12 Makanan untuk Penderita Dispepsia yang Enak dan Menyehatkan

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 13 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Makanan untuk penderita dispepsia harus bernutrisi, tetapi tidak pedas, bertekstur lunak dan mudah dicerna, serta tidak tinggi lemak. Simak rekomendasinya di sini!

12 Makanan untuk Penderita Dispepsia yang Enak dan Menyehatkan

Dispepsia adalah istilah medis yang digunakan untuk penyakit maag. Penyakit ini ditandai dengan sekumpulan gejala yang menyebabkan saluran pencernaan tidak nyaman, khususnya area dekat ulu hati. Dispepsia ditandai dengan beragam gejala, antara lain perut perih, kembung, mual, dan tidak nyaman, maupun sakit di ulu hati.


Penyakit ini terjadi akibat pola makan dan jenis makanan yang kurang tepat. Pemilihan makanan yang salah dapat menyebabkan kambuhnya kondisi yang bahkan bisa membuat aktivitas sehari-hari terhambat.

Untuk itu, Anda perlu mengetahui rekomendasi makanan sehat untuk penderita dispepsia. Dengan begitu, penyakit ini dapat dikendalikan dan Anda pun dapat beraktivitas dengan normal.


Daftar Makanan untuk Penderita Dispepsia

Berikut ini adalah daftar makanan untuk penderita dispepsia yang aman di perut, bernutrisi, juga membantu meredakan gejala sakit perut, yaitu:


1. Oatmeal

Makanan untuk penderita dispepsia yang bernutrisi dan mudah dicerna adalah oatmeal. Meski tinggi serat, oatmeal mudah dicerna sehingga nyaman di perut serta mampu meredakan gejala dispepsia.


2. Bubur ayam

Bubur ayam memiliki tekstur yang lembut dan mudah dikunyah. Seporsi bubur ayam mengandung karbohidrat, protein, dan sedikit lemak. Mengonsumsi makanan ini tidak hanya membuat perut kenyang, tetapi juga membuat tubuh lebih berenergi.


3. Pisang

Memiliki tekstur yang lunak dan mudah dikunyah, membuat buah pisang menjadi salah satu makanan untuk penderita dispepsia. Selain itu, buah ini mengandung nutrisi yang dapat menetralkan asam lambung sehingga baik untuk Anda yang mengalami sakit perut efek dari dispepsia.


Baca juga: Permasalahan Lambung Kaum Urban: Dispepsia, Gastritis, dan GERD



4. Telur rebus

Sebutir telur rebus dapat membantu mengganjal perut ketika Anda mual atau tidak nafsu makan karena dispepsia. Telur rebus tinggi protein dan sedikit lemak yang aman untuk dikonsumsi ketika perut tidak nyaman.


5. Pepaya

Pepaya juga termasuk makanan yang baik untuk penderita dispepsia. Pasalnya, pepaya mengandung papain yang terbukti bisa meredakan gejala pencernaan, seperti sembelit dan perut kembung.


Baca juga: Waspadai Radang Lambung dan Ketahui Cara Mengatasinya


6. Daging tanpa lemak

Mengonsumsi makanan rendah lemak, seperti daging ayam tanpa kulit, tidak akan memperparah gejala dispepsia. Jadi, makanan ini aman untuk Anda yang mengalami dispepsia.


Anda juga harus memperhatikan cara pengolahannya. Hindari menggoreng daging tanpa lemak karena justru bisa memicu kekambuhan gejala kondisi ini. Pilihlah metode pengolahan yang lebih sehat, seperti merebus dan mengukus.


7. Yoghurt

Makanan untuk penderita dispepsia selanjutnya adalah yoghurt. Sebab, yoghurt mengandung bakteri baik yang aman untuk saluran cerna, mencegah sembelit, serta mengurangi peradangan akibat infeksi di saluran cerna, yang juga menjadi penyebab tersering dari dispepsia.


8. Kentang 

Kentang mengandung karbohidrat yang membuat perut kenyang lebih lama sekaligus aman untuk lambung. Tidak hanya itu saja, kentang juga tinggi serat yang bagus untuk saluran cerna dan mencegah sembelit.


Baca juga: Nyeri Lambung, Periksakan Segera, Jangan Remehkan Akibatnya



9. Melon

Melon termasuk buah dengan pH tinggi, atau bersifat basa, yang dapat menetralkan keasaman lambung, dan menjaganya agar tidak meningkat. Oleh sebab itu, buah ini termasuk makanan untuk penderita dispepsia yang aman dikonsumsi sehari-hari.


10. Ikan salmon

Ikan salmon juga termasuk makanan untuk penderita dispepsia karena tinggi protein tetapi rendah lemak. Mengonsumsi ikan salmon bisa mengurangi gejala nyeri ulu hati dan perut perih pada orang yang menderita dispepsia.


