Mengenal Metode ERACS, Operasi Caesar dengan Pemulihan Lebih Cepat dan Nyaman

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 30 Juni 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) merupakan prosedur operasi caesar terbaru yang sering direkomendasikan oleh dokter kandungan dan kebidanan.

Mengenal Metode ERACS, Operasi Caesar dengan Pemulihan Lebih Cepat dan Nyaman

Proses persalinan bisa dilakukan secara normal melalui jalan lahir, maupun dengan prosedur bedah (operasi caesar). Untuk mempercepat masa pemulihan dan meminimalkan efek samping obat bius, dokter kandungan bisa saja menyarankan metode Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS). Dibandingkan dengan tindakan pembedahan konvensional, ibu yang melahirkan dengan metode persalinan ERACS umumnya memerlukan rawat inap yang lebih singkat.


Apa Itu Metode ERACS?

Metode ERACS adalah metode persalinan caesar terbaru yang bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan ibu setelah melahirkan. Metode ini terbukti bisa mengurangi nyeri setelah persalinan, mengurangi risiko terjadinya komplikasi pascapersalinan, serta memperpendek durasi inap di rumah sakit.


Baca juga: Minim Nyeri, Pemulihan Lebih Cepat dengan Persalinan ERACS Jakarta dan Tangerang di RS Pondok Indah



Kondisi yang Bisa Menjalani Metode ERACS

Berikut ini adalah beberapa kondisi ibu hamil yang bisa menjalani metode ERACS:


  • Kehamilan cukup bulan, sesuai dengan keputusan dokter
  • Kondisi ibu dan janin stabil
  • Tidak ada perdarahan aktif dan tanda gawat janin
  • Kehamilan kembar tanpa komplikasi
  • Kehamilan dengan plasenta previa stabil
  • Ibu hamil dengan kondisi medis terkontrol, seperti hipertensi gestasional dan diabetes gestasional


Baca juga: Pemeriksaan Kehamilan Tentukan Kualitas Hidup Anak


Kondisi yang Tidak Memungkinkan untuk Menjalani Metode ERACS

Metode persalinan yang ingin dijalani sejatinya adalah hak setiap ibu hamil. Namun, tidak semua ibu hamil bisa menjalani persalinan ERACS. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang tidak memungkinkan ibu hamil menjalani metode ERACS, di antaranya:


  • Ibu menjalani persalinan caesar darurat
  • Bayi yang memerlukan perawatan intensif setelah dilahirkan 
  • Ibu dengan kondisi medis tertentu, seperti anemia, preeklamsia, tekanan darah tinggi, diabetes, dan gangguan kecemasan, yang tidak terkontrol.


Baca juga: Persalinan Caesar di Jakarta dan Tangerang dengan RS Pondok Indah


Manfaat Metode ERACS

Berikut ini ada beberapa manfaat metode ERACS, yaitu:


  • Pemulihan lebih cepat
  • Boleh segera bergerak dan makan minum, sekitar 2 jam hingga 6 jam, pasca operasi
  • Rasa nyeri cenderung lebih ringan dan terkontrol
  • Penggunaan obat bius dengan dosis yang lebih kecil
  • Diperbolehkan melakukan inisiasi menyusui dini setelah operasi
  • Efek samping obat bius lebih minimal, termasuk mengurangi risiko mual muntah
  • Durasi rawat inap yang lebih pendek



Persiapan Metode ERACS

Ketika dokter menyatakan kondisi Anda memungkinkan untuk melahirkan dengan metode ERACS, ada beberapa persiapan yang perlu diperhatikan sebelum tindakan ini dilakukan, yaitu:


  • Informasikan obat-obatan yang dikonsumsi
  • Informasikan riwayat alergi, terutama alergi obat (termasuk obat bius dan obat antibiotik)
  • Pastikan ada pendamping sebelum, selama, dan setelah operasi dilakukan
  • Berpuasa terlebih dahulu setidaknya 6 jam sebelum operasi


Baca juga: Melahirkan Normal Setelah Sesar? Bisa Kok!


Prosedur Metode ERACS

Setelah melakukan persiapan, dokter spesialis kebidanan dan kandungan akan memulai tindakan operasi dengan metode ERACS. Prosedur ini biasanya berlangsung selama 30 menit sampai 1 jam, tergantung pada kondisi masing-masing pasien.


Pada dasarnya, operasi caesar konvensional dengan metode ERACS tidak jauh berbeda, kecuali pada pendekatannya. Berikut ini adalah prosedur metode ERACS secara umum:


  1. Pemberian obat bius oleh dokter anestesi
  2. Pemasangan kateter untuk mengosongkan kandung kemih pasien
  3. Dokter akan membersihkan kulit di area perut bawah dengan cairan antiseptik agar area tersebut steril dan tidak terkontaminasi kuman
  4. Dokter mulai membuat sayatan per lapisan perut, hingga mencapai rahim dan kantung ketuban
  5. Dokter kemudian akan mengeluarkan bayi secara perlahan
  6. Tali pusat akan dijepit dan dipotong, kemudian bayi diserahkan ke dokter anak untuk mendapatkan perawatan awal
  7. Setelah bayi lahir, dokter akan mengeluarkan plasenta dari rahim
  8. Selanjutnya, dokter akan menutup dan menjahit kembali rahim, otot, dan kulit dengan menggunakan benang yang dapat diserap tubuh


Baca juga: Pemeriksaan Dini Demi Kesejahteraan Bayi


Pasca Metode ERACS

Metode ERACS dirancang agar ibu pulih lebih cepat dan bisa beraktivitas setelah operasi dilakukan. Berikut ini adalah penjelasan tahapan setelah menjalani operasi persalinan dengan metode ERACS, serta tips yang bisa dilakukan agar pemulihan bisa berjalan dengan lebih efektif:


