Oleh Tim RS Pondok Indah
Migrain adalah kondisi kronis yang sulit disembuhkan sepenuhnya. Tetapi, penanganan yang tepat dapat mengurangi intensitas dan frekuensinya. Simak selengkapnya!
Migrain adalah salah jenis sakit kepala yang paling sering dikeluhkan, dengan ciri khas berupa sakit kepala pada salah satu sisi kepala. Selain sakit kepala berdenyut, serangan migrain bisa menyebabkan penderitanya merasa mual hingga muntah, maupun sensitif terhadap cahaya dan suara. '
Kondisi ini tak hanya menimbulkan nyeri dan ketidaknyamanan, tetapi juga bisa mengganggu aktivitas, pekerjaan, bahkan waktu istirahat penderitanya. Inilah alasan mengapa penting memahami penyebab migrain dan cara mengatasinya.
Serangan migrain sendiri dapat disembuhkan agar gejalanya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, migrain sendiri adalah kondisi kronis yang dapat kambuh dan umumnya tidak dapat disembuhkan secara total.
Meskipun demikian, penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi intensitas dan frekuensi serangan migrain. Selain itu, pemicu kambuhnya migrain pada setiap orang bisa berbeda-beda. Oleh sebab itu, penting bagi penderita migrain untuk mengidentifikasi pemicu migrain dan mencoba menghindarinya untuk mengurangi risiko kambuhnya sakit kepala sebelah ini.
Baca juga: Kenali Jenis Sakit Kepala Anda
Sakit kepala migrain yang dibiarkan tanpa penanganan bisa semakin sering kambuh dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi migrain agar gejala mereda dan kualitas hidup tetap terjaga.
Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri kepala karena migrain:
Cahaya terang dan suara kencang dapat menjadi faktor pemicu migrain. Kedua hal ini juga dapat memperburuk gejala migrain yang sedang Anda alami.
Jadi, saat migrain menyerang, cobalah untuk beristirahat di ruangan yang gelap, tenang, dan sejuk. Tutup mata, tarik napas dalam-dalam, dan biarkan tubuh rileks untuk membantu meredakan nyeri kepala.
Kurang tidur dapat memperparah gejala migrain. Saat mengalami migrain, Anda disarankan untuk tidur, bila memungkinkan. Dengan begitu, tubuh dapat beristirahat dengan optimal dan ketegangan di kepala pun dapat berkurang.
Selain itu, kurang tidur juga dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang juga dapat memicu kekambuhan migrain serta meningkatkan frekuensi serangan migrain. Oleh sebab itu, pastikan Anda tidur tepat waktu dengan durasi setidaknya 8 jam setiap malam.
Mengompres bagian dahi atau pelipis dengan kain dingin bisa membantu mengurangi rasa nyeri saat migrain. Suhu dingin dapat mempersempit pembuluh darah dan mengurangi peradangan, sehingga rasa sakit perlahan mereda. Lakukan kompres dingin pada area kepala yang mengalami nyeri migrain selama 15–20 menit sambil beristirahat.
Baca juga: Red Flag pada Sakit Kepala, Apa yang Perlu Diketahui?
Dehidrasi bisa memperburuk migrain. Jadi, saat serangan migarin menghadang, minumlah air putih secara perlahan.
Anda sebaiknya menghindari minuman berkafein secara berlebihan atau yang mengandung gula tinggi, karena bisa memperparah nyeri kepala saat migrain.
Pola makan yang kurang sehat juga dapat meningkatkan risiko kambuhnya migrain dan memperburuk gejala migrain yang dialami. Makanan dan minuman tertentu dapat memicu atau memperburuk sakit kepala migrain.
Batasi konsumsi makanan vasodilator atau yang memiliki efek melebarkan pembuluh darah, seperti buah anggur merah. Selain itu, konsumsi makanan vasokontriksi atau yang bisa menyempitan pembuluh darah, seperti kafein, gorengan, dan makanan tinggi garam, untuk mencegah migrain kambuh.
