Seperti Apa Sperma yang Sehat? Ini 7 Cirinya!

By Tim RS Pondok Indah

Wednesday, 09 July 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Sperma yang sehat bisa dinilai dari volume, konsistensi, warna, bau, gerakan, dan bentuknya. Hal ini terutama penting bagi pasangan yang sedang dalam program hamil.

Seperti Apa Sperma yang Sehat? Ini 7 Cirinya!

Kehamilan bisa segera terwujud jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Namun, proses pembuahan oleh sel sperma juga tidak semudah itu terjadi. Kualitas sel sperma memegang peran penting dalam peluang terjadinya pembuahan, yang merupakan tahap awal proses kehamilan.


Sayangnya, tidak semua pria memahami seperti apa sperma yang sehat. Sebagian besar pria hanya berpatokan pada kemampuan ejakulasi saat berhubungan intim sebagai tanda kesuburan. Padahal, kemampuan ejakulasi tidak selalu berkaitan dengan kualitas sperma. 


Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda mengetahui ciri-ciri sperma yang sehat untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.


7 Ciri-Ciri Sperma yang Sehat

Sperma yang sehat memiliki ciri khas, yang bisa dikenali dari warna dan aroma. Namun, untuk mengetahui tanda pasti sperma yang sehat, sampel sperma perlu melalui tes analisis sperma yang diperiksa di laboratorium. Untuk memastikannya, Anda perlu diperiksa oleh dokter spesialis andrologi.


Namun, berikut ini adalah ciri-ciri sperma yang sehat secara umum:


1. Berwarna putih keabu-abuan

Warna sperma yang sehat adalah putih keabu-abuan. Mengetahui warna sperma yang sehat sangat penting, karena perubahan warna sperma bisa menjadi tanda adanya infeksi atau gangguan kesehatan.

Sebagai informasi, warna sperma bisa berubah-ubah, tergantung pada kondisi kesehatan pria. Berikut adalah penjelasannya:


  • Sperma berwarna merah atau ada darah, merupakan tanda adanya peradangan pada prostat atau kelenjar yang memproduksi air mani
  • Sperma berwarna kuning atau hijau, merupakan tanda adanya infeksi


2. Teksturnya tidak terlalu cair dan tidak terlalu kental

Sperma yang sehat dan normal memiliki tekstur yang tidak terlalu cair seperti air dan tidak terlalu kental. Tekstur sperma seperti ini sangat penting agar sperma bisa berenang dengan cepat menembus sel telur sehingga kehamilan pun terjadi.


Sperma yang terlalu cair bisa menjadi tanda bahwa jumlah sel sperma di dalam air mani sangat sedikit dan kondisi ini dapat menyulitkan sperma dalam membuahi sel telur. Sebaliknya, tekstur sperma yang terlalu kental dapat menyulitkan sperma menembus sel telur dan ini merupakan tanda pria mengalami infeksi, dehidrasi, atau ketidakseimbangan hormon.


3. Tidak beraroma busuk

Sperma yang sehat memiliki aroma yang khas, yakni seperti aroma bunga akasia. Sebaliknya, sperma yang tidak sehat justru menimbulkan aroma busuk sebagai tanda sperma telah mengalami infeksi atau menimbulkan aroma manis yang menjadi tanda pria tersebut mengalami penyakit diabetes.


Baca juga: Analisa Sperma untuk Memeriksa Kesuburan Pria



4. Bentuk sperma sempurna

Sperma terdiri dari bagian kepala dan ekor. Bentuk kedua bagian ini sangatlah penting dalam mendukung sperma bergerak menuju sel telur.


Jika dilihat melalui mikroskop, sperma yang sehat memiliki bentuk kepala oval atau lonjong dan ekor yang panjang. Sperma seperti ini merupakan sperma yang sangat ideal untuk menembus sel telur dan menyebabkan kehamilan.


Sebaliknya, sperma yang tidak sehat akan memiliki bentuk tidak beraturan. Contohnya, kepala sperma tidak lonjong dan ekornya bercabang.  


