Menangani Skoliosis dengan Teknologi Terkini: Vertebral Body Tethering (VBT)

Jumat, 14 Maret 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

VBT, bedah minimal invasive untuk skoliosis, membantu meluruskan tulang belakang tanpa mengorbankan fleksibilitas, ideal bagi anak dan remaja dalam masa pertumbuhan.

Menangani Skoliosis dengan Teknologi Terkini: Vertebral Body Tethering (VBT)

Ketika berbicara tentang skoliosis pada anak dan remaja, teknik terbaru Vertebral Body Tethering (VBT) kini menjadi sorotan di dunia medis. Metode ini tidak hanya efektif, tetapi juga memungkinkan pasien tetap bergerak aktif dan melanjutkan aktivitas sehari-hari tanpa kehilangan fleksibilitas tulang belakang. Sebagai rumah sakit pertama yang menerapkan teknik ini di Indonesia, RS Pondok Indah terus berinovasi untuk memberikan solusi terbaik bagi pasien skoliosis.

 

Definisi dan Cara Kerja VBT

VBT merupakan prosedur bedah minimal invasive yang dirancang untuk memperbaiki skoliosis, yaitu kelainan berupa kelengkungan tulang belakang tanpa mengorbankan fleksibilitasnya. Berbeda dengan operasi konvensional, teknik ini memungkinkan tulang belakang anak tetap tumbuh secara normal setelah tindakan operasi. Proses ini melibatkan pemasangan anchor di sepanjang tulang belakang, yang kemudian dihubungkan dengan tali fleksibel atau tether. Saat anak tumbuh, tali ini bekerja untuk menyesuaikan kelengkungan dan mempertahankan keseimbangan tubuh.

 

Teknik ini diperuntukkan bagi pasien anak dan remaja dengan skoliosis idiopatik (skoliosis tanpa penyebab yang pasti) dengan sudut kelengkungan antara 25-65 derajat. VBT sangat efektif bagi mereka yang masih dalam masa pertumbuhan, di mana penggunaan brace saja tidak cukup untuk mencegah progresivitas skoliosis.


Baca juga: Skoliosis, Kondisi Saat Tulang Punggung Condong ke Satu Sisi


 

VBT Menjadi Terobosan Penting bagi Pasien Skoliosis

Teknik VBT bukan hanya mengoreksi kelengkungan, tetapi juga mencegah progresivitas skoliosis. Dengan penggunaan tether yang fleksibel, tulang belakang dapat tumbuh selaras dan tidak kaku. Selain itu, hasil tindakan ini bersifat permanen, sehingga pasien tidak perlu khawatir tentang kekambuhan skoliosis di masa depan.

 

RS Pondok Indah dengan bangga menjadi pionir teknik ini di Indonesia, memberikan harapan baru bagi pasien skoliosis usia muda untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Dengan teknik VBT, pasien kini memiliki solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga memungkinkan pasien menjalani kehidupan aktif dan sehat tanpa batasan.

 

Keunggulan VBT Dibandingkan Operasi Konvensional

Teknik VBT menawarkan banyak keuntungan dibandingkan dengan metode operasi skoliosis konvensional. Salah satu kelebihannya adalah mobilisasi dini, di mana pasien dapat bergerak lebih cepat pascaoperasi. Tulang belakang tetap fleksibel, sehingga pasien dapat kembali aktif tanpa merasa kaku. Selain itu, VBT termasuk tindakan minimal invasive, sehingga risiko perdarahan lebih kecil, waktu rawat inap lebih singkat, dan pemulihan berlangsung lebih cepat.

 

VBT paling efektif dilakukan pada anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan dan memiliki kelengkungan tulang belakang di atas 25 derajat, tetapi belum mencapai 65 derajat. Karena teknik ini bekerja dengan mengikuti pertumbuhan, semakin cepat prosedur dilakukan, maka semakin baik hasilnya. Konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi konsultan spine sangat disarankan ketika sudut kelengkungan tulang belakang mencapai minimal 25 derajat. Hal ini penting untuk mencegah kelengkungan bertambah parah dan memastikan pasien mendapatkan penanganan tepat waktu.


Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Punggung



Pemulihan setelah tindakan VBT terbilang cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari rawat inap. Risiko komplikasi juga minimal, sehingga pasien dapat kembali ke rutinitas sehari-hari tanpa hambatan. Pascaoperasi, anak dapat melakukan berbagai aktivitas seperti membungkuk, melompat, atau bergerak ke samping tanpa merasakan nyeri. Bahkan, olahraga ringan tetap dapat dilakukan.