Periksa Skoliosis ke Dokter Apa?

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 08 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Skoliosis perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter spesialis ortopedi. Sebab, tidak hanya mengganggu penampilan, kondisi ini juga bisa menyebabkan komplikasi.

Periksa Skoliosis ke Dokter Apa?

Skoliosis adalah kelainan bentuk kelengkungan tulang belakang, baik ke arah kiri maupun ke kanan. Kondisi ini membuat bahu dan pinggul penderitanya tidak sejajar, kesulitan untuk berdiri tegak lurus, atau tidak seimbang saat berjalan. Skoliosis bisa dialami oleh siapa pun, tetapi kondisi ini lebih banyak dikenali saat penderitanya berusia lebih 11 tahun.  


Pengobatan skoliosis sangat bergantung pada derajat keparahan kondisi masing-masing pasien. Dokter perlu melakukan foto Rontgen untuk menilai derajat keparahan skoliosis, karena pemeriksaan penunjang tersebut memberikan gambaran derajat kelengkungan tulang.


Oleh karena itu, pemeriksaan hingga penanganan skoliosis perlu dilakukan langsung oleh dokter. Lantas, pemeriksaan skoliosis ke dokter apa? Simak informasinya dalam artikel singkat ini. 


Skoliosis ke Dokter Apa?

Skoliosis diperiksa dan ditangani oleh dokter spesialis ortopedi, khususnya konsultan spine. Dalam proses penegakan diagnosis, dokter ortopedi akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan kondisi tersebut sekaligus menentukan derajat lengkung tulang belakang dan tingkat keparahan skoliosis. Dengan demikian, penanganan skoliosis yang diberikan sesuai. 


Dokter Spesialis Ortopedi

Dokter spesialis ortopedi adalah dokter yang menangani berbagai gangguan pada sistem muskuloskeletal, yang mencakup tulang, sendi, otot, dan struktur penunjangnya. Skoliosis yang merupakan salah satu kelainan pada bentuk tulang belakang juga termasuk salah satu kondisi yang ditangani oleh dokter bergelar Sp.OT. ini.   


Pemeriksaan Skoliosis oleh Dokter Spesialis Ortopedi

Pemeriksaan skoliosis yang dilakukan oleh dokter ortopedi mencakup anamnesis (wawancara medis), pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. 


Pemeriksaan diawali dengan menanyakan riwayat kesehatan pasien secara umum, termasuk riwayat keluarga dengan skoliosis atau kapan pertama kali lengkungan tulang punggung terlihat. Kemudian pemeriksaan dilanjutkan dengan memeriksa fisik pasien, termasuk postur tubuh dan panjang kaki serta pinggul. Pada pemeriksaan fisik ini, dokter juga akan memeriksa tanda-tanda gangguan saraf, seperti adanya distrofi otot, mati rasa, atau refleks yang abnormal. 


Dari hasil pemeriksaan sebelumnya, dokter akan menyarankan beberapa pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis, sekaligus menilai derajat keparahannya. Beberapa pemeriksaan penunjang skoliosis yang dilakukan oleh dokter ortopedi adalah sebagai berikut ini:


  • Foto Rontgen, untuk mengukur derajat kelengkungan tulang belakang. Sekaligus melihat lempeng pertumbuhan, pada pasien anak dan remaja. Sebab terbukanya lempeng pertumbuhan bisa menjadi salah satu parameter untuk menilai potensi perburukan skoliosis pada anak.
  • MRI atau CT-scan, untuk memastikan penyebab skoliosis.


Penanganan Skoliosis oleh Dokter Spesialis Ortopedi

Penanganan skoliosis tidak sama untuk setiap pasien. Sebab dokter akan menyesuaikan dengan jenis skoliosis, derajat kelengkungan tulang belakang, keluhan yang dialami, hingga usia pasien. Namun, penanganan skoliosis secara umum meliputi:


1. Terapi Fisik

Untuk skoliosis dengan derajat ringan, dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa terapi fisik, seperti:


  • Olahraga intensitas rendah, contohnya berenang
  • Peregangan 
  • Memperbaiki postur tubuh saat beraktivitas, contohnya ketika duduk atau berdiri


Terapi fisik di atas bertujuan untuk mengurangi kelengkungan tulang belakang, mencegah perparahan kondisi, serta memperbaiki postur tubuh pada pasien skoliosis.


2. Penggunaan Brace

Penggunaan brace biasanya ditujukan untuk anak-anak yang tulangnya masih dalam masa pertumbuhan. Terapi ini bukan untuk menyembuhkan skoliosis melainkan mencegah lengkungan tulang belakang bertambah parah. Pemasangan brace dilakukan di bawah lengan serta di sekitar tulang rusuk, punggung bawah, dan pinggul. 


3. Pemberian Obat-Obatan

Dokter juga bisa meresepkan obat-obatan untuk meringankan rasa nyeri yang muncul akibat skoliosis. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen, adalah obat yang biasa diresepkan untuk meredakan nyeri.  


4. Injeksi Steroid

Skoliosis dapat menekan saraf tulang belakang dan menimbulkan nyeri atau mati rasa pada punggung bawah hingga kaki. Jika hal ini terjadi, dokter akan memberikan suntikan steroid untuk meredakan gejalanya. 


5. Operasi

Dokter akan merekomendasikan operasi jika derajat kelengkungan tulang belakang tergolong berat. Ada beberapa jenis operasi skoliosis yang umum dilakukan, yaitu:


  • Vertebral body tethering: operasi skoliosis dengan memasang alat seperti tali fleksibel (tether) di sisi luar tulang belakang untuk memperbaiki kelengkungan tulang punggung. 
  • Spinal fusion: tindakan medis yang menggabungkan dua atau lebih ruas tulang punggung.


Perlu diketahui, tidak semua kasus skoliosis harus dioperasi. Semua bergantung pada keparahan derajat lengkungan tulang belakang dan penyebab skoliosis. Jadi, jika Anda atau orang terkasih mengalami gejala skoliosis, lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis ortopedi RS Pondok Indah cabang terdekat. Bersama dokter yang kompeten dan fasilitas medis terkini, Anda akan mendapatkan saran penanganan terbaik yang mengutamakan kesembuhan dan kenyamanan Anda.  


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


Dr. dr. Arsanto Triwidodo, Sp. OT. (K), MHKes

Dr. dr. Didik Librianto, Sp. OT. (K)

dr. Fachrisal Ipang, Sp.OT. (K)

dr. Muhammad Nurul Qomaruzzaman, Sp. OT. (K)

dr. Widyastuti Srie Utami Sp. OT. (K)




Referensi:

  1. Yıldırım Y, Tombak K, et al,. Assessment of the reliability of hand-held surface scanner in the evaluation of adolescent idiopathic scoliosis. European Spine Journal. 2021. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33625577/). Diakses pada 26 April 2025. 
  2. National Institute of Health, National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. Scoliosis in Children and Teens. (https://www.niams.nih.gov/health-topics/scoliosis). Direvisi terakhir Juli 2023. Diakses pada 26 April 2025. 
  3. National Health Service UK. Scoliosis - Treatment in adults. (https://www.nhs.uk/conditions/scoliosis/treatment-in-adults/). Direvisi terakhir 12 April 2023. Diakses pada 26 April 2025. 
  4. Cleveland Clinic. Scoliosis. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15837-scoliosis#management-and-treatment). Direvisi terakhir 26 Januari 2024. Diakses pada 26 April 2025. 
  5. Mayo Clinic. Scoliosis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/scoliosis/symptoms-causes/syc-20350716). Direvisi terakhir 25 April 2025. Diakses pada 26 April 2025.