Mengenali Berbagai Penyebab Flu Tulang dan Akibat yang Ditimbulkannya

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 27 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Flu tulang disebabkan virus seperti chikungunya & DBD, menimbulkan nyeri sendi parah & peradangan. Kenali penyebab dan risikonya di sini!

Mengenali Berbagai Penyebab Flu Tulang dan Akibat yang Ditimbulkannya

Flu tulang sering dikaitkan dengan nyeri sendi dan otot yang parah, mirip dengan gejala demam berdarah atau chikungunya. Namun, tahukah Anda bahwa kondisi ini sebenarnya bukan istilah medis resmi? Istilah "flu tulang" biasanya merujuk pada infeksi virus tertentu yang menyerang sistem muskuloskeletal. Agar tidak salah kaprah, mari kenali penyebab sebenarnya sebagai berikut:


Penyebab Flu Tulang dan Akibat yang Ditimbulkan


1. Infeksi Virus Chikungunya

Virus chikungunya adalah penyebab utama keluhan nyeri tulang dan sendi yang hebat. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Saat terinfeksi, sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan, menyebabkan peradangan hebat pada persendian. Akibatnya, Anda mungkin merasakan sakit seperti tulang "retak" atau sulit bergerak selama berminggu-minggu.


2. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Meski lebih dikenal dengan demam tinggi dan perdarahan, DBD juga bisa memicu nyeri tulang dan otot yang tajam. Virus dengue mengganggu produksi trombosit dan merusak pembuluh darah kecil, sehingga tubuh mengirim sinyal nyeri ke seluruh sistem muskuloskeletal. Inilah mengapa banyak penderita menggambarkannya sebagai "flu tulang".



3. Infeksi Virus Lain (Seperti Zika atau Ross River)

Beberapa virus lain, seperti Zika atau Ross River, juga menimbulkan gejala serupa. Virus-virus ini menyerang jaringan ikat dan saraf di sekitar sendi, memicu respons inflamasi. Jika Anda baru bepergian ke daerah endemis dan tiba-tiba mengalami nyeri tulang disertai ruam, bisa jadi ini adalah tanda infeksi virus tersebut.


4. Reaksi Autoimun Pasca-Infeksi

Pada sebagian orang, sistem imun terus menyerang jaringan sehat meski infeksi virus sudah sembuh. Kondisi ini disebut reactive arthritis atau sindrom pasca-virus. Sendi dan tulang terasa kaku, bengkak, dan nyeri berkepanjangan. Faktor genetik dan riwayat penyakit autoimun bisa memperparah keluhan.


Jangan anggap remeh nyeri tulang yang tak kunjung membaik! Jika Anda atau keluarga mengalami gejala seperti di atas, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam untuk diagnosis tepat. Penanganan dini mencegah komplikasi seperti kerusakan sendi atau kelemahan otot permanen.


FAQ


Apa Bedanya Flu Tulang dengan Flu Biasa?

Flu biasa disebabkan virus influenza dengan gejala demam, pilek, dan pegal ringan. Sementara "flu tulang" lebih parah: nyeri sendi/tulang dominan, kadang disertai ruam atau perdarahan. Penyebabnya biasanya virus lain (misalnya chikungunya) yang langsung menyerang jaringan ikat dan persendian.


Apakah Flu Tulang Menular?

Jika dilihat dari sumber virusnya seperti chikungunya atau dengue yang ditularkan nyamuk, flu tulang masih dapat dikatakan menular. Namun, penyakit nyeri tulangnya sendiri tidak menular. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit penderita lalu menyebarkan virus ke orang lain. Hindari gigitan nyamuk untuk pencegahan!


Berapa Lama Flu Tulang Sembuh?

Bergantung pada penyebabnya:

  • Chikungunya: 1–2 minggu (nyeri bisa bertahan bulanan).
  • DBD: 5–7 hari jika tidak komplikasi.
  • Infeksi lain: 3–10 hari. Istirahat dan minum air cukup membantu pemulihan.


Bagaimana Cara Membedakan Flu Tulang dan Rematik?

Rematik (autoimun) bersifat kronis dengan kekakuan pagi hari, sedangkan flu tulang muncul mendadak setelah infeksi virus. Nyeri flu tulang lebih intens di awal dan membaik seiring virus hilang, sementara rematik bisa memburuk tanpa pengobatan.


Mengapa Flu Tulang Sangat Menyakitkan?

Virus memicu sistem imun melepaskan zat kimia (seperti sitokin) yang menyebabkan peradangan hebat di sendi dan otot. Saraf di area tersebut juga menjadi sensitif, sehingga nyeri terasa seperti "tulang retak".


Apakah Anak-anak Bisa Kena Flu Tulang?

Ya! Anak-anak rentan karena sistem imun belum sempurna. Gejalanya bisa lebih berat, seperti demam tinggi dan rewel akibat nyeri. Segera ke dokter jika anak sulit makan/minum atau muncul bintik merah.


Kapan Flu Tulang Harus ke Dokter?

Segera periksa jika:

  • Nyeri tak tertahankan atau bengkak sendi.
  • Demam >3 hari atau muncul mimisan.
  • Lemas hingga sulit berdiri (tanda syok DBD).


Referensi:

  1. World Health Organization (WHO). Chikungunya. (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/chikungunya). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  2. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Dengue Symptoms and Treatment. (https://www.cdc.gov/dengue/symptoms/index.html). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  3. Mayo Clinic. Viral Arthritis: Symptoms and Causes. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/viral-arthritis/symptoms-causes/syc-20351758). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  4. National Health Service (NHS) UK. Joint Pain and Viral Infections. (https://www.nhs.uk/conditions/joint-pain/causes/). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  5. Johns Hopkins Medicine. Chikungunya Fever. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/chikungunya-fever). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  6. Singapore Ministry of Health. Dengue and Severe Dengue. (https://www.moh.gov.sg/diseases-updates/dengue). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  7. MedlinePlus (U.S. National Library of Medicine). Viral Infections and Joint Pain. (https://medlineplus.gov/ency/article/000431.htm). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  8. HealthDirect Australia. Chikungunya Virus. (https://www.healthdirect.gov.au/chikungunya-virus). Diakses pada 21 Oktober 2024.