By Tim RS Pondok Indah
Disuria pada pria menyebabkan buang air kecil terasa perih atau nyeri. Kondisi ini bisa terjadi akibat infeksi atau gangguan saluran kemih maupun organ reproduksi.
Disuria pada pria umumnya terjadi akibat kurang menjaga kebersihan organ intim, sering menahan buang air kecil, serta memiliki riwayat infeksi saluran kemih. Disuria sendiri sebenarnya bukanlah nama jenis penyakit, tetapi merupakan gejala yang menunjukkan adanya masalah pada saluran kemih, organ reproduksi, atau prostat.
Pria dengan keluhan ini umumnya akan mengalami nyeri, perih, dan sensasi terbakar ketika buang air kecil. Tentu saja keluhan ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Oleh sebab itu, segera konsultasikan keluhan tersebut ke dokter spesialis urologi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, agar kondisi tidak berkembang menjadi lebih serius.
Disuria, atau anyang-anyangan, bukanlah suatu penyakit tetapi keluhan yang ditandai dengan rasa perih, nyeri, atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Keluhan ini muncul karena adanya gangguan pada saluran kemih atau organ reproduksi pria.
Disuria bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi saluran kemih, penyakit prostat, kanker, penyakit menular seksual, atau efek samping dari pengobatan tertentu.
Keluhan ini tentunya bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, memahami informasi tentang gejala dan penyebab disuria pada pria sangat penting untuk memastikan penanganan yang tepat dan mencegah kemungkinannya berkembang menjadi suatu komplikasi.
Baca juga: Apakah ISK Bisa Sembuh? Simak Pengobatannya di Sini!
Disuria pada pria biasanya ditandai oleh beberapa gejala berikut ini, yaitu:
Jika Anda mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis urologi untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi serta menjaga kesehatan saluran kemih maupun organ reproduksi.
Baca juga: Infeksi Saluran Kemih ke Dokter Apa?
Berikut ini adalah beberapa penyebab disuria atau anyang-anyangan pada pria, yaitu:
Baca juga: Jangan Sampai Saluran Kemih Terinfeksi
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang pria mengalami disuria atau anyang-anyangan, yakni:
Baca juga: Waspadai Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Pria
Anyang-anyangan adalah kondisi yang tidak boleh disepelekan. Sebab anyang-anyangan atau disuria pada pria dapat menjadi tanda adanya kondisi medis yang perlu segera ditangani.
Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi jika Anda mengalami gejala berikut ini:
Selain itu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis urologi di RS Pondok Indah cabang terdekat jika keluhan disuria muncul bersamaan dengan pembengkakan pada area genital.
Pemeriksaan dan penanganan dini oleh dokter yang tepat sangat penting untuk menyembuhkan keluhan serta mencegah komplikasi yang bisa membahayakan kesehatan saluran kemih dan organ reproduksi pria.
Baca juga: Apakah Batu Ginjal Bisa Sembuh Sendiri? Kenali Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Guna menegakkan diagnosis disuria pada pria, dokter spesialis urologi akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang dimulai dengan wawancara medis (anamnesis) terkait keluhan yang dialami, riwayat kesehatan, gaya hidup, serta faktor risiko yang lain.
Dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait durasi nyeri saat BAK, serta adanya keluhan lain seperti demam, perubahan warna urine, atau nyeri di area panggul dan genital. Selain itu, dokter juga akan menanyakan riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya, perilaku seksual, serta penggunaan obat-obatan saat ini.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa tanda-tanda yang muncul akibat disuria, seperti nyeri tekan pada panggul atau pembesaran prostat.
Bila diperlukan, dokter mungkin melakukan pemeriksaan penunjang seperti tes urine, kultur urine, dan pemeriksaan darah untuk mendeteksi infeksi dan mengidentifikasi bakteri atau mikroorganisme spesifik yang menyebabkan infeksi.
Dalam beberapa kasus, pemeriksaan tambahan seperti USG saluran kemih atau prostat dapat dianjurkan untuk mengetahui kondisi organ dalam yang mungkin menjadi penyebab disuria. Hasil pemeriksaan ini akan membantu dokter untuk menegakkan diagnosis yang tepat dan memberikan penanganan disuria terbaik untuk Anda.