Pijatan lembut di pelipis, dahi, bagian belakang kepala, atau leher bisa membantu meredakan ketegangan otot dan memperlancar aliran darah. Lakukan pijatan ringan dengan gerakan memutar selama beberapa menit akan membuat tubuh lebih rileks dan nyeri kepala pun berkurang.
Baca juga: Periksa Sakit Kepala ke Dokter Apa?
Beberapa aroma, seperti lavender, peppermint, atau chamomile, terbukti bisa membantu meredakan gejala migrain. Efek menenangkannya dapat membantu Anda jadi lebih rileks dan mengurangi rasa nyeri yang muncul saat serangan migrain.
Latihan pernapasan bisa menjadi cara mengatasi migrain yang efektif. Anda bisa melakukan latihan pernapasan dengan cara menarik napas dalam-dalam melalui hidung, rasakan udara memenuhi paru-paru, lalu hembuskan perlahan lewat mulut. Ulangi beberapa kali hingga tubuh terasa lebih tenang.
Selain itu, olahraga yang melibatkan latihan pernapasan, seperti yoga atau meditasi, juga memberikan manfaat yang sama. Jika dilakukan secara rutin, latihan pernapasan ini dapat membantu mengurangi intensitas dan durasi serangan migrain.
Apabila nyeri kepala karena migrain sudah terasa sangat mengganggu, sebagai penanganan awal bisa minum obat pereda nyeri, seperti parasetamol, ibuprofen, atau aspirin.
Namun, jika konsumsi obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas juga tidak bisa mengatasi sakit kepala yang Anda rasakan, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter spesialis neurologi di rumah sakit terdekat. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan penanganan migrain yang sesuai, termasuk dengan terapi Stimulasi Magnetik Transkranial (TMS), maupun terapi lain atau peresepan obat yang sesuai.
Baca juga: Terapi Akupunktur Tangani Migrain yang Mengganggu
Migrain memang bisa diredakan dengan perawatan sederhana di rumah. Namun, Anda sebaiknya menjadwalkan janji konsultasi dengan dokter spesialis neurologi jika mengalami beberapa kondisi berikut ini:
Konsultasi dengan dokter neurologi sangat diperlukan untuk mendeteksi penyebab dan menentukan cara mengatasi migrain. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis neurologi di RS Pondok Indah terdekat. Dokter spesialis kami telah berpengalaman dan siap membantu Anda menemukan penanganan yang sesuai guna mencegah migrain berulang. Sehingga Anda bisa kembali aktif dan produktif.
Baca juga: Penyebab Sering Sakit Kepala
Sayangnya, migrain tidak bisa sembuh total. Namun, penanganan dan pengelolaan yang tepat dapat mengurangi risiko kekambuhan serangan migrain serta mengurangi keparahan gejala yang Anda alami.
Jadi, jika Anda membutuhkan penanganan dan informasi mengenai pencegahan serangan migrain, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis neurologi.
Serangan migrain terkadang dapat sembuh sendiri dalam beberapa jam. Namun, ada juga dapat berlangsung selama beberapa hari. Tidak hanya demikian, tanpa pengobatan dan perubahan gaya hidup, potensi kekambuhan sakit kepala migrain cukup besar.
Oleh sebab itu, apabila Anda menderita migrain, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis neurologi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter dapat menentukan penanganan yang tepat dan memberikan informasi lebih lanjut mengenai cara pencegahan serangan migrain kambuh.
Kurang tidur dapat memicu migrain karena mengganggu keseimbangan zat kimia di otak atau (neurotransmitter) dan meningkatkan stres pada sistem saraf. Selain itu, pola tidur yang tidak teratur mempengaruhi hormon dan sirkulasi darah, sehingga memperbesar risiko terjadinya serangan migrain.
Saat migrain, Anda dianjurkan untuk tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari tubuh. Akibat posisi tidur ini dapat mengurangi tekanan dan meningkatkan aliran darah ke kepala. Sebaliknya, hindari posisi tidur yang menekan leher atau menyebabkan ketegangan otot agar migrain tidak semakin parah.
Referensi: