Oleh Tim RS Pondok Indah
Kenali 7 penyebab hipertensi: garam berlebihan, stres, kurang gerak, rokok/alkohol, keturunan, obesitas, dan penyakit ginjal/diabetes. Cegah sebelum parah!
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi serius yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan kesehatan lainnya. Tanpa disadari, banyak faktor sehari-hari yang menjadi pemicunya. Yuk, kenali penyebabnya agar Anda bisa mengambil langkah pencegahan sedini mungkin!
Makanan tinggi garam dapat mengganggu keseimbangan natrium dalam tubuh, menyebabkan retensi air, dan meningkatkan tekanan darah. Kebiasaan mengonsumsi makanan kemasan, fast food, atau camilan asin tanpa kontrol bisa menjadi pemicu utama hipertensi.
Saat stres, tubuh memproduksi hormon seperti adrenalin dan kortisol yang membuat pembuluh darah menyempit dan jantung berdetak lebih cepat. Jika terus berulang, kondisi ini dapat memicu tekanan darah tinggi kronis.
Gaya hidup sedentari atau malas bergerak membuat pembuluh darah kurang elastis dan jantung bekerja lebih keras. Olahraga teratur justru membantu melancarkan aliran darah dan menjaga tekanan tetap stabil.
Zat kimia dalam rokok merusak dinding pembuluh darah, sementara alkohol berlebihan memicu penyempitan pembuluh darah. Keduanya adalah kombinasi berbahaya yang mempercepat kerusakan sistem kardiovaskular.
Jika ada riwayat hipertensi dalam keluarga, Anda lebih berisiko mengalaminya. Meski genetik tidak bisa diubah, pola hidup sehat bisa mengurangi dampaknya.
Berat badan berlebih membuat jantung bekerja ekstra untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Lemak berlebih juga memicu peradangan yang memperburuk kondisi pembuluh darah.
Gangguan ginjal mengganggu regulasi cairan dan garam, sedangkan diabetes merusak pembuluh darah. Keduanya sering kali berjalan beriringan dengan hipertensi.
Jangan anggap remeh hipertensi! Jika Anda mengalami gejala seperti pusing berulang, pandangan kabur, atau sesak napas, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pemantauan tekanan darah, tes laboratorium, dan rekomendasi gaya hidup yang sesuai.
Ya! Garam (natrium) menarik air ke pembuluh darah, sehingga volume darah meningkat dan jantung dipaksa bekerja lebih keras. Batas aman garam per hari = 1 sendok teh (5 gram). Hindari juga makanan tinggi garam tersembunyi, seperti:
Ya! Saat stres, tubuh mengeluarkan hormon kortisol dan adrenalin yang membuat pembuluh darah menyempit dan jantung berdetak lebih kencang. Jika stres kronis (terus-menerus), tekanan darah bisa tetap tinggi meski penyebab stres sudah hilang.
Iya! Tidur <6 jam/hari mengacaukan sistem regulasi tekanan darah. Saat kurang tidur:
Kafein dalam kopi memang menaikkan tekanan darah sementara (30 menit–2 jam setelah minum), terutama pada orang yang jarang minum kopi. Namun, jika dikonsumsi rutin (tanpa berlebihan), tubuh biasanya beradaptasi. Batas aman: 2–3 cangkir/hari.
Ya! Jika orang tua atau saudara kandung punya hipertensi, risiko Anda terkena 2–4x lebih tinggi. Namun, gen bukanlah takdir—gaya hidup sehat bisa menurunkan risiko ini.
Seiring usia, pembuluh darah mengeras (arteriosklerosis) dan kehilangan kelenturan, sehingga tekanan darah cenderung naik. Faktor lain:
Referensi: