Tekanan Darah Tinggi? Ini 7 Penyebab Umum yang Bisa Jadi Pemicunya!

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 19 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kenali 7 penyebab hipertensi: garam berlebihan, stres, kurang gerak, rokok/alkohol, keturunan, obesitas, dan penyakit ginjal/diabetes. Cegah sebelum parah!

Tekanan Darah Tinggi? Ini 7 Penyebab Umum yang Bisa Jadi Pemicunya!

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi serius yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan kesehatan lainnya. Tanpa disadari, banyak faktor sehari-hari yang menjadi pemicunya. Yuk, kenali penyebabnya agar Anda bisa mengambil langkah pencegahan sedini mungkin!


Penyebab Umum Hipertensi


1. Konsumsi Garam Berlebihan

Makanan tinggi garam dapat mengganggu keseimbangan natrium dalam tubuh, menyebabkan retensi air, dan meningkatkan tekanan darah. Kebiasaan mengonsumsi makanan kemasan, fast food, atau camilan asin tanpa kontrol bisa menjadi pemicu utama hipertensi.


2. Stres Berkepanjangan

Saat stres, tubuh memproduksi hormon seperti adrenalin dan kortisol yang membuat pembuluh darah menyempit dan jantung berdetak lebih cepat. Jika terus berulang, kondisi ini dapat memicu tekanan darah tinggi kronis.


3. Kurang Aktivitas Fisik

Gaya hidup sedentari atau malas bergerak membuat pembuluh darah kurang elastis dan jantung bekerja lebih keras. Olahraga teratur justru membantu melancarkan aliran darah dan menjaga tekanan tetap stabil.



4. Kebiasaan Merokok dan Alkohol

Zat kimia dalam rokok merusak dinding pembuluh darah, sementara alkohol berlebihan memicu penyempitan pembuluh darah. Keduanya adalah kombinasi berbahaya yang mempercepat kerusakan sistem kardiovaskular.


5. Faktor Keturunan

Jika ada riwayat hipertensi dalam keluarga, Anda lebih berisiko mengalaminya. Meski genetik tidak bisa diubah, pola hidup sehat bisa mengurangi dampaknya.


6. Obesitas

Berat badan berlebih membuat jantung bekerja ekstra untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Lemak berlebih juga memicu peradangan yang memperburuk kondisi pembuluh darah.


7. Penyakit Ginjal atau Diabetes

Gangguan ginjal mengganggu regulasi cairan dan garam, sedangkan diabetes merusak pembuluh darah. Keduanya sering kali berjalan beriringan dengan hipertensi.


Jangan anggap remeh hipertensi! Jika Anda mengalami gejala seperti pusing berulang, pandangan kabur, atau sesak napas, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pemantauan tekanan darah, tes laboratorium, dan rekomendasi gaya hidup yang sesuai.


FAQ


Benarkah Garam Bikin Tekanan Darah Tinggi?

Ya! Garam (natrium) menarik air ke pembuluh darah, sehingga volume darah meningkat dan jantung dipaksa bekerja lebih keras. Batas aman garam per hari = 1 sendok teh (5 gram). Hindari juga makanan tinggi garam tersembunyi, seperti:

  • Makanan kemasan (mi instan, keripik)
  • Makanan kaleng
  • Fast food


Apakah Stres Bisa Memicu Hipertensi?

Ya! Saat stres, tubuh mengeluarkan hormon kortisol dan adrenalin yang membuat pembuluh darah menyempit dan jantung berdetak lebih kencang. Jika stres kronis (terus-menerus), tekanan darah bisa tetap tinggi meski penyebab stres sudah hilang.


Apakah Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi?

Iya! Tidur <6 jam/hari mengacaukan sistem regulasi tekanan darah. Saat kurang tidur:

  • Tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres.
  • Pembuluh darah kurang waktu untuk "istirahat" dan memperbaiki diri.
  • Risiko hipertensi naik hingga 2x lipat menurut penelitian.


Benarkah Kopi Bisa Meningkatkan Tekanan Darah?

Kafein dalam kopi memang menaikkan tekanan darah sementara (30 menit–2 jam setelah minum), terutama pada orang yang jarang minum kopi. Namun, jika dikonsumsi rutin (tanpa berlebihan), tubuh biasanya beradaptasi. Batas aman: 2–3 cangkir/hari.


Apakah Faktor Keturunan Berpengaruh?

Ya! Jika orang tua atau saudara kandung punya hipertensi, risiko Anda terkena 2–4x lebih tinggi. Namun, gen bukanlah takdir—gaya hidup sehat bisa menurunkan risiko ini.


Mengapa hipertensi sering muncul di usia tua?

Seiring usia, pembuluh darah mengeras (arteriosklerosis) dan kehilangan kelenturan, sehingga tekanan darah cenderung naik. Faktor lain:

  • Penurunan fungsi ginjal.
  • Penumpukan plak di pembuluh darah.
  • Kurang aktifitas fisik.


Referensi:

  1. American Heart Association (AHA). High Blood Pressure Causes. (https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/why-high-blood-pressure-is-a-silent-killer/high-blood-pressure-causes). Diakses pada 16 Mei 2024.
  2. Mayo Clinic. High Blood Pressure (Hypertension). (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20373410). Diakses pada 16 Mei 2024.
  3. World Health Organization (WHO). Hypertension. (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension). Diakses pada 16 Mei 2024.
  4. National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI). Causes of High Blood Pressure. (https://www.nhlbi.nih.gov/health/high-blood-pressure/causes). Diakses pada 16 Mei 2024.
  5. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). High Blood Pressure Symptoms and Causes. (https://www.cdc.gov/bloodpressure/about.htm). Diakses pada 16 Mei 2024.
  6. Harvard Medical School. 6 Common Causes of Hypertension. (https://www.health.harvard.edu/heart-health/6-common-causes-of-hypertension). Diakses pada 16 Mei 2024.
  7. Cleveland Clinic. High Blood Pressure (Hypertension): Causes & Symptoms. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4314-hypertension-high-blood-pressure). Diakses pada 16 Mei 2024.
  8. Johns Hopkins Medicine. What Causes High Blood Pressure? (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/high-blood-pressure-hypertension/what-causes-high-blood-pressure). Diakses pada 16 Mei 2024.