5. Sperma berenang cepat 

Untuk bisa mencapai sel telur dan menyebabkan kehamilan, sperma yang sehat harus bisa berenang dengan cepat. Pergerakan sperma yang lambat sangat berkaitan dengan gangguan kesuburan pada pria.


6. Jumlah volume air mani dan sperma seimbang

Banyak pria yang menganggap bahwa ketika ejakulasi, cairan yang keluar dari penis adalah sperma. Padahal, cairan tersebut adalah air mani, sementara sperma adalah sel yang terkandung di dalam air mani. Perlu diketahui bahwa tidak semua air mani mengandung sperma, apalagi jika seorang pria mengalami gangguan kesuburan.


Secara sederhana, air mani dapat dianggap sebagai kendaraan sperma menuju sel telur dan membuahinya sehingga kehamilan terjadi. Sperma yang sehat umumnya akan memiliki konsentrasi sperma dan volume air mani yang seimbang jika dicek melalui laboratorium. Normalnya, volume air mani yang sehat adalah 1,5-5 mililiter dengan jumlah sel spermanya sekitar 15 juta hingga 200 juta sperma per liter air mani.


7. pH sperma normal

Sperma yang sehat memiliki tingkat keasaman atau pH yang normal, yakni berkisar 7,2 sampai 7,8. Kadar pH sperma yang terlalu asam merupakan tanda bahwa adanya penyumbatan pada kelenjar vesikula seminalis, sedangkan sperma dengan pH terlalu basa bisa menandakan adanya infeksi.


Baca juga: Tangani Kelainan Sperma, Wujudkan Harapan Miliki Buah Hati



Tips Menjaga dan Meningkatkan Kualitas Sperma

Memiliki sperma yang sehat sangat penting bagi para pria yang ingin segera memiliki keturunan. Selain itu, sperma yang sehat menjadi tanda bahwa organ reproduksi pria tidak mengalami gangguan kesuburan.

Untuk memiliki sperma yang sehat, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan:


  • Menjaga pola makan sehat
  • Rutin berolahraga, yakni minimal 30 menit lima kali dalam seminggu
  • Menjaga berat badan ideal
  • Tidak merokok dan tidak konsumsi minuman beralkohol
  • Menjaga pola tidur yang sehat, yakni minimal 8 jam setiap malamnya
  • Mengelola stres dengan baik
  • Menghindari penggunaan pakaian dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat
  • Menghindari sauna dan mandi air panas secara berlebihan untuk menjaga suhu testis tetap dingin
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala


Jika Anda telah menikah lebih dari satu tahun dan rutin berhubungan intim tanpa pengaman, tetapi belum juga memiliki keturunan, cobalah untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter spesialis andrologi di RS Pondok Indah IVF Center. Melalui pemeriksaan, dokter bisa memberikan penanganan terkait faktor penyebab terjadinya gangguan kesuburan yang Anda alami, mulai dari peresepan suplemen atau vitamin, obat, maupun tindakan medis khusus.


Dokter spesialis di RS Pondok Indah IVF Centre dapat membantu menjawab semua pertanyaan seputar masalah kesuburan Anda dan pasangan. Melalui pendekatan yang personal, tim kami akan mendampingi Anda dan pasangan untuk meningkatkan kesuburan maupun menjalani program kehamilan.


Baca juga: Gangguan Kesuburan pada Pria dan Wanita



FAQ


Kapan Harus Cek Sperma?

Anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan sperma apabila mengalami kondisi:


  • Belum berhasil mendapatkan momongan setelah mencoba program hamil secara mandiri selama lebih dari satu tahun
  • Mengalami gejala infeksi, air mani berdarah, atau nyeri saat ejakulasi
  • Memiliki riwayat masalah reproduksi


Selain itu, pria juga disarankan untuk cek sperma setelah vasektomi untuk memastikan tidak ada lagi sperma dalam air mani.


Apa Ciri-Ciri Sperma yang Tidak Subur?

