Oleh Tim RS Pondok Indah
Payudara sakit saat menyusui dapat disebabkan oleh banyak hal, dari perlekatan kurang tepat hingga infeksi. Baca artikel ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Payudara sakit saat menyusui bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Tak jarang, sebagian ibu memutuskan untuk tidak menyusui bayi secara langsung, bahkan berhenti menyusui, karena tidak dapat menahan rasa nyeri tersebut.
Padahal, menyusui bayi secara langsung memiliki banyak manfaat untuk ibu dan bayi, mulai dari meningkatkan ikatan ibu dan bayi, meningkatkan produksi ASI, membuat bayi lebih tenang, sampai memperkuat sistem imun bayi.
Oleh sebab itu, sangat penting mengetahui penyebab dan cara mengatasi payudara sakit saat menyusui, agar proses berharga ini tidak terganggu dan mendukung tumbuh kembang si kecil dengan optimal.
Payudara sakit saat menyusui adalah salah satu keluhan umum yang sering dialami oleh ibu menyusui. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, yaitu:
Baca juga: Waspadai Jamur di Mulut Bayi dan Ketahui Cara Mengobatinya
Payudara sakit saat menyusui perlu diatasi dengan cara yang tepat agar aktivitas menyusui bisa lebih menyenangkan tanpa rasa nyeri. Namun, pastikan cara mengatasinya sesuai dengan penyebab yang mendasari.
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi payudara sakit saat menyusui yang bisa dilakukan:
Anda bisa melakukan kompres dingin maupun kompres hangat untuk meredakan nyeri payudara saat menyusui, tergantung pada penyebabnya. Melakukan kompres air hangat pada payudara sebelum menyusui dapat melancarkan aliran ASI sehingga ASI yang keluar akan lebih maksimal.
Sementara melakukan kompres dingin pada payudara setelah menyusui bermanfaat untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri payudara.
Posisi menyusui yang kurang tepat merupakan salah satu penyebab payudara terasa nyeri saat menyusui. Oleh sebab itu, cobalah memperbaiki posisi menyusui dan perlekatan mulut bayi untuk meredakan nyeri payudara saat menyusui.
Jika ini merupakan kali pertama Anda menyusui bayi, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter konselor laktasi di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mengetahui solusinya. Dengan begitu, Anda bisa menyusui bayi tanpa terganggu dengan rasa nyeri.
Nyeri payudara saat menyusui bisa terjadi karena ASI tidak keluar dengan maksimal sehingga terjadi penumpukan. Selain nyeri payudara, penumpukan ASI juga dapat menyebabkan payudara bengkak.
Supaya ASI bisa keluar dengan maksimal, cobalah untuk rutin memompa ASI. Selain bisa meredakan nyeri pada payudara, cara ini juga dapat meningkatkan produksi ASI.
Memijat payudara secara lembut dapat membantu melancarkan aliran ASI dan mengurangi nyeri, terutama pada payudara yang bengkak. Untuk memijat payudara, lakukan gerakan melingkar dari bagian atas payudara ke arah puting, dengan tekanan lembut dan teratur.
Jika Anda membutuhkan arahan lebih lanjut mengenai pijat payudara, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter konselor laktasi di RS Pondok Indah cabang terdekat. Selain informasi mengenai pijat payudara, konsleor laktasi juga dapat memberikan arahan dan rekomendasi untuk mengoptimalkan proses menyusui.
Baca juga: Bayi Bingung Puting: Apa yang Harus Dilakukan?
Untuk mengurangi keluhan payudara nyeri saat menyusui, pastikan Anda mencuci tangan sebelum dan setelah menyusui. Anda juga bisa membersihkan puting setelah menyusui dengan membasuhkan air bersih atau mengoleskan beberapa tetes ASI agar puting tidak terpapar bakteri.
Jangan lupa juga untuk memakai bra menyusui sesuai ukuran dan berbahan katun yang menyerap keringat, serta rutin mengganti bra setidaknya 2-3 kali dalam sehari.
Bra yang terlalu ketat dapat menyebabkan payudara nyeri, terutama bila payudara Anda sedang sensitif akibat menyusui. Pilihlah bra yangterbuat dari bahan lembut dan berukuran tepat untuk membantu mengurangi tekanan berlebih dan iritasi pada payudara Anda.
Ibu menyusui juga disarankan untuk menghindari menggunakan bra berkawat. Bra dengan kawat dapat menekan payudara dan saluran ASI sehingg membuat payudara terasa tidak nyaman, bahkan nyeri. Tidak hanya demikian, penggunaan bra berkawat juga meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan ASI dan mastitis.
Tahukah Anda bahwa kelelahan fisik dapat meningkatkan sensitivitas dan nyeri di payudara? Oleh sebab itu, ibu menyusui harus berisitirahat dengan cukup. Dengan begitu, proses menyusui pun dapat berjalan dengan lancar dan rasa nyeri payudara bisa berkurang.
Payudara sakit saat menyusui adalah keluhan umum yang sering kali dialami oleh ibu menyusui. Namun, jika keluhan ini tidak segera mereda, Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter konselor laktasi di RS Pondok Indah cabang terdekat.
Melalui konsultasi, konselor laktasi bisa memberikan solusi dan perawatan terkait keluhan payudara nyeri, seperti payudara bengkak, keras, dan lecet. Jika keluhan payudara sakit saat menyusui disebabkan oleh mastitis, konselor laktasi umumnya akan meresepkan obat yang sesuai untuk mengatasi keluhan. Dengan begitu, Anda bisa kembali menyusui bayi tanpa rasa nyeri dan proses ini pun bisa lebih menyenangkan!
Baca juga: Serba-Serbi Informasi tentang ASI Eksklusif yang Perlu Diketahui Para Ibu
Nyeri payudara saat menyusui normal terjadi, terutama di awal masa menyusui saat Anda dan bayi masih menyesuaikan dengan proses ini. Anda mungkin mengalami nyeri saat menyusui karena posisi yang kurang tepat, tekanan pada puting, atau luka pada puting.
Namun, jika nyeri payudara terus berlanjut atau sangat parah, bisa jadi Anda mengalami masalah seperti infeksi atau saluran susu tersumbat. Jika demikian lakukan konsultasi dengan konselor laktasi di RS Pondok Indah cabang terdekat agar proses menyusui dapat berjalan dengan lebih lancar dan bayi tumbuh dengan optimal.
Tongue tie dapat menyakiti puting ibu, karena kondisi ini membuat mulut bayi sulit menempel dengan benar saat menyusu. Kondisi tongue tie membuat bayi tidak leluasa menggerakkan lidahnya, sehingga bayi harus mengisap dengan keras, menyebabkan puting ibu tertekan dan luka.
Jika payudara terasa sakit saat menyusui, perhatikan langkah-langkah berikut ini:
Jika nyeri berlanjut atau muncul tanda infeksi seperti bengkak, kemerahan, dan demam, segera konsultasikan ke konselor laktasi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi: