Kamis, 14 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Apakah hati Anda masih berfungsi sebagaimana mestinya? Sejauh mana keberhasilan pengobatan hati yang telah Anda lakukan? Apakah ada kemungkinan munculnya penyakit lain akibat malfungsi hati Anda? Mulailah lakukan tes fungsi hati untuk mendapat jawabannya!

Apakah hati Anda masih berfungsi sebagaimana mestinya? Sejauh mana keberhasilan pengobatan hati yang telah Anda lakukan? Apakah ada kemungkinan munculnya penyakit lain akibat malfungsi hati Anda?


Mulailah lakukan tes fungsi hati untuk mendapat jawabannya!


Secara umum, tes fungsi hati bisa membantu mengevaluasi kesehatan hati dan mengindikasi kemungkinan penyakit lain seperti malnutrisi ataupun penyakit tulang. Pada umumnya, tes fungsi hati termasuk dalam kelompok tes darah yang bertujuan untuk mengukur enzim atau protein tertentu dalam darah.


Tes ini dapat membantu mendeteksi, mengevaluasi, dan memonitor penyakit atau kerusakan hati. Peningkatan atau penurunan kadar protein dan enzim tertentu dalam darah di luar kadar normal mengindikasikan adanya masalah di hati.


Ada berbagai alasan untuk melakukan tes fungsi hati, di antaranya membantu Anda mendapatkan gambaran kemungkinan terpapar oleh virus hati yang disebut hepatitis. Tes ini juga bisa membantu memonitor progresi penyakit virus atau hepatitis alkoholik dan mengetahui keberhasilan pengobatan.


Selain itu, tes fungsi hati bisa juga dipakai untuk mengukur beratnya penyakit serta kemungkinan terjadinya cirrhosis.


Baca juga: Mengenal Tumor Jinak Hati pada Perempuan


Beberapa Tes Fungsi Hati yang Umum


1. Alanine Transaminase (ALT)

Ini merupakan enzim yang tes fungsi hati ditemukan terutama di dalam sel hati. ALT dapat membantu metabolisme protein dalam tubuh. Dalam kondisi normal, kadar ALT di dalam darah adalah rendah. Sebaliknya, tingginya kadar ALT mengindikasikan adanya kerusakan hati.


2. Aspartate Transaminase (AST)

Enzim AST berperan dalam metabolisme alanine. AST ditemukan dalam kadar yang tinggi di sel-sel hati, jantung, dan otot-otot lainnya. Namun jika AST tersebut ditemukan dengan kadar yang tinggi di dalam darah, ini mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati.


3. Alkaline Phosphatase (ALP)

Enzim ALP ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi di hati, saluran empedu, dan beberapa jaringan lainnya. Peningkatan kadar ALP mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati, terutama bila terjadi sumbatan di saluran empedu.


4. Albumin dan total protein

Kadar albumin (protein yang dibuat di hati) dan protein total menunjukan baiknya kemampuan hati memproduksi protein untuk kebutuhan tubuh memerangi infeksi dan menjaga fungsi lainnya. Berkurangnya kadar dari nilai normal mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati.


5. Bilirubin

Bilirubin dihasilkan oleh pemecahan haemoglobin di dalam hati. Bilirubin dikeluarkan melalui empedu dan dibuang melalui feses. Peningkatan kadar bilirubin menunjukkan adanya penyakit hati atau saluran empedu.


Baca juga: Perlemakan Hati: Salah Satu Sindrom Metabolik


Pemeriksaan Tambahan


1. Gamma-Glutamyltransferase (GGT)

Peningkatan kadar enzim GGT dalam darah mengindikasikan adanya kerusakan hati atau saluran empedu.


2. L-lactate Dehydrogenase (LDH)

LDH adalah enzim yang ditemukan di berbagai jaringan tubuh, termasuk hati. Peningkatan kadar LDH mungkin mengindikasikan adanya kerusakan hati.


3. Prothrombin Time (PT)

Tes ini dipakai untuk mengukur waktu bekuan plasma. Peningkatan PT mungkin mengindikasikan adanya kerusakan hati.


Baca juga: Sayangi Hati Anda, Hindari Konsumsi Makanan Berbahaya



Nilai Normal untuk Beberapa Tipe Pemeriksaan Hati


Nilai di atas berlaku untuk pria dewasa. Sedangkan untuk wanita dan anak-anak, akan terdapat sedikit perbedaan. Nilai normal di atas dapat juga berbeda antara laboratorium satu dengan yang lainnya.


Hal ini disebabkan oleh perbedaan metode pemeriksaan yang dipakai. Beberapa obat-obatan ataupun makanan tertentu juga dapat mempengaruhi hasil tes. Informasikan secara tepat makanan atau obat-obatan yang dikonsumsi, sehingga dokter bisa menyimpulkan hasil tes dengan tepat.


Makin besar perbedaan hasil dari nilai normal, makin berat penyakit hati yang diderita. Dokter akan menggunakan hasil pemeriksaan laboratorium untuk membantu menentukan pengobatan tepat yang dibutuhkan.