Kolesterol Naik, Apa yang Harus Dilakukan?

Senin, 04 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Hati-hati, kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak dan jarang berolahraga dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda

Kolesterol Naik, Apa yang Harus Dilakukan?

Beberapa komponen lemak darah akan diperiksa di laboratorium ketika Anda melakukan pemeriksaan kadar kolesterol darah, yaitu kadar kolesterol total, kolesterol low-density lipoprotein (LDL, yang biasa disebut sebagai kolesterol “jahat”), kolesterol high density lipoprotein (HDL, biasa dikenal dengan kolesterol “baik”), serta trigliserida.


Gangguan metabolisme lemak darah ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida; serta penurunan kadar HDL. Pemeriksaan berkala ini menjadi penting, karena adanya hubungan antara gangguan metabolisme lemak darah tersebut dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung koroner dan stroke.


Gangguan metabolisme lemak darah dapat disebabkan oleh gaya hidup, adanya penyakit lain yang memicu kenaikan kadar lemak darah, seperti penyakit hormon tiroid, gangguan ginjal, diabetes mellitus, atau karena faktor genetik/keturunan.


Maka, jika Anda memiliki orangtua dan keluarga dengan kadar kolesterol yang tidak normal, sebaiknya ajak juga untuk memeriksakan kadar kolesterol darah secara berkala. 


Salah satu faktor penyebab kadar kolesterol tidak normal yang dapat dimodifikasi adalah gaya hidup.


Cara Mencegah Kenaikan Kolesterol yang Tinggi

Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut ini:


1. Aktivitas fisik atau olahraga

Aktivitas fisik yang disarankan meliputi program latihan yang mencakup setidaknya 30 menit dalam 4 sampai 6 kali seminggu. Kegiatan yang disarankan meliputi jalan cepat, bersepeda statis, ataupun berenang.


2. Terapi nutrisi medis

Anda disarankan mengonsumsi diet rendah kalori yang terdiri dari buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, ikan, dan daging tanpa lemak.


3. Berhenti merokok

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa merokok memiliki efek negatif pada kadar HDL dan rasio LDL/HDL. Berhenti merokok minimal 30 hari dapat meningkatkan kadar HDL secara signifikan.


4. Mengurangi alkohol

Mengurangi asupan alkohol dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar HDL.


Penentuan target Anda dalam terapi memperbaiki kadar lemak darah akan berbeda dengan orang lainnya. Hal ini ditentukan oleh ada atau tidaknya faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah yang Anda miliki.


Pada kelompok orang tertentu, perubahan gaya hidup mungkin saja cukup untuk memperbaiki kadar lemak darah. Sedangkan pada kelompok lain, diperlukan terapi penanganan dengan bantuan obat-obatan.


Dokter akan meresepkan obat kolesterol yang sesuai dengan kondisi lemak darah Anda, karena masing-masing obat memiliki cara kerja berbeda. Sebagian besar obat kolesterol memiliki target pada penurunan kadar LDL, dan sebagian lain pada penurunan kadar trigliserida, dan peningkatan kadar HDL. Untuk itu, diperlukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan terapi yang tepat untuk kondisi Anda.


Mulailah memeriksa kadar lemak darah Anda, bila Anda sudah menginjak usia 40 tahun. Pemeriksaan juga mulai dapat dilakukan pada usia lebih muda, bila Anda memiliki faktor risiko penyakit darah tinggi, diabetes, obesitas, dan atau kebiasaan merokok.


Pemeriksaan rutin diperlukan untuk memantau kadar lemak darah secara berkala, baik pada hasil kolesterol yang tinggi ataupun normal sekalipun. Pada gangguan metabolisme kolesterol membutuhkan pemeriksaan yang lebih sering, umumnya setiap dua sampai tiga bulan sekali. 


Memiliki tubuh sehat hingga lanjut usia adalah dambaan semua orang. Jalani pola hidup sehat, hindari makanan berlemak, dan konsumsi obat yang dianjurkan dokter secara teratur untuk menghindarkan Anda dari jeratan kolesterol.


Jangan lupa untuk selalu membawa obat-obatan rutin ke mana pun Anda berada, termasuk ketika Anda bepergian jauh.