Cedera ACL bisa sembuh, tergantung dengan tingkat keparahan cedera yang dialami. Untuk mengetahui informasinya, baca artikel ini sampai selesai!

ACL atau anterior cruciate ligament adalah salah satu ligamen lutut yang menghubungkan tulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia). Ligamen ini memiliki peranan penting dalam menstabilkan gerakan, seperti saat melompat, berlari, atau mengubah arah secara tiba-tiba.
Ligamen ini bisa robek atau mengalami cedera ketika Anda melakukan beberapa jenis olahraga, seperti sepak bola, bola basket, atau ski. Cedera ligamen ini akan menyebabkan lutut Anda akan bengkak, tubuh tidak stabil, dan nyeri hebat.
Selain menyakitkan, cedera ACL bisa mengganggu fungsi gerak penderitanya. Oleh sebab itu, orang yang mengalami cedera ACL seringkali bertanya-tanya, apakah cedera ACL bisa sembuh total dan apakah mereka bisa kembali beraktivitas seperti semula. Mari simak penjelasannya di bawah ini!
Beruntungnya, cedera ACL bisa disembuhkan, asalkan Anda segera mendapatkan pengobatan dan penanganan yang tepat dari dokter spesialis ortopedi ketika mengalami cedera.
Pada kasus cedera ACL dengan derajat keparahan ringan hingga sedang, bisa saja disembuhkan dengan peresepan obat dari dokter, penggunaan alat bantu kruk, serta rutin menjalani latihan fisik maupun fisioterapi.
Namun, untuk cedera ACL yang parah, umumnya membutuhkan tindakan operasi penggantian ligamen yang rusak agar lutut dapat berfungsi kembali dan beraktivitas seperti sedia kala.
Baca juga: Infrared dalam Fisioterapi, Ini yang Perlu Diketahui
Risiko cedera ACL memang lebih tinggi pada pelaku olahraga. Namun, penyebab cedera ACL bukan hanya olahraga saja. Kondisi ini bisa terjadi karena cedera maupun kecelakaan mobil atau motor.
Ketika ACL mengalami cedera, umumnya Anda akan mendengar bunyi seperti letupan pada lutut, dibarengi dengan gejala lainnya, yaitu lutut membengkak dan terasa nyeri, lutut kesulitan untuk menekuk dan digerakkan.
Jika Anda sedang berolahraga atau terjatuh saat berkendara dibarengi dengan munculnya gejala cedera ACL, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis ortopedi di RS Pondok Indah cabang terdekat.
Untuk menegakkan diagnosis cedera ACL, dokter akan mengawali dengan anamnesis atau sesi tanya jawab medis mengenai gejala yang Anda alami serta riwayat cedera lutut sebelumnya, terutama yang berkaitan dengan aktivitas olahraga atau trauma langsung pada lutut, maupun faktor risiko cedera ACL lainnya.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai kemampuan lutut. Beberapa tes khusus, seperti Lachman test, anterior drawer test, dan pivot shift test, mungkin dilakukan untuk mengevaluasi apakah terdapat pergerakan abnormal yang mengindikasikan robekan pada ligamen ACL.
Jika diperlukan, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang seperti MRI untuk melihat kondisi ligamen Anda secara lebih detail dan memastikan apakah terdapat kerusakan tambahan pada jaringan lunak lainnya di sekitar lutut, termasuk pada tulang rawan.
Baca juga: 6 Jenis Cedera Lutut dan Penanganannya
Pengobatan cedera ACL sangat tergantung pada tingkat keparahan kondisi ini. Berikut ini adalah berbagai metode yang mungkin dilakukan untuk menangani cedera ACL.
Jika mengalami gejala cedera ACL ringan maupun cedera ACL akut (baru saja terjadi), Anda bisa melakukan penanganan mandiri di rumah sebelum berkonsultasi dengan dokter. Berikut ini adalah penjelasannya:
Metode RICE ini juga bisa Anda gunakan sebagai langkah penanganan pertama dalam perjalanan untuk menemui dokter.
