Periksa Hernia ke Dokter Apa?

By Tim RS Pondok Indah

Thursday, 08 May 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Hernia perlu segera ditangani, sebelum kondisi ini menimbulkan nyeri atau bahkan membahayakan nyawa. Pastikan hernia ditangani oleh dokter spesialis bedah digestif!

Periksa Hernia ke Dokter Apa?

Penyakit hernia, atau turun berok, merupakan kondisi yang ditandai dengan munculnya benjolan di area perut, selangkangan, kemaluan hingga paha atas. Benjolan ini terjadi karena dinding otot atau jaringan yang seharusnya menahan organ dalam perut melemah. Sehingga usus akan mencuat melalui jaringan yang lemah dan tampak sebagai benjolan yang hilang timbul.


Adanya peningkatan tekanan dalam rongga perut akan meningkatkan risiko terjadinya hernia. Beberapa kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam rongga perut antara lain, kelebihan berat badan (obesitas), sedang hamil, mengalami batuk kronis, maupun sembelit kronis. Meski begitu, kondisi ini juga bisa dialami oleh siapa saja. 


Tidak hanya menimbulkan benjolan, hernia juga bisa menyebabkan penderitanya mengeluhkan sakit perut, mual, sulit buang gas (kentut) atau tidak bisa BAB. Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan kematian jaringan, hingga infeksi yang bisa membahayakan nyawa penderitanya. Untuk itu, pastikan hernia ditangani oleh dokter yang tepat.


Hernia ke Dokter Apa?

Hernia bisa diperiksa dan ditangani oleh dokter spesialis bedah umum maupun dokter bedah subspesialis bedah digestif, tergantung dari keparahan kondisinya. Bila hernia yang terjadi termasuk ringan, atau tidak menyebabkan komplikasi, maka kasus tersebut bisa ditangani oleh dokter dengan gelar Sp. B ini.


Sedangkan dokter dengan gelar Sp. B, Subsp. B.D. (K) atau dokter bedah digestif akan menangani kasus hernia yang lebih parah, contohnya hernia yang menyebabkan sumbatan saluran cerna maupun hernia hiatus atau penonjolan usus ke rongga dada.


1. Dokter Spesialis Bedah Umum

Dokter bedah umum memiliki kompetensi untuk menangani segala masalah kesehatan yang memerlukan tindakan operasi atau pembedahan, termasuk hernia. Kebanyakan kasus hernia yang ringan bisa diatasi oleh dokter bedah. Namun jika dari pemeriksaan ditemukan adanya komplikasi, kasus hernia akan ditangani lebih lanjut oleh dokter bedah digestif.


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


dr. Aditya Maulana Arrum, Msi. Med, Sp. B

dr. Ciputra Linardy, Sp.B

dr. Daniel Ardian Soeselo, Sp. B

dr. Divara Syauta, Sp. B

dr. Franky Mainza Zulkarnain, Sp. B

dr. Jisdan Bambang Yulianto, Sp. B

dr. Petrus Sediawan Atmadjaja, Sp. B

dr. Richard, M.Kes, Sp. B


2. Dokter Spesialis Bedah Digestif

Dokter spesialis bedah digestif akan memulai pemeriksaan dengan melakukan anamnesis, atau melontarkan sejumlah pertanyaan seputar gejala yang dikeluhkan, riwayat kesehatan Anda maupun keluarga.


Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, yang berfokus pada daerah perut atau munculnya benjolan, dengan melihat dan menyentuh. Dokter pun akan meminta Anda untuk batuk, mengejan, atau berdiri sambil menekan benjolan hernia. Pemeriksaan dengan menempelkan stetoskop pada benjolan untuk mendengarkan adanya bising usus atau bunyi pergerakan usus, juga merupakan salah satu rangkaian pemeriksaan yang akan dilakukan.


Dokter bedah subspesialis bedah digestif mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang yang mencakup:


  • USG perut atau USG selangkangan, untuk memastikan benjolan hernia
  • CT-scan atau MRI, untuk menilai hernia dengan lebih jelas


Setelah melakukan pemeriksaan, menegakkan diagnosis, menentukan jenis hernia, sekaligus menilai tingkat keparahan hernia yang Anda alami, selanjutnya dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai.


Jika hernia yang Anda alami sudah sangat mengganggu dan menimbulkan rasa nyeri tak tertahankan meski sudah mengonsumsi obat pereda nyeri, dokter akan menyarankan prosedur operasi.


Ada 2 metode operasi hernia yang bisa dilakukan, yaitu:


  • Operasi terbuka, yakni tindakan operasi yang melibatkan sayatan besar pada area hernia agar dokter bisa mendorong benjolan kembali ke tempat asalnya
  • Laparoskopi, yakni yakni operasi tertutup dengan minimal invasif di mana dokter membuat sayatan kecil di sekitar area munculnya benjolan untuk memasukkan alat khusus (laparaskop) dan alat bedah, agar benjolan hernia bisa dikembalikan ke tempat asalnya


Meski tidak semua kasus hernia perlu dioperasi, Anda tetap perlu melakukan pemeriksaan  ke dokter spesialis yang sesuai. Dengan pemeriksaan sedini mungkin, dokter dapat menangani hernia dengan tepat yang sesuai dengan kondisi Anda. sehingga Anda bisa segera kembali beraktivitas tanpa rasa sakit. 


Jadi, jangan tunda melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis bedah umum dan dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mengalami gejala hernia, khususnya jika disertai dengan rasa nyeri yang tidak hebat, demam, mual dan muntah, serta benjolan hernia berubah warna atau mati rasa. 


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


dr. Aditomo Widarso, Sp. B, Subsp. B.D. (K)

dr. Alldila Hendy Prihanda Suryaningprang, Sp. B, Subsp. B.D. (K)

Dr. dr. Adianto Nugroho, Sp. B, Subsp. B.D. (K), FACS

Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B, Subsp. B.D. (K) (via Call Center)

dr. Eko Priatno, Sp. B, Subsp. B.D. (K)

dr. Jeffrey, Sp. B, Subsp. B.D. (K)

dr. Muhammad Lutfi Syafii, Sp. B, Subsp. B.D. (K)

dr. Sugiharto Purnomo, Sp. B, Subsp. B.D. (K)

dr. Suluh Darmadi, Sp. B, Subsp. B.D. (K)





Referensi:

  1. YADAV, Raj Nandan, et al. Hernia among Patients Admitted to the Department of Surgery of a Tertiary Care Centre. JNMA: Journal of the Nepal Medical Association, 2023. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10792721/). Diakses pada 4 Mei 2025.
  2. National Health Service UK. Hernia. (https://www.nhs.uk/conditions/hernia/). Direvisi terakhir Oktober 2025. Diakses pada 4 Mei 2025.
  3. Cleveland Clinic. Hernia. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15757-hernia#symptoms-and-causes). Direvisi terakhir 7 Februari 2023. Diakses pada 4 Mei 2025.
  4. Cleveland Clinic. Surgeon. (https://my.clevelandclinic.org/health/articles/general-surgeon). Direvisi terakhir 25 September 2023. Diakses pada 4 Mei 2025.
  5. Health Direct Government AUstralia. Hernia. (https://www.healthdirect.gov.au/hernias#symptoms). Direvisi terakhir Maret 2024. Diakses pada 4 Mei 2025.