Mengenal Tonsilektomi, Operasi Pengangkatan Amandel yang Bengkak dan Meradang

By Tim RS Pondok Indah

Monday, 30 June 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Tonsilektomi adalah operasi pengangkatan amandel yang bengkak akibat meradang secara berulang. Untuk lebih jelasnya, simak informasi seputar tonsilektomi di sini!

Mengenal Tonsilektomi, Operasi Pengangkatan Amandel yang Bengkak dan Meradang

Setiap orang memiliki sepasang amandel atau tonsil yang terletak di bagian belakang tenggorokan (faring). Amandel berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi dengan cara menangkap kuman yang masuk melalui hidung atau mulut.


Sayangnya, amandel yang bekerja keras menangkap kuman ini juga kemudian akan mengalami peradangan sehingga akan membengkak. Pembengkakan amandel yang sangat besar bisa menimbulkan gejala berupa kesulitan untuk makan, menelan, maupun berbicara. Bahkan, pembengkakan amandel dapat menyebabkan penderitanya jadi kesulitan bernapas, terutama saat tidur. 


Amandel yang terlalu besar, sering terinfeksi, dan meradang berulang kali perlu segera diangkat. Proses pengangkatan amandel ini dikenal dengan operasi tonsilektomi.


Apa itu Tonsilektomi?

Tonsilektomi adalah prosedur untuk mengangkat amandel yang terinfeksi dan membesar sampai menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas. Prosedur ini ditujukan untuk mengatasi amandel bengkak (tonsilitis) yang tidak kunjung sembuh atau sering kambuh meski telah mendapatkan pengobatan dari dokter.


Tonsilektomi bisa dilakukan pada usia berapa pun dan umumnya waktu rawat inap setelah menjalani operasi amandel ini tidaklah lama. Namun, lama rawat inap ini tergantung pada kondisi medis masing-masing pasien. 


Baca juga: Radang Amandel yang Bandel



Fungsi Tonsilektomi

Pembengkakan amandel bisa menimbulkan rasa sakit, kesulitan menelan dan berbicara, bahkan kesulitan bernapas. Oleh sebab itu, kondisi ini perlu ditangani dengan tepat, baik dengan peresepan obat maupun operasi amandel.


Namun, ketika amandel yang bengkak tidak lagi bisa disembuhkan melalui konsumsi obat, dokter akan menganjurkan amandel untuk diangkat agar pasien bisa kembali makan, menelan, berbicara, dan bernapas dengan baik.


Ada beberapa kondisi yang menjadi indikasi tonsilektomi harus dilakukan, yaitu:


  • Tonsilitis kronis
  • Gangguan pernapasan saat tidur, termasuk mendengkur, terbangun saat tidur, maupun henti napas saat tidur (obstructive sleep apnea)
  • Pendarahan amandel
  • Penyakit langka pada amandel, seperti Kimura's disease


Manfaat Tonsilektomi

Prosedur pengangkatan amandel (tonsilektomi) memiliki banyak manfaat, yaitu:


  • Menghilangkan keluhan radang amandel berulang
  • Memperbaiki kualitas tidur dan pernapasan
  • Mengurangi frekuensi mengalami radang tenggorokan
  • Mengurangi risiko terjadinya infeksi pada tubuh
  • Meningkatkan kualitas hidup penderitanya


Baca juga: Informasi Operasi Amandel pada Anak yang perlu Diketahui Orang Tua


Jenis Tonsilektomi

Terdapat beberapa metode tonsilektomi yang dapat dokter lakukan, yakni:


  • Cold knife surgery, yaitu salah satu prosedur operasi tonsilitis dengan cara memotong amandel menggunakan pisau bedah khusus dan steril
  • Electrocautery, yaitu prosedur pembedahan dengan menggunakan energi panas untuk menghentikan perdarahan dan menghancurkan jaringan amandel yang terganggu
  • Penggunaan sinar laser dan gelombang suara, untuk memotong amandel yang bengkak dan meradang 
  • Coblation, yaitu prosedur medis menggunakan suhu dingin untuk menghancurkan jaringan amandel yang terganggu


Persiapan Tonsilektomi

Ketika dokter sudah memutuskan bahwa tonsilektomi adalah prosedur medis yang tepat, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum tindakan ini dilakukan, yaitu:


  • Informasikan obat-obatan yang dikonsumsi saat ini, termasuk suplemen dan obat antibiotik yang mungkin masih dikonsumsi
  • Informasikan riwayat alergi terhadap obat tertentu, seperti obat antibiotik atau obat bius
  • Informasikan riwayat pribadi atau keluarga terkait pendarahan
  • Informasikan jika saat ini Anda sedang hamil
  • Berpuasa setelah tengah malam sebelum operasi dilakukan


Jika Anda ragu dan belum memahami informasi di atas, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter spesialis THT terkait persiapan sebelum operasi tonsilektomi.


Sebelum operasi dilakukan, umumnya Anda juga akan diminta melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, seperti tes darah. Anda juga akan diminta untuk untuk memakai baju khusus selama berada di ruangan operasi.


Baca juga: Radang Tenggorokan pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Tips Menanganinya



Prosedur Tonsilektomi

Setelah semua persiapan dilakukan, dokter spesialis THT akan mulai melakukan operasi pengangkatan amandel. Lama prosedur operasi tonsilektomi sekitar 20-30 menit, tetapi bisa juga lebih lama, tergantung kerumitan kasus.


Berikut ini adalah tahapan prosedur tonsilektomi yang perlu diketahui:


  1. Pemberian anestesi umum atau pembiusan agar pasien bisa tertidur selama operasi berlangsung
  2. Setelah obat bius bekerja dan pasien tidak sadarkan diri, dokter akan mulai melakukan pembedahan.
  3. Setelah amandel yang bengkak selesai diangkat, dokter kemudian akan menghentikan perdarahan
  4. Selanjutnya, pasien akan dipindahkan di ruang pemulihan sampai kondisinya stabil sebelum kembali ke ruang rawat inap


Pasca Tonsilektomi

Setelah tonsilektomi, pasien mungkin memerlukan rawat inap selama 1-2 hari untuk pemantauan lebih lanjut. Untuk membantu proses pemulihan dan mengurangi keluhan setelah operasi, dokter akan memberikan:


  • Peresepan obat-obatan, termasuk obat pereda nyeri
  • Anjuran untuk minum banyak cairan agar pasien tidak dehidrasi
  • Anjuran untuk mengonsumsi es krim setelah operasi dilakukan untuk mengurangi keluhan nyeri dan pembengkakan
  • Anjuran untuk makan makanan yang tidak banyak bumbu dan mudah ditelan, seperti kuah kaldu, puding atau oatmeal
  • Istirahat sesuai kebutuhan pascaoperasi
  • Hindari aktivitas berat setidaknya selama 2 minggu pascaoperasi, seperti berlari atau bersepeda


Pasien yang telah menjalani tonsilektomi umumnya dapat kembali beraktivitas dengan normal lagi setidaknya selama 2 minggu setelah operasi.


Baca juga: 15 Makanan untuk Radang Tenggorokan yang Bisa Mempercepat Pemulihan


Risiko Komplikasi Tonsilektomi

Tonsilektomi merupakan prosedur pengangkatan amandel yang aman dilakukan untuk anak-anak dan dewasa. Namun, seperti prosedur medis lainnya, risiko komplikasi tonsilektomi tetaplah ada meskipun kemungkinannya kecil.


Umumnya, pasien yang telah menjalani tonsilektomi dapat mengalami beberapa keluhan ini:


  • Nyeri ringan hingga berat selama 1-2 minggu setelah operasi dilakukan
  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Bau mulut hingga 2 minggu
  • Pembengkakan pada lidah atau tenggorokan
  • Mual dan muntah selama beberapa hari
  • Demam ringan
  • Keluhan nyeri di telinga, leher, atau rahang


Jika Anda memiliki keluhan terkait infeksi amandel, amandel sering bengkak, dan radang amandel yang menimbulkan gangguan pernapasan atau sleep apnea, segera konsultasikan ke dokter spesialis THT di RS Pondok Indah cabang terdekat.


Melalui konsultasi, dokter spesialis telinga hidung tenggorok bedah kepala leher bisa merekomendasikan tindakan tonsilektomi, maupun penanganan lain sesuai dengan penyebab dan kondisi medis Anda, agar pembengkakan amandel segera sembuh. Sehingga Anda pun bisa kembali beraktivitas tanpa harus terganggu oleh amandel yang bengkak dan terasa nyeri.


Baca juga: Jadwal Dokter Spesialis THT Jakarta dan Tangerang



FAQ


Kapan Tonsil Harus Dioperasi?

Tonsil biasanya harus dioperasi jika Anda mengalami kondisi-kondisi, seperti:


  • Infeksi amandel akut yang parah, tidak kunjung sembuh atau sering berulang (tonsilitis kronis)
  • Pembengkakan tonsil sudah mengganggu jalan napas
  • Pembengkakan tonsil membuat Anda sulit makan dan minum
  • Sudah menyebabkan komplikasi seperti abses tonsil atau amandel bernanah


Bila Anda memiliki keluhan terkait tonsil atau amandel, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis THT guna mendapatkan penanganan, termasuk tindakan operasi, yang sesuai.


Operasi Tonsil Bius Apa?

Operasi tonsil atau tonsilektomi biasanya dilakukan dengan bius total (anestesi umum). Tujuannya agar pasien tidak merasa sakit dan dalam kondisi tertidur selama prosedur pengangkatan amandel dilakukan.


Berapa Lama Tindakan Tonsilektomi?

Tindakan tonsilektomi biasanya berlangsung sekitar 20 menit hingga 1 jam, tergantung keparahan serta kondisi masing-masing pasien. Setelah operasi, pasien biasanya juga akan dipantau selama beberapa jam sebelum dipindahkan ke ruang rawat inap.




Referensi:

  1. Haq AU, et al. Analysis of different techniques of tonsillectomy: an insight. Indian Journal of Otolaryngology and Head & Neck Surgery. 2022. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9895602/). Diakses pada 24 Juni 2025.
  2. Khanal P, Shrestha A. Kimura’s disease: a rare cause of unilateral tonsillar enlargement. Case Reports in Otolaryngology. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7808821/). Diakses pada 24 Juni 2025.
  3. Health Direct government Australia. Tonsillectomy. (https://www.healthdirect.gov.au/tonsillectomy). Direvisi terakhir Januari 2024. Diakses pada 24 Juni 2025.
  4. Cleveland Clinic. Tonsils. (https://my.clevelandclinic.org/health/body/23459-tonsils). Direvisi terakhir 8 Juli 2022. Diakses pada 24 Juni 2025.
  5. Mayo Clinic. Tonsillectomy. (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/tonsillectomy/about/pac-20395141. Direvisi terakhir 13 September 2024. Diakses pada 24 Juni 2025.