5 Pantangan Makanan Cacar Air yang Perlu Diperhatikan

By Tim RS Pondok Indah

Tuesday, 17 June 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Saat terkena cacar air, makanan tertentu bisa memperparah gejala. Penting untuk tahu pantangan makanan cacar air agar proses penyembuhan bisa lebih cepat.

5 Pantangan Makanan Cacar Air yang Perlu Diperhatikan

Cacar air adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Penyakit ini umumnya ditandai dengan munculnya ruam kemerahan yang berkembang menjadi lenting berisi cairan, disertai demam, lemas, dan rasa gatal.


Selama masa infeksi, tubuh membutuhkan nutrisi optimal untuk memperkuat daya tahan dan mempercepat pemulihan. Namun, tidak semua jenis makanan aman dikonsumsi. Beberapa justru dapat memperparah gejala atau memperlambat proses penyembuhan.


Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pantangan makanan cacar air agar peradangan tidak memburuk dan luka dapat sembuh dengan lebih cepat.


Pantangan Makanan dan Minuman Cacar Air

Agar lebih cepat pulih, berikut ini adalah beberapa pantangan makanan cacar air yang perlu diperhatikan:


1. Makanan Asam

Makanan asam, seperti jeruk, tomat, nanas, dan cuka, sebaiknya dihindari saat menderita cacar air, terutama jika muncul lenting di area mulut.


Kandungan asam dalam makanan dapat mengiritasi luka, sehingga menyebabkan rasa perih dan memperburuk ketidaknyamanan saat menelan atau berbicara. Selain itu, iritasi ini dapat memperlambat proses penyembuhan luka.


2. Makanan Terlalu Pedas

Selanjutnya, orang yang menderita sakit cacar air juga disarankan untuk menghindari makanan pedas. Selain dapat meningkatkan iritasi, senyawa capsaicin dalam cabai dapat meningkatkan keringat dan menyebabkan kehilangan cairan.


Padahal, asupan cairan yang cukup sangat penting untuk membantu proses penyembuhan dan mencegah dehidrasi bagi pasien cacar air.


Baca juga: Mengenal dan Mencegah Cacar Air pada Anak


3. Makanan Tinggi Lemak

Hindari konsumsi makanan tinggi lemak, seperti gorengan atau fast food, saat menderita cacar air. Lemak jenuh dapat memicu peradangan yang memperlambat proses penyembuhan kulit.


Selain itu, makanan berlemak juga membebani sistem pencernaan dan menghambat penyerapan nutrisi penting. Padahal, tubuh membutuhkan asupan gizi optimal untuk mendukung regenerasi kulit dan daya tahan tubuh.


4. Minuman Berkafein

Konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh hitam, dan minuman energi, sebaiknya dibatasi saat mengalami cacar air. Kafein bersifat diuretik yang dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan memicu gangguan tidur. Kondisi ini tentu bisa memperlambat pemulihan cacar air.


5. Makanan dan Minuman Tinggi Gula

Konsumsi gula berlebihan dapat memicu peradangan dalam tubuh dan berpotensi menghambat kerja sel darah putih dalam melawan infeksi. Oleh karena itu, batasi makanan manis, seperti permen, cokelat, atau donat, selama fase pemulihan cacar air. Penderita cacar air juga disarankan untuk menghindari minuman yang mengandung tinggi gula, seperti minuman bersoda maupun minuman kemasan.


Itulah pantangan makanan cacar air yang perlu Anda perhatikan. Dengan menghindari jenis makanan tersebut, gejala dapat lebih ringan dan proses pemulihan bisa berlangsung lebih cepat. 


Baca juga: Fakta Seputar Cacar Ular yang Perlu Anda Ketahui



Saran Makanan dan Minuman untuk Penderita Cacar Air

Namun, Anda masih disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, sebagai berikut ini untuk membantu proses penyembuhan cacar air:


  • Buah, seperti pisang, pepaya matang, atau melon
  • Protein rendah lemak, seperti ayam tanpa kulit, telur, atau tahu
  • Makanan bertekstur lembut, seperti bubur, sup, atau kentang tumbuk
  • Sayuran, terutama yang kaya vitamin A, vitamin C, dan asam lemak omega-3, seperti wortel, bayam, brokoli, dan ikan
  • Jaga hidrasi tubuh dengan cukup minum air putih 


Menjaga pola makan selama menderita cacar air bukan hanya membantu meredakan gejala, tetapi juga mempercepat proses penyembuhan dan mencegah komplikasi. Dengan memilih asupan yang tepat dan menghindari makanan tertentu, Anda dapat melalui masa pemulihan dengan lebih nyaman dan efektif.


Bila Anda atau anggota keluarga mengalami gejala cacar air dan membutuhkan penanganan yang tepat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat. Dokter spesialis yang telah berpengalaman akan melakukan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai, yang dibutuhkan untuk mempercepat masa pemulihan.


Baca juga: Apakah Cacar Monyet Menular? Penularan dan Cara Mencegahnya



FAQ


Apakah Orang yang Terkena Cacar Air Boleh Makan Telur?

Orang yang terkena cacar air diperbolehkan makan telur. Telur bahkan bisa menjadi sumber protein yang baik untuk membantu proses penyembuhan sakit cacar air. Namun, pastikan telur sudah dimasang hingga matang sempurna untuk menghindari risiko infeksi tambahan.


Cacar Air Tidak Boleh Makan Apa Saja?

Saat mengalami cacar air, sebaiknya hindari makanan yang dapat memperparah iritasi atau menyebabkan reaksi alergi, seperti:


  • Makanan pedas
  • Makanan asam
  • Makanan tinggi gula
  • Makanan asin atau mengandung tinggi garam
  • Makanan berminyak dan gorengan


Penyakit cacar air juga dapat menyebabkan ruam di mulut dan tenggorokan, yang menyebabkan rasa sakit dan kesulitan menelan. Bila hal ini terjadi, penderita cacar air juga disarankan untuk menghindari makanan yang bertekstur keras. Sebaiknya, usahakan makanan bertekstur lembek dan mudah dikonsumsi.


Apa Pantangan yang Tidak Boleh Dilakukan saat Cacar Air?

Saat cacar air, hindari menggaruk ruam karena dapat menyebabkan infeksi sekunder dan meninggalkan bekas luka. Menghindari paparan panas berlebihan dan jangan mandi air panas juga sebaiknya dilakukan, karena bisa memperparah iritasi kulit. Selain itu, hindari kontak dengan orang lain agar virus tidak menular lebih luas.




Referensi:

  1. Basile, E. J., Launico, M. V., & Sheer, A. J. Physiology, nutrient absorption. In StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing. 2023. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK597379/). Diakses pada 9 Juni 2025.
  2. Ma, X., Nan, F., et al. Excessive intake of sugar: An accomplice of inflammation. Frontiers in immunology. 2022. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9471313/#s2). Diakses pada 9 Juni 2025.
  3. Hopkins Medicine. Anti Inflammatory Diet. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/anti-inflammatory-diet). Diakses pada 9 Juni 2025.
  4. Cleveland Clinic. Grounded in Reality: Does Coffee Dehydrate You? (https://health.clevelandclinic.org/coffee-dehydration). Direvisi terakhir 21 Mei 2024. Diakses pada 9 Juni 2025.
  5. Cleveland Clinic. Is Spicy Food Good for You? (https://health.clevelandclinic.org/is-spicy-food-good-for-you). Direvisi terakhir 2 Agustus 2021. Diakses pada 9 Juni 2025.