Oleh Tim RS Pondok Indah
Kebiasaan sehari-hari seperti duduk salah, dehidrasi, hingga pemakaian high heels bisa memicu saraf kejepit. Kenali penyebabnya untuk cegah nyeri saraf!
Punggung tiba-tiba terasa seperti ditusuk jarum? Atau jari-jari sering kebas tanpa alasan jelas? Hati-hati, bisa jadi saraf Anda sedang dalam masalah! Meski terasa datang tiba-tiba, sebenarnya saraf kejepit adalah akumulasi dari berbagai kebiasaan kecil yang kita anggap sepele. Mari kupas satu per satu pemicunya!
Kita sering menganggap remeh posisi duduk, padahal duduk membungkuk terlalu lama atau duduk dengan posisi tidak ergonomis bisa memberi tekanan ekstra pada saraf. Contohnya, kebiasaan menunduk saat main HP berjam-jam bisa memicu saraf terjepit di leher.
Siapa sangka, mengangkat galon air dengan posisi membungkuk atau olahraga tanpa pemanasan yang cukup bisa jadi pemicu saraf kejepit. Gerakan berulang seperti mengetik tanpa istirahat juga bisa menyebabkan peradangan pada saraf, lho!
Seiring bertambahnya usia, bantalan tulang belakang kita bisa mengalami penipisan atau pergeseran. Kondisi ini sering disebut HNP (Herniated Nucleus Pulposus) dan bisa menekan saraf di sekitarnya, terutama di area punggung bawah.
Tahukah Anda, berat badan berlebih ternyata tidak hanya memengaruhi metabolisme, tapi juga memberi beban ekstra pada tulang belakang? Tekanan inilah yang lama-kelamaan bisa menjepit saraf dan menimbulkan nyeri.
Saat stres, tanpa sadar otot-otot kita akan menegang, terutama di area bahu dan leher. Ketegangan ini jika berlangsung terus-menerus bisa memicu saraf terjepit dan menyebabkan nyeri yang mengganggu.
Tidur tengkurap dengan leher terputar atau menggunakan bantal terlalu tinggi bisa membuat tulang belakang tidak sejajar semalaman. Posisi ini memberi tekanan berlebihan pada saraf di leher dan punggung. Pernah bangun dengan leher kaku atau tangan kesemutan? Itu mungkin tanda saraf Anda sedang "protes"!
Sepatu hak tinggi yang modis ternyata bisa jadi musuh saraf Anda! Posisi kaki yang terus menerjung ke depan mengubah postur alami tubuh, memberi tekanan ekstra pada saraf sciatic di punggung bawah. Tak heran banyak wanita mengeluh nyeri punggung setelah seharian memakai stiletto.
Tahukah Anda bahwa bantalan tulang belakang kita terdiri dari 70% air? Kurang minum bisa membuat bantalan ini mengerut dan kehilangan elastisitasnya, sehingga saraf di sekitarnya lebih mudah terjepit. Ini alasan mengapa nyeri punggung sering muncul saat tubuh kekurangan cairan.
Jangan tunggu sampai gejalanya parah! Jika Anda sering mengalami nyeri tajam, mati rasa, atau kelemahan otot yang tidak kunjung membaik, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis ortopedi. Penanganan yang tepat sejak dini bisa mencegah kondisi semakin memburuk.