  • Setelah proses persalinan selesai, ibu akan dipindahkan ke ruangan pemulihan untuk dipantau hingga kondisi ibu dinyatakan stabill
  • Dokter akan memberikan obat nyeri nonopioid untuk meredakan rasa nyeri setelah tindakan operasi
  • Ibu diperbolehkan untuk melakukan inisiasi menyusui dini dan melakukan skin to skin dengan bayi, mintalah bantuan perawat untuk belajar menyusui, bila mengalami kesulitan
  • 6 jam setelah operasi, ibu dianjurkan untuk mulai bangun, duduk, dan berjalan
  • Kateter pun akan dilepas dalam waktu sekitar 6 jam pasca operasi
  • Ibu boleh segera makan dan mengonsumsi minuman setelah tidak ada keluhan mual muntah, atau sekitar 2 jam setelah operasi
  • Hari ke-2 dan ke-3, ibu sudah bisa bergerak lebih aktif dan umumnya sudah diperbolehkan untuk pulang


Komplikasi Metode ERACS

Meski sangat jarang metode ERACS juga bisa menyebabkan komplikasi, berupa:


  • Reaksi alergi terhadap obat bius
  • Perdarahan
  • Infeksi luka operasi
  • Nyeri hebat setelah operasi


Metode ERACS merupakan metode operasi caesar yang aman dan lebih nyaman bagi sebagian ibu. Jika Anda ingin melahirkan dengan teknik persalinan ERACS, pastikan untuk memilih rumah sakit yang memiliki layanan tersebut.


RS Pondok Indah merupakan salah satu rumah sakit ERACS di Jakarta yang didampingi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan berpengalaman. Dengan keahlian dokter dan tenaga medis yang berpengalaman di RS Pondok Indah, proses persalinan Anda akan menjadi pengalaman yang aman, nyaman, dan bermakna. Selain itu, RS Pondok Indah juga mendukung program inisiasi menyusui dini untuk memaksimalkan nutrisi si kecil serta bondingnya dengan Anda.


Baca juga: Kontraksi pada Kehamilan, Kenali Jenisnya



FAQ


Apa Bedanya SC Biasa dan ERACS?

SC atau sectio caesarean merupakan istilah medis dari operasi caesar. Sedangkan ERACS (Enhanced Recovery After Cardiac Surgery) adalah teknik operasi caesar yang lebih modern dan pemulihannya lebih cepat.


Berapa Lama Proses ERACS?

Operasi caesar dengan metode ERACS umumnya memakan waktu sekitar 60 hingga 90 menit. Durasi tersebut terbilang lebih cepat ketimbang prosedur caesar konvensional. Proses pemulihan di rumah sakit juga jauh lebih singkat.


Apakah Operasi ERACS Dijahit?

Operasi ERACS tetap memerlukan jahitan untuk menutup sayatan di perut bawah. Namun, teknik jahitan dan penutupan luka lebih halus dan minimal untuk mengurangi nyeri sekaligus mempercepat penyembuhan.


Apa Kelebihan Operasi ERACS?

Kelebihan utama ERACS meliputi pemulihan lebih cepat, nyeri pasca operasi lebih minimal, risiko infeksi lebih rendah, dan waktu rawat inap yang lebih singkat. Tidak hanya demikian, metode persalinan ini juga memungkinkan ibu untuk lebih cepat berinteraksi dan melakukan bonding dengan bayinya.




Referensi:

  1. Sultan P, Monks DT, et al,. Guidelines for postoperative care in cesarean delivery: Enhanced Recovery After Surgery Society recommendations (part 3)—2025 update. American journal of obstetrics and gynecology. 2025. (https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0002937825000717). Diakses pada 27 Juni 2025.
  2. Pinho B, Costa A. Impact of enhanced recovery after surgery (ERAS) guidelines implementation in cesarean delivery: A systematic review and meta-analysis. European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology. 2024. (https://www.ejog.org/article/S0301-2115(23)00836-9/fulltext). Diakses pada 27 Juni 2025.
  3. da Silva Pinho BG. Impact of Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) Guidelines Implementation in Cesarean Delivery: A Systematic Review and Meta-Analysis. (Impact of Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) Guidelines Implementation in Cesarean Delivery: A Systematic Review and Meta-Analysis). 2023. (https://www.researchgate.net/publication/375811759_Impact_of_Enhanced_Recovery_After_Surgery_ERAS_Guidelines_Implementation_in_Cesarean_Delivery_A_Systematic_Review_and_Meta-Analysis). Diakses pada 27 Juni 2025.
  4. Ubom EO, Wang C, et al,. Enhanced recovery protocol after cesarean delivery: impact on opioid use and pain perception. AJOG Global Reports. 2023. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2666577823000618). Diakses pada 27 Juni 2025.
  5. Huang Y, Yin X, et al,. Comparison of the effect of skin closure materials on skin closure during cesarean delivery. Plos one. 2022. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9246200/). Diakses pada 27 Juni 2025.
  6. Patel K, Zakowski M. Enhanced recovery after cesarean: current and emerging trends. Current Anesthesiology Reports. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7921280/). Diakses pada 27 Juni 2025.
  7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Metode ERACS. (https://kms.kemkes.go.id/contents/1721878820479-OBS04METODEERACS.pdf). Diakses pada 27 Juni 2025.
  8. The American College of Obstetricians and Gynecologists. Cesarean Birth. (https://www.acog.org/womens-health/faqs/cesarean-birth). Direvisi terakhir November 2023. Diakses pada 27 Juni 2025.
  9. Mayo Clinic. C-section. (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/c-section/about/pac-20393655#). Direvisi terakhir 16 Juni 2022. Diakses pada 27 Juni 2025.