Oleh Tim RS Pondok Indah
Flu tulang disebabkan virus seperti chikungunya & DBD, menimbulkan nyeri sendi parah & peradangan. Kenali penyebab dan risikonya di sini!
Flu tulang sering dikaitkan dengan nyeri sendi dan otot yang parah, mirip dengan gejala demam berdarah atau chikungunya. Namun, tahukah Anda bahwa kondisi ini sebenarnya bukan istilah medis resmi? Istilah "flu tulang" biasanya merujuk pada infeksi virus tertentu yang menyerang sistem muskuloskeletal. Agar tidak salah kaprah, mari kenali penyebab sebenarnya sebagai berikut:
Virus chikungunya adalah penyebab utama keluhan nyeri tulang dan sendi yang hebat. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Saat terinfeksi, sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan, menyebabkan peradangan hebat pada persendian. Akibatnya, Anda mungkin merasakan sakit seperti tulang "retak" atau sulit bergerak selama berminggu-minggu.
Meski lebih dikenal dengan demam tinggi dan perdarahan, DBD juga bisa memicu nyeri tulang dan otot yang tajam. Virus dengue mengganggu produksi trombosit dan merusak pembuluh darah kecil, sehingga tubuh mengirim sinyal nyeri ke seluruh sistem muskuloskeletal. Inilah mengapa banyak penderita menggambarkannya sebagai "flu tulang".
Beberapa virus lain, seperti Zika atau Ross River, juga menimbulkan gejala serupa. Virus-virus ini menyerang jaringan ikat dan saraf di sekitar sendi, memicu respons inflamasi. Jika Anda baru bepergian ke daerah endemis dan tiba-tiba mengalami nyeri tulang disertai ruam, bisa jadi ini adalah tanda infeksi virus tersebut.
Pada sebagian orang, sistem imun terus menyerang jaringan sehat meski infeksi virus sudah sembuh. Kondisi ini disebut reactive arthritis atau sindrom pasca-virus. Sendi dan tulang terasa kaku, bengkak, dan nyeri berkepanjangan. Faktor genetik dan riwayat penyakit autoimun bisa memperparah keluhan.
Jangan anggap remeh nyeri tulang yang tak kunjung membaik! Jika Anda atau keluarga mengalami gejala seperti di atas, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam untuk diagnosis tepat. Penanganan dini mencegah komplikasi seperti kerusakan sendi atau kelemahan otot permanen.
Flu biasa disebabkan virus influenza dengan gejala demam, pilek, dan pegal ringan. Sementara "flu tulang" lebih parah: nyeri sendi/tulang dominan, kadang disertai ruam atau perdarahan. Penyebabnya biasanya virus lain (misalnya chikungunya) yang langsung menyerang jaringan ikat dan persendian.
Jika dilihat dari sumber virusnya seperti chikungunya atau dengue yang ditularkan nyamuk, flu tulang masih dapat dikatakan menular. Namun, penyakit nyeri tulangnya sendiri tidak menular. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit penderita lalu menyebarkan virus ke orang lain. Hindari gigitan nyamuk untuk pencegahan!
Bergantung pada penyebabnya:
Rematik (autoimun) bersifat kronis dengan kekakuan pagi hari, sedangkan flu tulang muncul mendadak setelah infeksi virus. Nyeri flu tulang lebih intens di awal dan membaik seiring virus hilang, sementara rematik bisa memburuk tanpa pengobatan.
Virus memicu sistem imun melepaskan zat kimia (seperti sitokin) yang menyebabkan peradangan hebat di sendi dan otot. Saraf di area tersebut juga menjadi sensitif, sehingga nyeri terasa seperti "tulang retak".
Ya! Anak-anak rentan karena sistem imun belum sempurna. Gejalanya bisa lebih berat, seperti demam tinggi dan rewel akibat nyeri. Segera ke dokter jika anak sulit makan/minum atau muncul bintik merah.
Segera periksa jika:
Referensi: