5 Olahraga untuk Penderita Hipertiroid yang Bisa Dicoba

By Tim RS Pondok Indah

Wednesday, 09 July 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Ada beragam jenis olahraga yang cocok untuk penderita hipertiroid, seperti berjalan kaki, yoga, dan sebagainya. Simak rekomendasinya dalam artikel berikut ini!

5 Olahraga untuk Penderita Hipertiroid yang Bisa Dicoba

Hipertiroid terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk metabolisme dan beberapa fungsi organ. Gejala hipertiroid bisa bervariasi, seperti jantung berdebar, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, mudah lelah, hingga munculnya rasa cemas yang berlebih.


Karena gejalanya ini, melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang terlalu berat justru bisa memperparah keluhan. Namun, bukan berarti olahraga harus dihindari sepenuhnya. Sebab tetap aktif dengan olahraga rutin tetap dibutuhkan untuk menjaga kesehatan. Oleh karena itu, pastikan memilih jenis olahraga yang tepat, tanpa memberikan beban berlebih pada jantung dan otot sesuai dengan kondisi masing-masing individu.


Pilihan Olahraga untuk Penderita Hipertiroid

Olahraga bagi orang dengan hipertiroid perlu memperhatikan intensitas dan durasinya. Pilihlah olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang, sehingga tidak memperberat kerja jantung.

Berikut ini adalah pilihan olahraga untuk penderita hipertiroid yang bisa dilakukan:


1. Jalan kaki

Jalan kaki termasuk olahraga dengan intensitas ringan yang cocok untuk penderita hipertiroid, yang mudah lelah. Olahraga untuk penderita hipertiroid ini dapat dilakukan dengan tempo sedang, sekitar 30 menit per hari. 


Berjalan kaki dapat membantu menjaga kesehatan, menurunkan risiko penyakit jantung, dan menjaga kekuatan otot. Selain itu, rutin berjalan kaki juga dapat memperbaiki suasana hati dan kualitas tidur, yang kerap terganggu pada penderita hipertiroid.


2. Yoga

Yoga merupakan pilihan olahraga untuk penderita hipertiroid yang ideal karena membantu menenangkan sistem saraf dan meredakan stres. Latihan ini melibatkan latihan pernapasan, meditasi, dan gerakan tubuh yang lambat tetapi terfokus, sehingga tidak memperberat jantung.


Dengan rutin melakukan yoga, penderita hipertiroid bisa merasa lebih tenang, tidur lebih nyenyak, dengan fleksibilitas tubuh tetap terjaga.


Baca juga: Jangan Salah Pilih, Ini Pantangan Makanan Hipertiroid



3. Bersepeda

Bersepeda santai bisa menjadi pilihan olahraga yang aman untuk penderita hipertiroid karena intensitasnya bisa diatur sesuai kemampuan. Aktivitas ini membantu menjaga kesehatan jantung dan melatih pernapasan tanpa membuat tubuh terlalu lelah. Sebaiknya lakukan olahraga untuk penderita hipertiroid ini di pagi atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas.


4. Pilates

Penderita hipertiroid dapat menjadikan pilates sebagai salah satu alternatif olahraga yang dilakukan. Latihan ini berfokus pada kekuatan otot inti tubuh dan memperhatikan teknik pernapasan, sehingga membantu menjaga postur tubuh serta kestabilan otot secara optimal.


5. Tai Chi

Tai chi merupakan olahraga dengan gerakan lambat dan terkontrol yang cocok untuk penderita hipertiroid. Olahraga untuk hipertiroid ini membantu meningkatkan keseimbangan, koordinasi, dan fokus. Gerakan yang tenang juga bermanfaat untuk meredakan stres dan mengurangi kecemasan yang sering dikeluhkan oleh penderita hipertiroid. 


