By Tim RS Pondok Indah
Cedera tendon Achilles bisa sembuh, tergantung kecepatan dan ketepatan penanganan yang diberikan. Semakin cepat ditangani, peluang kesembuhan akan semakin besar.
Tendon Achilles merupakan tendon yang menghubungkan otot betis ke tulang tumit. Letak tendon ini adalah di atas pergelangan kaki, dan merupakan tendon yang sangat tebal serta kuat dibandingkan dengan jenis tendon lainnya.
Meski kuat dan tebal, risiko cedera tendon Achilles tidak bisa dihindari. Mereka yang gemar berolahraga sepak bola, bermain bola basket, lebih rentan mengalami cedera pada tendon achiles. Sebab penyebab cedera pada tendon ini adalah aktivitas yang dengan peningkatan intensitas, durasi dan perubahan gerakan secara mendadak.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko terjadinya cedera pada tendon Achilles, yakni aktivitas fisik dengan intensitas latihan yang berlebih, contohnya peningkatan intensitas olahraga secara mendadak, berlari dengan sepatu yang tidak sesuai, kurang pemanasan sebelum berolahraga, maupun memiliki otot betis yang lemah atau memiliki berat badan berlebih.
Cedera tendon Achilles dapat menimbulkan gejala berupa sakit ringan hingga berat di area tendon, kekakuan atau kelemahan pada bagian belakang tumit, menyebabkan kesulitan berjalan, serta pembengkakan di sekitar pergelangan kaki. Untuk mengatasi kondisi ini, penderita cedera tendon Achilles perlu mendapatkan pengobatan langsung dari dokter spesialis ortopedi agar bisa kembali beraktivitas.
Dengan perawatan yang tepat, cedera tendon Achilles bisa sembuh. Pada kasus ringan hingga sedang, pemberian obat-obatan tertentu bisa membantu mengurangi gejala.
Namun, jika tendon Achilles yang robek atau rusak parah tidak kunjung membaik dengan penanganan konservatif, maka tindakan operasi mungkin diperlukan agar pasien bisa beraktivitas seperti sedia kala tanpa rasa nyeri.
Baca juga: Awas, Cedera Otot Tidak Selalu karena Olahraga
Penanganan cedera tendon Achilles sangat tergantung dengan tingkat keparahannya. Berikut adalah penjelasannya:
Jika mengalami gejala cedera tendon Achilles saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, Anda dianjurkan untuk melakukan teknik RICE secara mandiri, yaitu:
Metode ini dapat digunakan sebagai langkah pertolongan pertama cedera tendon Achilles. Meskipun metode ini dapat meringankan gejala yang yang terjadi, Anda tetap membutuhkan pemeriksaan fisik lebih lanjut dari dokter spesialis ortopedi untuk mencegah perparahan kondisi dan terjadinya komplikasi.
Cedera tendon Achilles yang parah perlu ditangani dengan tepat oleh dokter agar tidak menyebabkan kerusakan permanen dan menghambat aktivitas Anda. Metode penanganan medis yang diberikan akan ditentukan sesuai tingkat keparahan cedera yang Anda alami.
Berikut ini adalah penanganan cedera tendon Achilles yang umumnya diberikan oleh dokter, yaitu:
Semakin cepat dan tepat penanganan yang diberikan untuk mengatasi cedera tendon Achilles, maka tingkat kesembuhan pasien yang cedera ini pun akan semakin besar. Umumnya, pasien yang mengalami cedera tendon Achilles parah bisa kembali beraktivitas sekitar 4-6 bulan setelah operasi dan rutin melakukan fisioterapi.
Jadi, jangan ragu untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis ortopedi di RS Pondok Indah cabang terdekat jika Anda mengalami gejala cedera tendon Achilles saat beraktivitas atau berolahraga.
Ingat, tendon Achilles memiliki fungsi penting di dalam tubuh, yakni untuk membantu Anda bergerak, berjalan, berlari, melompat, dan menaiki tangga. Oleh karena itu, cedera kondisi ini perlu diatasi dengan tepat oleh dokter yang berpengalaman agar bisa kembali beraktivitas.
Baca juga: Apakah Cedera ACL Bisa Sembuh? Ini Jawabannya
Pemulihan cedera tendon Achilles biasanya memakan waktu antara 3 hingga 6 bulan, tergantung tingkat keparahan cederanya dan pengobatan yang dilakukan. Cedera ringan umumnya bisa sembuh dalam beberapa minggu dengan istirahat dan perawatan non-bedah. Sedangkan cedera tendon Achilles yang robek akan membutuhkan waktu lebih lama, yakni lebih dari 6 bulan, terutama jika memerlukan operasi dan rehabilitasi intensif.
Jika Anda mengalami cedera tendon Achilles, hindarilah aktivitas yang memberi tekanan berlebih pada tendon Achilles, seperti lari, lompat, naik tangga, dan olahraga berat lainnya. Sebab aktivitas tersebut dapat meningkatkan risiko kondisi jadi makin parah dan terjadinya komplikasi akibat cedera.
Sebaiknya, istirahatkan kaki dan hindari menggerakkannya terlalu banyak agar proses penyembuhan tidak terganggu dan risiko cedera kambuh dapat diminimalkan.
Tendon Achilles yang putus sebagian (parsial) mungkin dapat sembuh tanpa operasi melalui pengobatan konservatif, seperti istirahat, penggunaan alat penyangga, dan fisioterapi. Namun, operasi biasanya tetap diperlukan untuk robekan total atau berat pada tendon Achilles, terutama pada individu yang aktif secara fisik atau atlet.
Keputusan pengobatan cedera tendon Achilles hanya bisa ditentukan oleh dokter, setelah disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Oleh sebab itu, jika Anda mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis ortopedi.
Operasi tendon Achilles tidak termasuk prosedur bedash besar, tetapi termasuk tindakan invasif. Dokter akan melakukan sayatan kecil untuk menyambung kembali tendon yang putus atau memperbaiki bagian yang robek. Setelah operasi, biasanya diperlukan rehabilitasi serta masa pemulihan yang cukup panjang.
Untuk mempercepat proses penyembuhan ruptur tendon Achilles, Anda wajib menghindari aktivitas yang terlalu berat maupun meningkatkan intensitas latihan fisik secara drastis, mengistirahatkan kaki, dan mengikuti saran dari dokter spesialis ortopedi dengan baik. Untuk mendukung proses pemulihan, dokter dapat merekomendasikan terapi fisik dan latihan rehabilitasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Referensi: