Waspadai tanda gagal pembuahan seperti keluarnya darah haid & negatif test kehamilan. Segera konsultasi dokter jika sulit hamil untuk evaluasi kesuburan.
Tanda pembuahan gagal sebenarnya bisa Anda lihat dari ciri fisik maupun dirasakan, seperti perut terasa kram dan tidak nyaman, pendarahan dari vagina, sampai tidak mengalami mual dan muntah, yang merupakan ciri kehamilan.
Ada banyak penyebab pembuahan gagal, mulai dari kualitas sperma dan sel telur yang kurang baik, adanya gangguan pada saluran reproduksi, usia calon ibu (lebih dari 40 tahun), mengalami ketidakseimbangan hormon, mengalami obesitas, sampai adanya gangguan genetik. Untuk lebih jelasnya, baca artikel ini sampai selesai!
Tanda pembuahan gagal adalah tanda yang bisa Anda perhatikan, alami atau rasakan, ketika pembuahan tidak terjadi. Tanda ini muncul sebagai isyarat bahwa sel sperma gagal membuahi sel telur sehingga tidak terjadi kehamilan dan calon bayi gagal tumbuh di dalam rahim.
Banyak pasangan suami istri beranggapan bahwa melakukan hubungan intim tanpa pengaman (kondom) secara teratur pasti akan menyebabkan kehamilan. Faktanya, tidak sedikit pasangan suami istri yang merasa kecewa karena tidak kunjung memiliki keturunan meski sudah rutin berhubungan seksual.
Telat datang bulan tidak selalu menandakan suatu kehamilan. Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa kondisi. Agar tidak kecewa, cobalah untuk memahami berbagai tanda pembuahan gagal berikut ini:
Secara umum, setelah rutin berhubungan intim dengan pasangan tanpa menggunakan kondom, sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma akan berkembang menjadi embrio. Calon janin atau embrio ini selanjutnya akan menempel di dinding rahim (implantasi) dan terus berkembang hingga menjadi calon bayi. Implantasi sering ditandai dengan perut kram ringan yang berlangsung 1-2 hari.
Sayangnya, kram perut juga bisa menjadi tanda pembuahan gagal. Berbeda dengan tanda kehamilan, kram perut pada pembuahan yang gagal biasanya cenderung terasa lebih menyakitkan dan bisa berlangsung lebih dari 3 hari. Gejala ini juga bisa menandakan bahwa Anda memasuki masa PMS (Premenstrual Syndrome) atau akan segera mengalami menstruasi.
Perdarahan menstruasi merupakan salah satu tanda gagalnya pembuahan yang paling dikenali. Pembuahan yang gagal akan menyebabkan sel telur luruh dan keluar menjadi darah menstruasi yang berlangsung selama 5-7 hari.
Secara umum, ibu hamil kerap kali mengalami mual dan muntah di awal kehamilan atau lebih dikenal dengan morning sickness. Gejala ini disebabkan oleh perubahan hormon kehamilan (hormon hCG) dan dialami oleh hampir semua ibu hamil. Namun, mengalami atau tidak mengalami mual dan muntah bukanlah tolak ukur untuk menandakan seorang wanita sedang hamil. Pasalnya, sebagian ibu hamil juga tidak mengalami morning sickness.
Jadi, tidak maupun berhenti mengalami mual dan muntah bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang hamil atau tidak sedang hamil. Untuk mengetahui kebenarannya, Anda perlu melakukan tes darah untuk mengetahui kadar hormon hCG di dalam darah. Jika tidak ditemukan hormon hCG dalam darah, artinya Anda memang tidak sedang hamil.
Selama hamil, payudara akan berukuran lebih besar karena peningkatan hormon estrogen dan hormon progesteron, aliran darah ke payudara meningkat, serta kelenjar susu di payudara mulai siap memproduksi ASI untuk calon bayi nanti.
Jika tidak sedang hamil, Anda tidak akan mengalami perubahan pada kedua payudara. Ukuran payudara tidak akan membesar, tidak terasa gatal, juga tidak terasa nyeri sama sekali bisa jadi merupakan tanda pembuahan gagal.
Selama hamil, wajar bila perut wanita membesar. Perubahan ukuran perut ini merupakan gejala utama kehamilan yang terjadi seiring bertambah usia dan berat badan calon bayi. Jika merasa sedang hamil, tetapi belum melakukan tes kehamilan maupun pemeriksaan USG ke dokter dan perut tidak membesar seiring bertambahnya waktu, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami gagal pembuahan.