Jika metode RICE tidak mengurangi keluhan keluhan, Anda perlu segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis ortopedi. Sebagai penanganan awal, dokter umumnya akan menganjurkan Anda untuk memakai kruk. Tujuan penggunaan alat ini untuk mengurangi beban pada lutut yang cedera dan mencegah kerusakan lutut lebih parah.
Baca juga: Cedera Hamstring: Penyebab, Gejala, dan Penanganan
Selain penggunaan kruk, dalam kasus cedera yang ringan, peresepan obat-obatan tertentu dari dokter dapat mengurangi gejala yang dialami oleh pasien cedera ACL.
Peresepan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan paracetamol, untuk membantu mengurangi rasa nyeri, bengkak, dan demam yang muncul.
Jika metode RICE, penggunaan kruk, dan pemberian obat pereda nyeri tidak juga efektif dalam mengurangi atau justru memperparah keluhan, dokter akan merekomendasikan operasi ACL. Operasi rekonstruksi ACL terutama dibutuhkan jika kerusakan di sekitar sendi lutut sangatlah parah.
Tindakan operasi ini memungkinkan dokter spesialis ortopedi menggunakan tendon dari bagian lain dalam lutut atau menggunakan tendon dari pendonor.
Selama tindakan operasi, dokter akan mengangkat ligamen yang rusak dan menggantinya dengan tendon, yakni jaringan yang menghubungkan otot ke tulang.
Setelah tindakan operasi berhasil dilakukan, dokter akan merekomendasikan rehabilitasi medis dan fisioterapi secara rutin. Fisioterapi dan rehabilitasi medis bertujuan untuk memulihkan kondisi dengan memperkuat otot sekitar sendi lutut, dan mengembalikan fungsi lutut pasien. Selain itu, fisioterapi yang tepat dan konsisten juga dapat mencegah cedera ACL berulang.
Secara umum, masa pemulihan cedera ACL sangat tergantung dengan derajat keparahan dan kondisi kesehatan pasien. Namun, umumnya dibutuhkan setidaknya satu tahun bagi pasien cedera ACL parah, seperti atlet, untuk kembali menggunakan lutut seperti sedia kala.
Cedera ACL memang bisa disembuhkan. Namun, peluang kesembuhan tersebut sangat tergantung dengan tingkat keparahan dan kecepatan pasien mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter.
Oleh sebab itu, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis ortopedi di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mengalami cedera ACL setelah berolahraga. Melalui pemeriksaan dan perawatan yang tepat, cedera ACL akan teratasi dan Anda bisa kembali beraktivitas tanpa merasakan sakit lutut lagi.
Baca juga: Pentingnya Pemanasan Sebelum Olahraga untuk Mencegah Cedera
Pertolongan pertama pada cedera ACL dapat dilakukan dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevate). Untuk melakukannya, segera hentikan aktivitas fisik dan sebisa mungkin istirahatkan lutut. Kemudian gunakan kompres dingin dan sangga kaki agar posisi lutut lebih tinggi untuk mengurangi pembengkakan.
Jika perlu, gunakan perban untuk menstabilkan lutut sementara waktu. Jadwalkan juga jadwal konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Waktu penyembuhan cedera ACL tergantung tingkat keparahan dan langkah pengobatan yang dilakukan. Biasanya, proses pemulihan cedera ACL ringan tanpa operasi dapat memakan waktu 3-6 bulan. Di sisi lain, proses penyembuhan pasca operasi ACL bisa memakan waktu 6-12 bulan.
Beberapa kasus cedera ACL, terutama untuk cedera ringan atau kasus robekan sebagian, dapat sembuh tanpa operasi. Namun, untuk robekan total dan cedera yang parah, biasanya operasi diperlukan untuk mengembalikan fungsi dan stabilitas lutut.
Dalam beberapa kasus ringan, orang yang mengalami cedera ACL masih bisa berjalan. Namun, penderita cedera ACL mungkin mengalami rasa sakit, pembengkakan, dan ketidakstabilan lutut saat berjalan.
Referensi: