Proses penuaan menyebabkan kulit kendur, otot melemah, metabolisme melambat, penurunan kepadatan tulang, serta perubahan fungsi hormon dan sistem imun.
Apa yang terjadi pada tubuh Anda ketika mengalami proses penuaan? Kesuburan manusia akan mulai menurun sejak usia 35 tahun. Menopause (kegagalan dari indung telur untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron) umumnya mulai akan terjadi antara usia 49 - 52 tahun.
Proses pembentukan plak aterosklerosis (penyempitan dinding pembuluh darah oleh penumpukan lemak) sudah mulai akan terjadi sejak manusia dilahirkan. Sebanyak 33 persen individu berusia 16-20 tahun sudah menunjukkan keberadaan plak aterosklerosis pada pembuluh darahnya, 52 persen pada individu berusia 21-25 tahun, dan 69 persen pada individu berusia 26-39 tahun.
Demensia (penurunan daya ingat) akan terjadi bersamaan dengan proses menua, dengan 3 persen dari individu berusia 65-74 tahun mengalami gangguan ini, 19 persen pada individu berusia 75-84 tahun, dan lebih kurang setengah populasi individu berusia lebih dari 85 tahun.
Sekitar sepertiga individu berusia 65-74 tahun akan mengalami gangguan pendengaran, dan meningkat hingga mencapai hampir setengah dari populasi individu berusia lebih dari 75 tahun. Di atas usia 80 tahun, hampir setengah individu akan mengalami katarak.
Kepadatan tulang akan berkurang mulai usia antara 30-35 tahun. Osteoporosis terjadi pada 15 persen individu berusia di atas 50 tahun dan 70 persen pada individu yang berusia di atas 80 tahun. Fungsi imunitas manusia menurun bersamaan dengan bertambahnya usia, meningkatkan risiko individu tersebut untuk lebih mudah mengalami infeksi dan kanker.
Kemampuan kerja insulin menurun dan resistensi insulin meningkat bersamaan dengan bertambahnya usia, meningkatkan risiko individu berusia lanjut untuk mengalami gangguan regulasi gula darah, kegemukan, gangguan kolesterol, dan peningkatan tekanan darah.
Pada teori ini, proses menua terjadi akibat adanya akumulasi kerusakan pada rantai DNA (deoxyribo nucleic acid) yang berakibat pada kegagalan sistem biologis mempertahankan bentuk dan fungsi sel. Kerusakan ini dapat dipengaruhi faktor internal maupun eksternal/ lingkungan, utamanya input kalori, aktivitas hormon pertumbuhan, serta rantai transportasi elektron di mitokondria.
Menurut teori ini, penuaan suatu proses yang secara genetik sudah terprogram, ditandai adanya pemendekan dari ujung kromosom. Perjalanan hidup manusia merupakan suatu kontinuitas terjadwal.
Menjaga asupan nutrisi agar tidak berlebih, dengan mempertahankan asupan diet sesuai kebutuhan. Mencukupi kebutuhan tubuh akan asupan makronutrien dan mikronutrien yang sesuai. Tidur dalam jumlah waktu yang cukup. Individu yang rata-rata tidur antara 6 hingga 7 jam setiap malamnya memiliki angka harapan hidup paling panjang.
Latihan fisik dalam dosis menengah hingga berat dapat mencegah proses penuaan dan menurunkan risiko kematian. Menghindari diri dari stres dalam jangka waktu yang panjang dapat memperlambat proses penuaan. Imunisasi dapat mencegah atau mengurangi terjadinya infeksi akibat penurunan fungsi imunitas.
Penuaan mulai terjadi sekitar usia 30-an, ketika produksi kolagen dan elastin dalam tubuh mulai menurun. Namun, tanda-tanda penuaan seperti keriput, garis halus, dan penurunan energi biasanya baru terlihat lebih jelas di usia 40-an hingga 50-an, tergantung gaya hidup dan genetik.
Selama proses penuaan, tubuh mengalami perubahan seperti penurunan elastisitas kulit, penurunan kepadatan tulang, dan melambatnya metabolisme. Organ dan sistem tubuh juga berfungsi lebih lambat, otot mengurangi massa, serta keriput dan garis halus mulai muncul pada kulit.
Faktor yang mempercepat penuaan termasuk paparan sinar matahari berlebih, stres, pola makan buruk, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurang tidur. Pola hidup tidak sehat ini dapat merusak sel-sel tubuh, mengurangi produksi kolagen, dan mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan.