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah, yang kemudian akan meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan berbagai penyakit. Jadi, berhenti merokok dapat membantu menurunkan tekanan darah pada perokok aktif.


7. Tidak Mengonsumsi Minuman Beralkohol

Selain merokok, mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Terutama bila mengingat bahwa beberapa jenis minuman beralkohol memiliki kandungan gula yang cukup tinggi. Untuk mengurangi tekanan darah tinggi dan menjaganya agar tetap normal, hindari konsumsi alkohol.


Apabila Anda mengalami gejala dan tanda-tanda hipertensi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Pondok Indah. Dapatkan pemeriksaan yang menyeluruh dan perawatan terbaik untuk menstabilkan tekanan darah Anda.