Pengaruh Gaya Hidup pada Kesehatan Payudara

Thursday, 07 March 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Lebih dari 500.000 wanita di dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit kanker payudara. Di Indonesia sendiri, 1 dari 10 wanita Indonesia terserang kanker payudara. Pantaslah jika kanker payudara menjadi momok yang menakutkan bagi para wanita di dunia.

Pengaruh Gaya Hidup pada Kesehatan Payudara

Pantaslah jika kanker payudara menjadi momok yang menakutkan bagi para wanita di dunia. Setiap wanita tentunya ingin memiliki payudara yang indah dan sehat. Namun, apa saja fakta gaya hidup yang dapat merusak semua keindahan tersebut?


Ada beberapa faktor yang dihubungkan dengan risiko terjadinya kanker payudara, antara lain faktor nutrisi dan non-nutrisi. Faktor nutrisi, terutama diet dengan gizi lengkap dan seimbang, akan membantu menurunkan risiko kanker payudara.


Berikut ini adalah paparan mengenai apa saja nutrisi yang harus dikonsumsi dan harus dihindari:


Faktor nutrisi


Sayur dan buah

Semua makanan yang berasal dari tumbuhan akan menurunkan risiko kanker payudara. Hal ini karena kandungan serat dalam tumbuhan terutama buah dan sayur dapat mengurangi penyerapan estrogen oleh sel usus saat dikeluarkan dari tubuh.


Selain itu, buah dan sayur mengandung zat antioksidan yang mempunyai efek perlindungan terhadap kejadian kanker payudara. Buah-buahan seperti buah kiwi, jeruk, paprika, apel, alpukat, nanas, pisang, mangga, anggur, pepaya, dan semangka merupakan buah yang dianjurkan untuk dikonsumsi karena mengandung zat anti oksidan. 


Lemak

Diet yang mengandung tinggi lemak dan protein hewani tentu mengandung kalori yang tinggi. Peningkatan asupan kalori dihubungkan dengan meningkatnya berat badan, tinggi badan, maupun massa lemak tubuh.


Pada anak perempuan, hal ini akan mempercepat usia menstruasi saat pertama kali. Semakin cepat menstruasi kita, berarti semakin dini pula usia tubuh terpapar dengan hormon yang mengatur siklus menstruasi (estrogen). Pada beberapa penelitian dikatakan bahwa kadar estrogen yang tinggi berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker payudara di kemudian hari.


Vitamin dan mineral

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang cukup akan menurunkan risiko kanker payudara.


Alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan akan meningkatkan risiko kanker payudara. Hal ini berkaitan dengan efek alkohol yang menurunkan kemampuan perbaikan diri dari DNA serta ikut meningkatkan metabolism zat karsinogen oleh enzim hati.


Teh dan kopi

Teh kaya akan polifenol yang mempunyai aktivitas antioksidan, bekerja dengan membersihkan radikal bebas, dan melindungi kerusakan DNA sel dari efek radikal bebas. Oleh karena itu, teh dikatakan dapat menurunkan risiko kanker payudara.


Kemudian, bagaimana dengan kopi? Ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa berbagai komponen dalam kopi dapat menghambat pertumbuhan sel kanker; mengubah hasil metabolism estrogen menjadi komponen yang tidak bersifat karsinogenik. Tentu saja mengonsumsi kopi harus disesuaikan dengan kondisi setiap orang


Selain nutrisi yang harus diperhatikan untuk mencegah kanker payudara, terdapat hal selain nutrisi yang harus diperhatikan.


Faktor non-nutrisi

Faktor non-nutrisi lebih berkaitan kepada gaya hidup Anda, seperti aktivitas fisik, pengontrolan berat badan, kondisi menyusui, terapi hormon, polusi dan merokok.


Aktivitas fisik

Aktivitas fisik memiliki efek proteksi terhadap kejadian kanker payudara karena membantu mempertahankan berat badan selalu berada dalam keadaan normal. Anda dianjurkan melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit dalam seminggu dengan jenis aerobik intensitas sedang seperti berjalan atau berenang.


Fase menyusui

Fase menyusui juga mampu memberikan perlindungan. Makin lama seorang ibu menyusui bayinya, makin besar efek perlindungan yang diperoleh terhadap kanker payudara.


Terapi Hormon

Disarankan untuk menghentikan terapi hormon. Penggunaan terapi hormon dalam waktu jangka panjang untuk menghilangkan gejala yang tidak nyaman pada wanita menopause akan meningkatkan risiko kanker payudara. Oleh karena itu, diskusikan penggunaan terapi hormon ini dengan dokter Anda.


Merokok

Aktivitas merokok akan meningkatkan risiko hampir semua jenis kanker, termasuk kanker payudara, baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif. Oleh karena itu, hentikan merokok sedini mungkin.