Waspada Terhadap 5 Gejala Tipes Sebelum Semakin Parah!

By Tim RS Pondok Indah

Wednesday, 21 May 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Waspadai gejala tipes yang sering diabaikan: demam tinggi tak kunjung turun, nyeri otot, lidah putih, hingga gangguan pencernaan. Kenali sebelum parah!

Waspada Terhadap 5 Gejala Tipes Sebelum Semakin Parah!

Demam tinggi yang naik bertahap, lemas ekstrem, dan gangguan pencernaan merupakan gejala khas tipes yang sering diabaikan. Penyakit ini diawali dengan demam yang perlahan meningkat hingga 39-40°C, biasanya lebih tinggi di malam hari, disertai sakit kepala hebat dan nyeri otot menyeluruh. Kenali tanda-tanda ini sejak dini karena keterlambatan penanganan bisa berakibat fatal!


Gejala Tipes yang Kerap Diabaikan


1. Demam Tinggi Berkepanjangan

Demam pada tipes biasanya dimulai rendah dan meningkat secara bertahap, bisa mencapai 39–40°C. Yang membedakan, demam tidak langsung turun meski minum obat penurun panas. Suhu tubuh sering lebih tinggi pada malam hari dan disertai sakit kepala hebat.


2. Nyeri Otot dan Lemas

Anda akan merasakan pegal-pegal di sekujur tubuh, terutama di punggung dan kaki, seperti habis bekerja berat. Kondisi ini terjadi karena bakteri menyebar melalui aliran darah dan memicu peradangan.


3. Gangguan Pencernaan

Gejala khas tipes adalah sakit perut, mual, muntah, serta diare atau justru sembelit parah. Bakteri Salmonella menyerang usus halus, sehingga perut terasa tidak nyaman dan nafsu makan menghilang.



4. Lidah Berwarna Putih (Coated Tongue)

Lidah penderita tipes sering dilapisi selaput putih di bagian tengah, sementara ujung dan tepinya kemerahan. Ini adalah tanda khas yang jarang ditemukan pada penyakit lain.


5. Penurunan Kesadaran (pada Kasus Parah)

Jika infeksi sudah menyebar ke sistem saraf, Anda mungkin mengalami kebingungan, delirium, atau bahkan pingsan. Ini menandakan tipes sudah memasuki fase berbahaya!


Tipes bukan penyakit yang bisa dianggap remeh. Jika Anda atau keluarga mengalami gejala di atas, jangan mengandalkan pengobatan rumahan saja. Segera periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam untuk diagnosis akurat dan penanganan tepat. Semakin cepat diobati, risiko komplikasi seperti usus bocor atau infeksi organ lain bisa dihindari.


FAQ


Kenapa Demam Tipes Naik Turun? Apakah Berbahaya?

Demam tipes memang unik karena:

  • Pola "anak tangga": Suhu tubuh naik perlahan tiap hari (misal hari pertama 38°C, hari kedua 38.5°C).
  • Lebih tinggi di malam hari (bisa mencapai 40°C) dan turun sedikit di pagi hari.
  • Bradikardia relatif: Denyut nadi tidak secepat yang seharusnya saat demam (misal suhu 39°C tapi nadi hanya 80x/menit).


Apakah Sakit Perut Termasuk Gejala Tipes? Di Bagian Mana?

Ya! Sakit perut pada tipes biasanya:

  • Lokasi: Perut kanan atas (area hati) atau sekitar pusar (usus halus).
  • Karakteristik: Nyeri tumpul seperti diremas, bukan kram biasa.
  • Penyebab: Pembengkakan hati/limpa atau luka di usus halus.


Jika sakit perut disertai muntah kuning kehijauan atau BAB hitam, waspadai komplikasi perdarahan usus!


Kenapa Lidah Putih Termasuk Gejala Tipes?

Lidah putih pada tipes terjadi karena:

  • Dehidrasi: Kurang minum saat demam membuat lidah kering.
  • Infeksi bakteri: Lapisan putih (disebut "coated tongue") adalah sel mati dan sisa bakteri.
  • Gangguan pencernaan: Asam lambung tidak normal menyebabkan lidah pahit.


Berapa Lama Gejala Tipes Berlangsung?

  • Minggu 1: Demam naik, lemas, sakit kepala.
  • Minggu 2: Demam puncak, lidah putih, mungkin diare/sembelit.
  • Minggu 3: Jika diobati, demam turun perlahan. Jika tidak, risiko komplikasi.
  • Minggu 4: Pemulihan (tapi bisa lemas 1–2 bulan).


Apakah Tipes Bisa Sembuh Tanpa Obat?

Tidak! Tipes harus diobati dengan:

  • Antibiotik (contoh: Ciprofloxacin) selama 7–14 hari untuk bunuh bakteri.
  • Istirahat total karena aktivitas fisik bisa picu usus bocor.
  • Diet rendah serat (hindari sayur mentah, pedas, atau bersantan).


Tanpa antibiotik, bakteri bisa bersembunyi di empedu dan menyebabkan kambuh!


Kapan Harus Opname Jika Kena Tipes?

Segera rawat inap jika ada:

  • Demam >40°C lebih dari 3 hari.
  • Muntah terus sampai tidak bisa minum obat.
  • Kesadaran menurun (bicara ngelantur).
  • BAB berdarah atau perut sangat keras.


Referensi:

  1. World Health Organization (WHO). Typhoid Fever. (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/typhoid). Diakses pada 25 September 2024.
  2. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Typhoid Fever Symptoms. (https://www.cdc.gov/typhoid-fever/symptoms.html). Diakses pada 25 September 2024.
  3. Mayo Clinic. Typhoid Fever – Symptoms and Causes. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/typhoid-fever/symptoms-causes/syc-20378661). Diakses pada 25 September 2024.
  4. National Health Service (NHS) UK. Typhoid Fever. (https://www.nhs.uk/conditions/typhoid-fever/). Diakses pada 25 September 2024.
  5. Johns Hopkins Medicine. Typhoid Fever. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/typhoid-fever). Diakses pada 25 September 2024.
  6. Cleveland Clinic. Typhoid Fever. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17730-typhoid-fever). Diakses pada 25 September 2024.
  7. MedlinePlus (U.S. National Library of Medicine). Typhoid Fever. (https://medlineplus.gov/typhoidfever.html). Diakses pada 25 September 2024.
  8. Healthdirect Australia. Typhoid Fever. (https://www.healthdirect.gov.au/typhoid-fever). Diakses pada 25 September 2024.