Baca juga: Apakah Penyakit Tiroid Bisa Disembuhkan? Ketahui Penanganannya



Tips Hidup Sehat untuk Penderita Hipertiroid

Olahraga untuk penderita hipertiroid di atas dapat disesuaikan dengan kondisi fisik dan kemampuan masing-masing individu. Selain rutin berolahraga, ada beberapa hal lain yang perlu dilakukan agar kondisi hipertiroid tetap terkontrol, antara lain:


  • Terapkan pola diet sehat, dengan konsumsi makanan yang tinggi protein dan rendah yodium, serta hindari makanan olahan yang tinggi gula
  • Kelola stres dengan baik, misalnya journaling atau melakukan aktivitas yang disukai
  • Usahakan tidur 7–9 jam setiap malam
  • Kontrol rutin dan konsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter


Bila memiliki kondisi hipertiroid, pastikan pilihan olahraga yang dilakukan sesuai dengan kondisi fisik Anda. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat guna mendapatkan rekomendasi program olahraga yang tepat.


Dokter dapat membantu menilai kondisi fisik Anda secara menyeluruh dan memberikan rekomendasi olahraga yang aman, efektif, serta disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Dengan panduan yang tepat, manfaat olahraga dapat dirasakan secara optimal tanpa memperburuk gejala hipertiroid.


Baca juga: Kenali Gejala Gangguan Tiroid Sejak Dini



FAQ


Apa Hipertiroid Boleh Olahraga?

Penderita hipertiroid bisa berolahraga, tetapi harus dilakukan dengan persetujuan dokter yang menangani. Olahraga dengan intensitas ringan, seperti jalan kaki, yoga, aerobik ringan, atau berenang dapat membantu penderita hipertiroid menjaga kesehatan. Namun, hindari berolahraga atau aktivitas yang terlalu berat, karena bisa memperburuk gejala.


Apakah Hipertiroid Bisa Disembuhkan dengan Olahraga?

Olahraga tidak dapat menyembuhkan hipertiroid secara langsung. Sebab kondisi ini hanya bisa dikontrol dengan pengobatan medis, seperti konsumsi obat maupun operasi. Namun, berolahraga secara rutin dapat membantu meningkatkan kebugaran dan mengelola gejala yang dialami.


Apakah Hipertiroid Boleh Capek?

Penderita hipertiroid tidak boleh terlalu capek, karena bisa memperburuk gejala, seperti penurunan berat badan, gemetar, dan peningkatan detak jantung (berdebar). Namun, bukan berarti penderita hipertiroid harus istirahat total. Olahraga dan aktivitas fisik ringan yang dilakukan secara rutin justru dapat membantu menjaga kebugaran tubuh penderita hipertiroid.


Bisakah Penderita Hipertiroid Membangun Otot?

Meski lebih sulit dilakukan, penderita hipertiroid tetap bisa membangun otot dengan olahraga rutin. Perlu dipahami bahwa penyakit ini dapat menyebabkan kelemahan dan penurunan massa otot yang dapat mengganggu proses latihan. Namun, dengan pengawasan dokter dan program latihan yang sesuai, penderita hipertiroid tetap bisa membangun otot dengan aman.




Referensi:

  1. Baishya, A., & Metri, K. Effects of yoga on hypothyroidism: A systematic review. Journal of Ayurveda and Integrative Medicine. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10966165/). Diakses pada 2 Juli 2025.
  2. Tian, L., Lu, C., & Teng, W. Association between physical activity and thyroid function in American adults: a survey from the NHANES database. BMC Public Health. 2024. (https://bmcpublichealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12889-024-18768-4). Diakses pada 2 Juli 2025.
  3. Ahmad, A. M., Serry, Z. H., et al. Effects of aerobic, resistance, and combined training on thyroid function and quality of life in hypothyroidism. A randomized controlled trial. 2023. (https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1744388123000762). Diakses pada 2 Juli 2025.
  4. Janota, B., Szczepańska, E., et al. Lifestyle and Quality of Life of Women with Diagnosed Hypothyroidism in the Context of Metabolic Disorders. Metabolites. 2023. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10609071/). Diakses pada 2 Juli 2025.
  5. Cleveland Clinic. Hypothyroidism (Underactive Thyroid). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12120-hypothyroidism). Direvisi terakhir 24 September 2024. Diakses pada 2 Juli 2025.
  6. Cleveland Clinic. Pilates 101: What It Is and Health Benefits. (https://health.clevelandclinic.org/everything-you-want-to-know-about-pilates). Direvisi terakhir 10 Maret 2023. Diakses pada 2 Juli 2025.
  7. Mayo Clinic. Walking: Trim your waistline, improve your health. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/walking/art-20046261). Direvisi terakhir 12 Maret 2024. Diakses pada 2 Juli 2025.