Jika Anda mengalami telat datang bulan dan merasa kalau diri Anda sedang hamil, cobalah untuk melakukan tes kehamilan menggunakan test pack. Jika setelah melakukan tes kehamilan hasilnya satu garis atau tanda strip (-), ini bisa menjadi tanda pembuahan gagal. Artinya, Anda tidak sedang hamil saat ini. Meski begitu, penggunaan alat tes kehamilan bisa saja keliru dan memberikan hasil yang salah. Jadi, untuk mengetahui hamil atau tidaknya, Anda perlu melakukan USG dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan ya.
Tanda pembuahan gagal yang paling jelas adalah tidak adanya kantung janin. Ketika Anda sedang mengandung, umumnya kantung janin akan muncul di usia kehamilan 5 minggu. Seiring waktu, janin pun akan terlihat saat dokter melakukan USG perut atau USG transvaginal.
Jadi, jika setelah Anda melakukan tes kehamilan dan hasilnya negatif, kemudian melakukan USG dan tidak tampak kantung janin, ini merupakan tanda pembuahan gagal. Semua tanda pembuahan gagal di atas perlu Anda ketahui. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan hati agar Anda tidak terlalu kecewa jika nantinya kehamilan tak kunjung terjadi. Tanda-tanda di atas juga sangat penting untuk Anda kenali dan konsultasikan ke dokter, khususnya bagi Anda yang ingin segera memiliki momongan.
Bila Anda dan pasangan sudah rutin berhubungan intim tanpa pengaman, setidaknya selama 1 tahun, serta ingin merencanakan program hamil, konsultasikan dengan dokter spesialis fertilitas dan IVF di RS Pondok Indah IVF Centre. Melakukan konsultasi kesuburan dengan dokter berpengalaman bisa meningkatkan peluang Anda segera hamil dan memiliki momongan. Nantinya, tidak hanya Anda sebagai calon ibu yang perlu menjalani pemeriksaan terkait kesuburan, pasangan Anda pun juga perlu diperiksa.
Sebab, tidak semua kendala kehamilan hanya terjadi pada wanita saja. Sebagian pria bisa mengalami gangguan kesuburan dan memiliki sperma berkualitas buruk sehingga tidak dapat membuahi sel telur dan menyebabkan kehamilan.
Dokter spesialis di RS Pondok Indah IVF Centre dapat membantu menjawab semua pertanyaan seputar masalah kesuburan Anda dan pasangan. Melalui pendekatan yang personal, dokter spesialis bersama tim medis yang berpengalaman akan mendampingi Anda dan pasangan untuk meningkatkan kesuburan dan mewujudkan keinginan untuk segera menimang momongan.
Pembuahan berhasil biasanya ditandai dengan munculnya tanda-tanda kehamilan, seperti terlambat haid, mual, payudara terasa lebih sensitif, dan sering buang air kecil. Anda juga bisa melakukan tes kehamilan di rumah untuk mengukur kadar hormon HCG. Jika ingin lebih akurat, konsultasikan kondisi Anda ke dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pembuahan bisa gagal karena beberapa faktor seperti kualitas sperma yang kurang optimal, saluran reproduksi yang tersumbat, ketidakseimbangan hormon, atau masalah pada ovulasi. Selain itu, stres berlebihan atau kelelahan juga bisa menjadi salah satu penyebab gagal pembuahan. Gaya hidup dan kondisi medis tertentu pun dapat memengaruhi keberhasilan pembuahan. Faktor usia, terutama wanita di atas 35 tahun, dapat menurunkan peluang keberhasilan pembuahan.
Jika tidak terjadi pembuahan, lapisan dalam rahim (endometrium) akan luruh dan keluar sebagai menstruasi. Setelah itu, tubuh akan memulai siklus menstruasi berikutnya, mempersiapkan ovarium untuk kembali melepas sel telur matang yang dapat dibuahi sperma.
Kualitas dan jumlah sperma dapat memengaruhi keberhasilan dan kegagalan pembuahan. Sperma yang lemah, mengalami kelainan bentuk, atau kurang jumlahnya bisa mengurangi peluang terjadinya pembuahan. Selain itu, gagalnya pembuahan juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti gangguan saluran reproduksi, kadar hormon yang tidak optimal, gaya hidup yang kurang sehat, serta faktor usia.
Stres berlebihan dapat menyebabkan pembuahan sel telur dan sperma gagal. Sebab stres tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur ovulasi dan produksi sperma, sehingga mengurangi peluang pembuahan. Pada wanita, stres berlebihan dapat memengaruhi kualitas sel telur yang dilepaskan saat ovulasi, bahkan membuat proses ovulasi gagal. Sedangkan pada pria, stres berlebihan bisa menurunkan jumlah dan kualitas sperma yang dihasilkan. Oleh karena itu, mengelola stres sangatlah penting untuk meningkatkan peluang kehamilan dan menjaga kesehatan reproduksi.
Referensi: