Mimisan pada Anak, Berbahayakah?

Selasa, 24 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Orang tua kerap khawatir ketika si kecil mimisan. Padahal mimisan memang cukup sering diderita oleh anak-anak. Lalu, apa saja tanda mimisan yang perlu diwaspadai?

Mimisan pada Anak, Berbahayakah?

Hidung merupakan organ yang kaya dengan aliran darah. Pembuluh darah kecil yang terdapat di hidung si kecil terletak di dalam, tidak terlindungi oleh apapun, dan masih rapuh.


Oleh karena itu, jika si kecil mengalami trauma pada hidung ketika mengorek hidung (nose picking), hal ini sering mengakibatkan iritasi pada mukosa hidung dan perdarahan, yang disebut juga dengan mimisan.


Selain itu, mimisan juga dapat dicetuskan oleh kondisi lapisan kulit dalam hidung yang kerap kering akibat cuaca dingin, atau kondisi ketika anak bersin dan meniup hidung dengan cukup keras saat mengalami infeksi saluran napas. Namun demikian, 80 – 90 persen kasus mimisan tidak diketahui penyebabnya (idiopatik). 


Berdasarkan lokasi perdarahannya, mimisan yang kerap terjadi pada anak usia 3 hingga 10 tahun, dibagi menjadi perdarahan depan dan belakang hidung. Lebih dari 90 persen kasus mimisan terjadi akibat perdarahan di bagian depan hidung.


Pada umumnya perdarahan ini terjadi secara spontan, dapat berhenti dengan penekanan dalam waktu singkat, dan tidak berbahaya. Perdarahan yang berasal dari bagian hidung belakang jarang terjadi pada anak dan pada umumnya terjadi akibat adanya kelainan pembekuan darah, tumor, atau inflamasi.


Sifat perdarahan ini lebih berat karena sulit berhenti, meningkatkan risiko tertelannya darah, serta terjadinya sumbatan jalan napas.


Ciri-ciri Mimisan yang Berbahaya pada Anak

Pada banyak kasus, mimisan terjadi karena hal-hal sepele seperti udara kering atau mengorek hidung terlalu dalam. Namun, ada beberapa ciri mimisan yang bisa menjadi tanda bahaya dan membutuhkan perhatian medis, antara lain:


1. Mimisan Terjadi Terlalu Sering

Jika anak mengalami mimisan lebih dari sekali dalam seminggu, ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius. Mimisan yang sering terjadi bisa menandakan adanya masalah kesehatan seperti gangguan pembekuan darah atau infeksi pada hidung.


2. Mimisan Tidak Berhenti dalam Waktu Lama

Umumnya, mimisan bisa berhenti dalam waktu 10-15 menit dengan memberikan tekanan lembut pada hidung. Jika mimisan berlangsung lebih dari 20 menit meski sudah diatasi dengan cara yang benar, ini bisa menandakan adanya gangguan pada pembuluh darah atau tekanan darah yang tinggi.


3. Darah Mimisan Terlihat Berlebihan

Jika mimisan disertai dengan keluarnya darah yang sangat banyak hingga membuat anak terlihat lemah, pucat, atau pusing, ini bisa menjadi tanda bahaya. Kehilangan darah dalam jumlah besar bisa berisiko menyebabkan anemia, jadi penting untuk segera mencari bantuan medis.


4. Disertai dengan Gejala Lain

Mimisan yang disertai gejala lain seperti demam tinggi, ruam, atau kesulitan bernapas bisa menjadi tanda adanya infeksi serius atau penyakit sistemik. Misalnya, demam berdarah atau sinusitis bisa menyebabkan mimisan sebagai salah satu gejalanya.


5. Mimisan Setelah Cedera

Jika anak mengalami mimisan setelah terbentur atau mengalami cedera pada kepala, jangan anggap remeh. Cedera kepala bisa menyebabkan pendarahan serius di dalam rongga hidung atau otak. Segera periksakan anak ke dokter untuk memastikan tidak ada luka yang membahayakan.


6. Ada Darah di Bagian Lain

Mimisan yang diiringi dengan keluarnya darah dari bagian tubuh lain, seperti gusi atau urine, bisa menjadi tanda adanya gangguan pembekuan darah atau masalah kesehatan lainnya.


Tips Mengatasi Mimisan 

Tak perlu langsung panik ketika si kecil mimisan. Ketahui penanganan pertamanya, berikut ini: 

  • Tetap tenang, dudukkan anak dengan posisi tegak dan kepala sedikit menunduk
  • Tekan kedua cuping hidung anak selama 5 – 10 menit
  • Jelaskan kepada anak untuk bernapas melalui mulut dan mengeluarkan darah yang tertelan.
  • Setelah perdarahan berhenti, usahakan agar anak tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat
  • Hindari pula bersin terlalu keras atau mengorek hidung dalam 24 jam berikutnya
  • Usahakan juga tidak membuang ingus, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat dalam 24 jam berikutnya.


Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan kondisi mimisan si kecil ke dokter spesialis anak, jika terjadi kondisi berikut ini:

  • Mimisan terjadi ketika si kecil berumur di bawah 2 tahun.
  • Mimisan tidak berhenti dengan penekanan lebih dari 20 menit. 
  • Mimisan hebat sehingga menyebabkan si kecil pingsan.
  • Mimisan terjadi berulang.
  • Mimisan yang mengakibatkan si kecil sesak karena terjadi sumbatan jalan napas. 
  • Mimisan yang terjadi setelah adanya trauma pada kepala dan wajah dan disertai tanda perdarahan lain seperti lebam, perdarahan gusi, atau saluran cerna.


Tak perlu panik dulu, mimisan pada anak bisa jadi merupakan hal yang wajar dan tidak membahayakan. Apalagi bila Anda mengetahui tindakan penanganan yang harus dilakukan. Segeralah ke dokter spesialis anak, bila ditemukan gejala mimisan yang tidak biasa.


FAQ Mimisan Berbahaya pada Anak


Berbahayakah Anak Sering Mimisan?

Anak sering mimisan bisa berbahaya jika terjadi lebih dari sekali seminggu, sulit berhenti, atau disertai gejala lain seperti demam atau pusing. Ini bisa menandakan masalah kesehatan seperti gangguan pembekuan darah atau infeksi, jadi segera konsultasikan ke dokter.


Anak Mimisan Kapan Harus ke Dokter?

Segera bawa anak ke dokter jika mimisan berlangsung lebih dari 20 menit, terjadi terlalu sering, keluar darah banyak, atau disertai gejala lain seperti demam, pusing, atau setelah cedera kepala.


Berapa Lama Mimisan Normal?

Mimisan normal biasanya berhenti dalam 10-15 menit setelah hidung dijepit. Jika mimisan berlangsung lebih dari 20 menit, itu bisa jadi tanda masalah yang perlu diperiksakan ke dokter.