Baca Juga: Batu Ginjal Masalah Utama Saluran Kencing
Pengobatan disuria pada pria sangat tergantung tingkat keparahan dan penyebab yang mendasarinya. Berikut ini adalah beberapa upaya pengobatan disuria pada pria yang biasa diberikan oleh dokter:
Selain itu, dokter juga akan menganjurkan pasien disuria untuk melakukan perubahan gaya hidup, seperti menjaga kebersihan area genital dan menghindari kebiasaan menahan buang air kecil terlalu lama.
Pasien pun akan disarankan untuk memperbanyak konsumsi air putih untuk membantu membersihkan saluran kemih, serta menghindari penggunaan produk kimia atau sabun yang dapat menyebabkan iritasi pada area genital.
Pada dasarnya, pengobatan medis serta perubahan pola hidup sehat sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan sekaligus mencegah kekambuhan di kemudian hari.
Baca Juga: Ragam Penanganan Batu Ginjal
Tidak hanya membuat Anda merasa tidak nyaman, disuria juga bisa menjadi kondisi yang berbahaya apabila diabaikan. Jika tidak diobati dengan tepat, disuria pada pria dapat menimbulkan berbagai komplikasi berikut ini:
Mencegah komplikasi ini dapat dilakukan dengan diagnosis dini, pengobatan yang tepat, dan penerapan gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan saluran kemih dan organ reproduksi.
Baca juga: Pembesaran Prostat Jinak, Berbahayakah?
Disuria pada pria bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan menghambat aktivitas sehari-hari. Untuk mencegahnya, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan yaitu:
Dengan menerapkan tips pencegahan tersebut secara konsisten, risiko Anda mengalami disuria pun akan berkurang.
Untuk menyembuhkan disuria pada pria, keluhan ini perlu mendapatkan penanganan yang tepat sesuai penyebabnya. Sebab beda penyebab, beda pula pengobatan yang diberikan. Jadi, diagnosis yang akurat dari dokter sangat penting.
Jika Anda mengalami gejala disuria, seperti buang air kecil terasa tidak tuntas, nyeri, atau perih saat BAK, segera konsultasikan ke dokter spesialis urologi di RS Pondok Indah cabang terdekat.
Dengan pemeriksaan menyeluruh, dokter akan memberikan pengobatan terbaik sehingga keluhan yang Anda alami dapat teratasi dan risiko komplikasi dapat dicegah.
Baca juga: Pengobatan Prostat Bengkak: Solusi Efektif untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik
Anyang-Anyangan pada pria dapat disebabkan oleh infeksi saluran kemih, batu ginjal, pembesaran prostat, atau cedera pada area genital. Faktor risiko lain, seperti kebiasaan bergonta-ganti pasangan seksual, kurang menjaga kebersihan diri, dan kebiasaan menahan buang air kecil, juga dapat menyebabkan seorang pria mengalami anyang-anyangan.
Nyeri saat buang air kecil pada pria dapat disebabkan oleh infeksi saluran kemih, prostatitis, ataupun infeksi menular seksual seperti gonore dan klamidia. Selain itu, cedera di area genital dan iritasi akibat penggunaan produk tertentu juga bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil.
Jangan anggap remeh kondisi ini! Jika nyeri tidak kunjung mereda atau disertai dengan keluarnya cairan abnormal, demam, atau gejala lain, sebaiknya segera konsultasi ke dokter spesialis urologi karena bisa jadi tanda kondisi medis serius yang memerlukan pengobatan.
Gejala infeksi saluran kemih pada pria meliputi:
Gejala-gejala tersebut juga bisa disertai demam, menggigil, atau rasa tidak nyaman pada panggul. Segera konsultasi ke dokter spesialis urologi jika mengalami berbagai gejala di atas agar Anda bisa segera mendapatkan pengobatan yang tepat dan komplikasi bisa dicegah.
Referensi: