Mengenal Penyebab Nyeri Perut: Kapan Harus Waspada?

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 08 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Nyeri perut bisa menandakan berbagai kondisi, mulai dari gangguan pencernaan, infeksi, batu empedu, hingga gangguan organ dalam. Kenali gejala & penanganannya.

Mengenal Penyebab Nyeri Perut: Kapan Harus Waspada?

Nyeri perut sering dianggap sepele, padahal bisa jadi pertanda masalah serius. Lokasi dan jenis nyeri yang Anda rasakan bisa mengungkap penyebabnya. Mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga kondisi darurat seperti usus buntu atau infeksi organ dalam. Yuk, kenali penyebabnya agar Anda bisa mengambil tindakan tepat!


Penyebab Nyeri Perut yang Perlu Anda Ketahui


1. Gangguan Pencernaan (Dispepsia)

Nyeri perut bagian atas yang disertai kembung, mual, atau rasa panas di dada sering disebabkan oleh asam lambung naik, makan terlalu cepat, atau konsumsi makanan pedas/berminyak. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, tapi bisa mengganggu aktivitas jika sering kambuh.


2. Infeksi Saluran Cerna (Gastroenteritis)

Ditandai dengan nyeri kram perut, diare, dan muntah-muntah. Biasanya terjadi karena keracunan makanan atau infeksi virus/bakteri. Jika disertai demam tinggi atau dehidrasi, segera cari pertolongan medis.


3. Radang Usus Buntu (Apendisitis)

Nyeri tajam di perut kanan bawah yang semakin parah saat bergerak atau batuk. Kondisi ini butuh penanganan secepatnya karena usus buntu yang pecah bisa sebabkan infeksi berat.


4. Batu Empedu

Serangan nyeri hebat di perut kanan atas, kadang menjalar ke punggung atau bahu. Terjadi ketika batu menghambat saluran empedu, terutama setelah makan makanan berlemak.


5. Sindrom Iritasi Usus (IBS)

Nyeri perut berulang dengan perubahan pola BAB (diare atau sembelit). Pemicunya bisa stres, hormon, atau sensitivitas makanan tertentu seperti susu atau gluten.


6. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Nyeri di perut bagian bawah disertai anyang-anyangan atau demam. Jika infeksi menyebar ke ginjal, bisa menyebabkan nyeri pinggang yang parah.


7. Endometriosis atau Kista Ovarium (Pada Wanita)

Nyeri panggul kronis yang sering dikira sakit perut biasa. Gejalanya bisa memburuk saat menstruasi atau berhubungan intim.


8. Gangguan Organ Dalam (Hati, Pankreas, atau Limpa)

Nyeri perut kiri atas (limpa), kanan atas (hati), atau tengah (pankreas) bisa menandakan masalah serius seperti hepatitis, pankreatitis, atau pembengkakan limpa.



Kapan Harus ke Dokter?

Jangan tunda konsultasi medis jika Anda mengalami gejala berikut:


1. Nyeri Tajam Mendadak & Tak Tertahankan

  • Nyeri perut hebat yang muncul tiba-tiba (misal: seperti ditusuk pisau) dan tidak membaik dalam 6 jam.
  • Contoh kasus: Usus buntu, batu empedu, atau perforasi lambung.


2. Disertai Gejala "Red Flag"

  • Demam tinggi (>38°C) atau menggigil.
  • Muntah darah atau BAB hitam/berdarah.
  • Perut kaku dan sakit saat ditekan (tanda radang selaput perut).
  • Kuning pada mata/kulit (gejala gangguan hati/empedu).


3. Gejala Dehidrasi atau Syok

  • Tidak bisa makan/minum lebih dari 12 jam.
  • Lemas ekstrem, pusing, atau denyut nadi cepat.
  • Mata cekung, urine sangat sedikit/gelap.


4. Nyeri Kronis yang Kambuh Tanpa Sebab Jelas

  • Nyeri berulang >2 minggu meski sudah minum obat generik.
  • Penurunan berat badan drastis tanpa diet.


Jika Anda mengalami salah satu gejala yang disebutkan di atas, jangan menunggu hingga kondisi memburuk. Nyeri perut bisa menjadi tanda masalah serius yang membutuhkan penanganan medis segera. Dokter spesialis penyakit dalam kami siap membantu Anda dengan diagnosis akurat dan perawatan yang tepat. Dengan fasilitas lengkap dan tim dokter berpengalaman, kami memberikan solusi terbaik untuk kesehatan Anda.