Apakah ISK pada Ibu Hamil Bisa Sembuh? Cek Jawabannya di Sini!

By Tim RS Pondok Indah

Friday, 08 August 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

ISK pada ibu hamil bisa diatasi, asalkan segera mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Simak penjelasan selengkapnya!

Apakah ISK pada Ibu Hamil Bisa Sembuh? Cek Jawabannya di Sini!

Infeksi saluran kemih (ISK) pada ibu hamil merupakan infeksi bakteri yang terjadi di saluran kemih selama masa kehamilan. Jenis bakteri yang paling umum menyebabkan ISK pada ibu hamil adalah Escherichia coli (E. coli).


Ibu hamil yang mengalami ISK bisa merasakan berbagai gejala infeksi, mulai dari anyang-anyangan, nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil, urine berwarna keruh atau berbau menyengat, terdapat darah dalam urine, keinginan buang air kecil lebih sering, nyeri saat berhubungan intim, hingga muncul demam.


Meski kerap kali menimbulkan gejala tersebut, sebagian ibu hamil justru tidak mengalami keluhan apa pun yang dikenal dengan istilah ISK asimtomatik. Oleh karena itu, pemeriksaan urine secara rutin selama kehamilan penting dilakukan untuk mendeteksi ISK sejak dini sebelum menimbulkan komplikasi.


Apakah ISK pada Ibu Hamil Bisa Sembuh?

Infeksi saluran kemih pada ibu hamil dapat diatasi, terutama bila penanganan diberikan sejak dini. Pada dasarnya, penanganan ISK selama kehamilan diberikan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mengatasi infeksi, meredakan gejala, serta mencegah penyebaran bakteri ke organ lain, seperti ginjal.


Anyang-anyangan dan ISK pada ibu hamil bukanlah kondisi yang boleh dianggap sepele dan dibiarkan tanpa pengobatan. Sebab, jika tidak ditangani dengan baik, infeksi ini bisa menyebar ke ginjal dan meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti ketuban pecah dini, persalinan prematur, maupun berat badan lahir rendah pada bayi.


Baca juga: Anyang-anyangan Saat Hamil, Berbahayakah?



Penanganan ISK pada Ibu Hamil

Penanganan ISK pada ibu hamil tergantung pada tingkat keparahannya. ISK pada ibu hamil yang tergolong ringan umumnya dapat membaik dengan penanganan medis yang tepat dan perubahan kebiasaan sehari-hari, seperti mencukupi asupan cairan harian dan menjaga kebersihan area kewanitaan. 


Namun, jika infeksi sudah menyebar atau menimbulkan gejala yang cukup mengganggu, penanganan medis lebih lanjut dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan sangat diperlukan. Berikut ini adalah beberapa langkah penanganan ISK pada ibu hamil yang perlu Anda ketahui, yaitu:


1. Pemberian antibiotik sesuai resep dokter

Saat Anda mengalami gejala ISK saat hamil, dokter akan melakukan pemeriksaan tes urine untuk memastikan jenis bakteri penyebab infeksi. Selanjutnya, dokter akan meresepkan obat antibiotik yang aman untuk ibu hamil. 


Penting untuk mengonsumsi obat antibiotik sesuai anjuran dokter. Jangan menghentikan konsumsi antibiotik sebelum habis, meskipun gejala sudah membaik agar bakteri benar-benar dimusnahkan dan infeksi tidak berulang.


2. Pemeriksaan urine secara rutin

Meski sudah mengonsumsi obat antibiotik sesuai resep dokter, Anda tetap dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan urine rutin selama dan setelah pengobatan antibiotik. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa bakteri penyebab infeksi benar-benar hilang dan menekan komplikasi kehamilan akibat ISK pada ibu maupun calon bayi.


Baca juga: Berbagai Jenis Gangguan Sistem Pencernaan pada Ibu Hamil


3. Jaga kebersihan area kewanitaan

Selama masa pemulihan ISK, penting untuk menjaga kebersihan area genital. Bersihkanlah area kewanitaan dari depan ke belakang dan hindari penggunaan produk kewanitaan yang mengandung pewangi, seperti sabun. Selain itu, gunakanlah pakaian dalam yang berbahan katun agar bisa menyerap keringat dengan baik. Jangan lupa juga untuk mengganti pakaian dalam secara rutin agar area kewanitaan tidak lembap.


Dengan begitu, Anda dapat meminimalisir kelembapan di organ intim dan mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat memperparah gejala ISK, serta menghambat proses penyembuhan.


4. Penuhi kebutuhan cairan harian

Selama hamil, Anda sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih, minimal sebanyak 8–10 gelas setiap harinya.


Selain menjaga tubuh tetap terhidrasi, memenuhi kebutuhan cairan juga membantu melancarkan aliran urine sehingga bakteri penyebab ISK lebih mudah keluar dari saluran kemih. Dengan begitu, risiko infeksi dapat berkurang dan proses pemulihan ISK menjadi lebih cepat.


5. Rawat inap ketika ISK parah

Pada kasus ISK yang parah, terutama jika infeksi sudah menyebar ke ginjal, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk dirawat inap di rumah sakit selama beberapa hari. Tujuannya adalah agar Anda mendapatkan antibiotik melalui infus untuk mempercepat penyembuhan dan agar kondisi ibu serta janin dapat dipantau secara ketat.


ISK pada ibu hamil bisa diatasi dengan penanganan yang cepat dan tepat. Namun, jika tidak terdeteksi sejak dini dan tidak mendapatkan pengobatan yang sesuai, kondisi ini dapat menimbulkan dampak serius.


ISK bukan hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga bisa memicu komplikasi seperti infeksi ginjal, ketuban pecah dini, kelahiran prematur, hingga berat badan bayi lahir rendah. Oleh karena itu, jangan abaikan gejala ISK pada ibu hamil, seperti nyeri saat buang air kecil, urine keruh atau berbau menyengat, serta demam tanpa penyebab yang jelas. Segera periksa ke RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapatkan penanganan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan.


Dengan dukungan fasilitas medis terkini dan lengkap, ibu hamil akan mendapatkan diagnosis yang akurat serta pengobatan yang aman bagi ibu dan janin. Ingat, penanganan ISK sejak dini dapat mencegah komplikasi dan membantu menjaga kehamilan tetap sehat hingga waktu persalinan tiba.


Baca juga: Pemeriksaan Kehamilan Trimester 1, Apa yang Perlu Diperhatikan?



FAQ

Apakah Menahan Buang Air Kecil Dapat Menyebabkan ISK Saat Hamil?

Menahan buang air kecil tidak langsung menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK), tetapi dapat meningkatkan risiko karena urine menumpuk dan memberi peluang bagi bakteri berkembang biak di saluran kencing. Saat hamil, tubuh lebih rentan terhadap infeksi karena perubahan hormon. Jadi, sebaiknya buang air kecil secara teratur dan jangan menahan terlalu lama untuk mencegah risiko ISK.


Berapa Lama ISK pada Ibu Hamil Sembuh?

Waktu penyembuhan ISK pada ibu hamil biasanya membutuhkan 3-7 hari dengan pengobatan yang tepat. Namun, pada kasus infeksi yang sudah parah atau sudah terjadi komplikasi, waktu penyembuhan bisa lebih lama, bahkan hingga lebih dari beberapa minggu. Selain itu, dokter spesialis kebidanan dan kandungan juga mungkin merekomendasikan rawat inap untuk mengobati ISK yang sudah parah.


Bagaimana Cara Menyembuhkan ISK pada Ibu Hamil?

Cara mengobati ISK pada ibu hamil adalah dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik yang aman untuk kehamilan dan memberikan saran pengobatan lainnya, bila diperlukan.


Apakah Berbahaya Jika Ibu Hamil Terkena ISK?

ISK selama kehamilan bisa menjadi berbahaya jika tidak diobati. Sebab tanpa pengobatan, infeksi bisa berkembang menjadi lebih parah dan menyebabkan berbagai komplikasi, seperti infeksi menyebar ke kandung kemih dan ginjal, persalinan prematur, hingga berat badan bayi lahir rendah.




Referensi:

  1. Pauley AM, Rosinger AY,. et al. Every sip counts: Understanding hydration behaviors and user-acceptability of digital tools to promote adequate intake during early and late pregnancy. PLOS Digital Health. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11075850/). Diakses pada 1 Agustus 2025.
  2. Ansaldi Y, de Tejada Weber BM. Urinary tract infections in pregnancy. Clinical microbiology and infection. 2023. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36031053/). Diakses pada 1 Agustus 2025.
  3. Balachandran L, Jacob L,. et al. Urinary tract infection in pregnancy and its effects on maternal and perinatal outcome: A retrospective study. Cureus. 2022. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8860729/). Diakses pada 1 Agustus 2025.
  4. Cleveland Clinic. UTI During Pregnancy. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/uti-during-pregnancy). Direvisi terakhir 6 Mei 2024. Diakses pada 1 Agustus 2025.
  5. Cleveland Clinic. Pregnancy Tests. (https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/9703-pregnancy-tests). Direvisi terakhir 28 November 2022. Diakses pada 1 Agustus 2025.
  6. Mayo Clinic. Urinary tract infection (UTI). (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/symptoms-causes/syc-20353447). Direvisi terakhir 14 September 2022. Diakses pada 1 Agustus 2025.