Sperma yang tidak subur biasanya memiliki ciri-ciri, yakni:


  • Air mani berwarna selain putih keabu-abuan, misalnya merah, kuning, atau hijau
  • Air mani terlalu kental atau terlalu encer
  • Air mani berbau busuk atau memiliki aroma yang berbeda dari biasanya
  • Motilitas sperma rendah atau sel sperma sulit bergerak
  • Bentuk sel sperma abnormal
  • Jumlah sel sperma sedikit


Selain ciri-ciri di atas, gejala seperti nyeri atau rasa tidak nyaman saat ejakulasi juga bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang memengaruhi sistem reproduksi Anda. Jika Anda mengalami gejala adanya perubahan pada air mani, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis andrologi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.


Mengapa Tekstur Air Mani yang Keluar Kental Seperti Jelly?

Air mani yang kental seperti jelly dapat disebabkan oleh dehidrasi, infeksi, atau masalah hormon. Tekstur kental menunjukkan bahwa volume air mani sedikit dan kualitas sperma bisa terganggu. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, sebaiknya konsultasikan diri ke dokter spesialis andrologi untuk pemeriksaan lebih lanjut.


Apa Warna Sperma yang Subur?

Warna sperma normal adalah putih keabu-abuan. Jika air mani berwarna kekuningan, kehijauan, atau merah, bisa saja Anda sedang mengalami infeksi ataupun masalah kesehatan reproduksi yang lain.

Jangan mengabaikan perubahan warna sperma. Periksakan diri ke dokter spesialis andrologi jika mengalami perubahan warna sperma.


Agar Sperma Sehat Harus Makan Apa?

Untuk meningkatkan kualitas dan produksi sperma, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, yakni yang mengandung mineral serta vitamin yang diperlukan oleh tubuh, seperti:


  • Sayuran, seperti brokoli, bayam, dan sayuran hijau lainnya
  • Buah-buahan segar, seperti jeruk, jambu biji, alpukat, dan buah beri-berian
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian utuh
  • Sumber protein rendah lemak, seperti daging ayam tanpa kulit dan telur
  • Produk susu rendah lemak


Selain mengonsumsi makanan yang bergizi, Anda juga harus menerapkan pola hidup sehat untuk meningkatkan kualitas sperma. Pastikan Anda rutin berolahraga, mengelola stres dengan baik, beristirahat dengan cukup, dan tidak merokok serta mengonsumsi alkohol.



Referensi:

  1. Santolaria P, Rickard JP, et al,. Understanding sperm quality for improved reproductive performance. Biology. 2023. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10376120/). Diakses pada 7 Juli 2025.
  2. Dhumal SS, Naik P, et al,. Semen pH and its correlation with motility and count-a study in subfertile men. JBRA Assisted Reproduction. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8083857/). Diakses pada 7 Juli 2025.
  3. Cleveland Clinic. Semen Analysis. (https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/21520-semen-analysis). Direvisi terakhir 30 Januari 2024. Diakses pada 7 Juli 2025.
  4. Cleveland Clinic. Yellow Semen. (https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21600-yellow-semen). Direvisi terakhir 20 September 2024. Diakses pada 7 Juli 2025.
  5. Mayo Clinic. Should I be concerned about discolored semen? (https://www.mayoclinic.org/discolored-semen/expert-answers/faq-20058363). Direvisi terakhir 29 November 2022. Diakses pada 7 Juli 2025.
  6. Mayo Clinic. Low sperm count. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/low-sperm-count/symptoms-causes/syc-20374585). Direvisi terakhir 23 Okrtober 2024. Diakses pada 7 Juli 2025.
  7. Mayo Clinic. Healthy sperm: Improving your fertility. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584). Direvisi terakhir 11 Maret 2025. Diakses pada 7 Juli 2025.
  8. Mayo Clinic. Sperm morphology: What does it mean? (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-infertility/expert-answers/sperm-morphology/faq-20057760). Direvisi terakhir 12 Maret 2025. Diakses pada 7 Juli 2025.