Baca juga: Infeksi Saluran Pencernaan, Sudah Biasa, tetapi Tidak Bisa Diabaikan


11. Ubi

Ubi merupakan sumber serat dan karbohidrat kompleks yang baik untuk penderita dispepsia. Mengonsumsi 1-2 buah ubi berukuran sedang akan membuat perut kenyang dan tubuh lebih bertenaga.


12. Mentimun

Makanan yang tinggi air, seperti mentimun, sangat dianjurkan untuk penderita dispepsia. Sebab, makanan yang banyak mengandung air dapat membantu mengencerkan asam lambung, sehingga dapat meredakan gejala dispepsia, seperti sakit perut dan nyeri ulu hati.


Semua makanan untuk penderita dispepsia di atas bisa Anda konsumsi setiap hari secara bergantian. Namun, ingat untuk tidak makan secara berlebihan. Sebab, mengonsumsi makanan dalam porsi besar justru bisa memperparah gejala dispepsia yang Anda alami.


Agar keluhan dispepsia segera mereda, pastikan Anda tidak melewatkan waktu makan, kunyah makan secara perlahan, dan hindari makanan yang bisa memperparah dispepsia, seperti makan pedas, gorengan, makan tinggi lemak, dan makanan asam.


Jika Anda ingin mengetahui rekomendasi makanan untuk penderita dispepsia yang aman di perut, enak, sekaligus bernutrisi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik di RS Pondok Indah cabang terdekat. 


Selain menjaga pola makan yang baik, Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk mengelola kondisi ini. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan, termasuk meresepkan obat-obatan, agar keluhan yang Anda alami segera mereda sehingga dispepsia tidak semakin parah.


Baca juga: Mengenal Penyebab Nyeri Perut: Kapan Harus Waspada?



FAQ


Makanan Apa yang Terbaik untuk Dispepsia?

Makanan yang baik untuk dispepsia adalah yang mudah dicerna dan tidak memicu naiknya asam lambung. Pilihlah makanan seperti nasi putih, bubur, kentang rebus, ayam tanpa kulit, dan sayuran matang, seperti wortel dan labu. Selain itu, konsumsi minuman teh herbal hangat seperti chamomile atau jahe juga dapat membantu meredakan gejala.


Penderita Dispepsia Dilarang Makan Apa?

Penderita dispepsia sebaiknya menghindari makanan pedas, makanan berlemak tinggi, makanan cepat saji, makanan ultra-processed, dan makanan berat yang sulit dicerna. Selain itu, minuman berkafein maupun beralkohol juga harus dihindari, karena dapat mengiritasi lambung dan meningkatkan risiko kekambuhan dispepsia.


Apakah Air Kelapa Baik untuk Dispepsia?

Air kelapa bisa membantu meredakan gejala dispepsia dan mengurangi iritasi lambung. Namun, pastikan air kelapa yang dikonsumsi tidak mengandung gula tambahan. Sebab, konsumsi gula berlebih justru dapat memicu peradangan lambung dan memperparah gejala dispepsia.


Apakah Penderita Dispepsia Boleh Makan Mie?

Penderita dispepsia sebaiknya menghindari makan mie, terutama mie instan, karena dapat memicu naiknya asam lambung. Tidak hanya demikian, mie instan juga mengandung bahan pengawet yang dapat mengiritasi saluran pencernaan.


Cemilan Apa yang Baik untuk Penderita Dispepsia?

Cemilan yang cocok adalah buah matang seperti pisang atau apel tanpa kulit, biskuit gandum, maupun yoghurt. Hindari cemilan yang mengandung banyak gula, pedas, dan berminyak karena dapat memperparah gejala dispepsia.


Penderita dispepsia harus selektif dalam memilih makanan dan kudapan untuk mencegah kekambuhan penyakit ini.




Referensi:

  1. Oshima T. Functional dyspepsia: current understanding and future perspective. Digestion. 2024. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37598673/). Diakses pada 2 Mei 2025
  2. Hadjimbei E, Botsaris G, et al,. Beneficial effects of yoghurts and probiotic fermented milks and their functional food potential. Foods. 2022. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9455928/). Diakses pada 2 Mei 2025.
  3. Cleveland Clinic. Functional Dyspepsia. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22248-functional-dyspepsia). Direvisi terakhir 18 Maret 2025. Diakses pada 2 Mei 2025.
  4. Cleveland Clinic. Is It Safe To Eat Eggs Every Day? (https://health.clevelandclinic.org/can-you-eat-eggs-every-day). Direvisi terakhir 10 Agustus 2022. Diakses pada 2 Mei 2025.
  5. Mayo Clinic. Functional dyspepsia. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/functional-dyspepsia/diagnosis-treatment/drc-20375715). Direvisi terakhir 4 Januari 2025. Diakses pada 2 Mei 2025.