Penanganan Cedera Olahraga Pada Tangan

Senin, 04 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Tidak melulu harus operasi, ada beberapa opsi penanganan cedera olahraga pada tangan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien

Penanganan Cedera Olahraga Pada Tangan

Manusia bergantung pada fungsi tangan untuk banyak kegiatan sehari-hari, termasuk saat berolahraga. Walaupun turut menggunakan kekuatan bagian tubuh lain, terdapat beberapa cabang olahraga yang mengandalkan gerak tangan seperti tenis, bulu tangkis, dan bisbol. Oleh karenanya, bagian tangan juga tidak luput dari risiko cedera olahraga.


Berbagai bentuk cedera berdasarkan anatominya, dibagi menjadi: cedera pada tulang dan cedera pada jaringan lunak (seperti tendon, ligamen, saraf, pembuluh darah). Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya cedera pun beragam, di antaranya:


  • Jenis olahraga yang banyak melibatkan kontak fisik seperti tinju, gimnastik
  • Postur atau posisi tubuh yang kurang baik atau terdapat gerakan tertentu yang tidak biasa saat olahraga, terutama saat sudah mengalami kelelahan (fatigue)
  • Kurang melakukan pemanasan atau pendinginan


Selain melakukan PRICE sebagai pertolongan pertama, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan yang tepat. Saat seorang pasien datang ke RS Pondok Indah dengan cedera olahraga, langkah pertama yang dilakukan adalah asesmen oleh tim medis untuk mengecek apakah kegawatan termasuk ABCD (airway, breathing, circulation, disability).



Pasien juga akan diwawancara medis untuk mengetahui kronologis terjadinya cedera secara lengkap dan keluhan yang dirasakan. Selanjutnya, pasien melalui pemeriksaan fisik dasar seperti perabaan/tekanan pada bagian yang cedera atau diminta melakukan gerakan tertentu.


Jika diperlukan, pemeriksaan tambahan seperti X-ray, USG, CT-scan, dan MRI dapat dilakukan, jika dicurigai terdapat cedera jaringan lunak, atau pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan darah.


Perlu diketahui bahwa tidak semua cedera dan patah tulang harus ditangani melalui tindakan operasi. Namun, pada kasus tertentu, operasi dapat menjadi pilihan penanganan utama yang disarankan guna mewujudkan capaian tertentu.


Misalnya, pada kasus cedera yang dialami atlet, dibutuhkan proses recovery yang sesingkat mungkin (recovery faster) untuk kembali ke performa awal. Oleh karena itu, tindakan operasi serta treatment pemulihan yang intensif menjadi pertimbangan untuk mencapai hal tersebut.


Saat ini teknik lain yang cukup berkembang, termasuk di RS Pondok Indah, adalah minimal invasive yang terbagi menjadi dua jenis. Yang pertama dengan visualisasi langsung arthroscopy yaitu kamera untuk melihat ke dalam sendi.


Kemudian yang kedua dengan visualisasi tidak langsung menggunakan alat bantu X-ray portable C-arm yang biasanya digunakan untuk pemasangan pen untuk patah tulang dengan sayatan kecil.


Untuk mencegah komplikasi dan efek berkepanjangan, tata laksana cedera olahraga pada tangan harus dilakukan dengan detail, presisi, dan menjadi satu dengan terapi fisik. Pasien diimbau untuk mengikuti langkah terapi hingga ke tahap akhir, serta harus disupervisi dan dilatih gerakan tertentu agar bisa kembali olahraga.


Cara Mencegah Cedera Olahraga


  • Melatih posisi dan gerakan tangan saat olahraga. Perhatikan posisi tangan dan pergelangan tangan terhadap bahu dan sumbu tubuh yang benar.
  • Setiap olahraga, sesuaikan juga otot mana yang perlu dilatih dan posisi yang tepat.
  • Selalu lakukan pendinginan, bukan hanya pemanasan saja.


Jangan sampai cedera tangan menghentikan Anda berolahraga dan mempertahankan gaya hidup sehat.