Kerap tidak disadari kehadirannya, penderita wasir sering kali baru memeriksakan kondisinya ketika mengalami rasa nyeri yang mengganggu. Padahal, teknologi terkini memungkinkan penanganannya wasir dengan cepat serta minim rasa sakit.
Wasir, ambeien, atau hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pebuluh darah vena di daerah anus. Menurut data kementerian Kesehatan tahun 2008, prevalensi wasir di Indonesia mencapai sekitar 10 juta orang. Saat ini, diyakini penderita menjadi lebih banyak lagi.
Wasir terjadi karena beberapa faktor, seperti keturunan, kurangnya asupan makanan yang berserat, kurang minum air, proses mengedenyang sulit, pola buang air besar yang salah (lebih menggunakan jamban duduk dan terlalu lama duduk di jamban), adanya tekanan di dalam perut yang meningkat karena kehamilan, usia tua, konstipasi kronik, kurang olahraga, sering mengangkat beban berat, berusia lebih dari 45 tahun, dan minim pergerakan.
Pada beberapa kasus, wasir tidak menimbulkan gejala. Walaupun menimbulkan gejala tertentu, umumnya ringan dan bisa hilang dengan sendirinya. Gejala yang biasa ditemukan sebagai berikut:
Klarifikasi wasir
Hemoroid internal
Pembengkakan pada pembuluh darah di dinding anus ini bisa digolongkan tergantung kepada ukuran dan tingkat keparahannya.
Hemoroid eksternal
Penanganan wasir dengan laser
Memulai pola hidup sehat dengan banyak minum air putih (enam sampai delapan gelas/hari) serta memperbanyak konsumsi serat dari sayur dan buah-buahan merupakan langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi wasir. Meski demikian, terdapat 10 persen dari seluruh pasien wasir yang akhirnya harus menjalani wasir.
Beberapa obat mungkin diberikan dokter, seperti obat penghilang rasa nyeri, obat pencahar untuk atasi sembelit, pemberian zalf atau pil anus (suppositoria) untuk menguranti iritasi, serta antibiotik bila terjadi infeksi. Pembedahan diindikasikan untuk mereka penderita wasir derajat tiga dan empat atau yang telah gagal dengan pemberian obat-obatan.
Beberapa teknik pembedahan yang dilakukan oleh dokter meliputi hemorrhoid dectomy, konvensional, bipolar electrocoagulation, rubber band ligation, spaler, Biological Electrical Impendance Auto-Measurement (BEIM), dan Laser Hemorrhoidoplatsty (LHP).
LHP merupakan teknik bedah invasif minimal (tanpa sayatan) untuk mengempiskan wasir menggunakan laser diode. Prosedur ini hampir tidak menyakitkan dan memiliki hasil yang sangat baik dalam mengontrol gejala wasir, ditangani dengan pembiusan total. Dokter kemudian akan melakukan bius lokal di sekitar anus sebelum memasukkan laser fiber ke wasir untuk mengempiskannya hingga 40-60 persen. Secara total, prosedur ini bisa selesai dalam waktu 30 menit.
Setelah itu, pasien akan mengalami sedikit pendarahan dan anusnya mengeluarkan cairan selama dua sampai tiga minggu. Ini merupakan reaksi yang normal dan merupakan bagian dari proses penyembuhan. Dalam empat hingga delapan minggu, pengecilan sempurna pada wasir akan terjadi secara spontan. Bila dibanding dengan prosedur lain, LHP tidak menyentuh daerah anoderm/mukosa dan merekonstruksi anatomi secara natural. Selain itu, rasa sakitnya minimal sehingga pasien hanya perlu dirawat selama sehari dan bisa beraktivitas seperti sediakala.
Spesialis Bedah
RS Pondok Indah - Puri Indah