GERD kambuh umumnya dipicu oleh banyak faktor, mulai dari pola makan tidak sehat hingga adanya penyakit tertentu. Simak cara mengatasi GERD kambuh di sini!
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang juga dikenal dengan penyakit asam lambung adalah kondisi ketika asam lambung kembali naik hingga ke kerongkongan. Asam lambung yang naik ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman seperti terbakar di kerongkongan atau dada, yang dikenal dengan istilah heartburn.
Beberapa gejala penyakit asam lambung yang mungkin Anda keluhkan ketika GERD kambuh, meliputi:
Baca juga: Permasalahan Lambung Kaum Urban: Dispepsia, Gastritis, dan GERD
Lower esophageal sphincter adalah otot cincin di dasar kerongkongan yang berfungsi sebagai pintu antara perut dan kerongkongan. Ketika otot cincin ini tidak mampu menutup sempurna atau terjadi disfungsi lower esophageal sphincter (LES), makanan atau minuman yang sudah masuk ke dalam perut dan bercampur dengan asam lambung bisa naik lagi ke kerongkongan dan menyebabkan terjadinya GERD.
Sedangkan beberapa kondisi yang menjadi penyebab GERD kambuh, antara lain:
Sering mengonsumsi makanan pedas dan gorengan, atau minuman berkafein, seperti kopi, dapat menurunkan fungsi LES dan menyebabkan asam lambung naik lagi ke kerongkongan.
Sering merokok juga tidak baik bagi penderita GERD. Sebab, nikotin pada rokok bisa mengendurkan LES sehingga otot cincin ini tidak bisa menutup dengan sempurna ketika makanan dan minuman masuk ke dalam lambung.
Selain itu, merokok juga bisa memperlambat pencernaan sehingga meningkatkan produksi asam lambung.
Konsumsi makanan tertentu juga dapat menyebabkan penyakit asam lambung kambuh. Makanan pedas dan gorengan, serta minuman berkafein, seperti kopi, dapat menurunkan fungsi LES dan menyebabkan asam lambung naik lagi ke kerongkongan.
Terbiasa makan dalam porsi besar atau sangat banyak juga bisa menyebabkan GERD kambuh. Banyaknya makanan yang masuk ke dalam lambung bisa melemahkan otot cincin dan membuat katup pembatas lambung dengan kerongkongan kembali terbuka, sehingga makanan beserta asam lambung naik ke kerongkongan.
Baca juga: Puasa Aman untuk Penderita GERD
Sering makan tengah malam, atau makan sebelum tidur, dapat menyebabkan GERD kambuh. Sebab, makanan yang masuk ke dalam lambung belum dicerna dengan baik, dan akhirnya naik kembali bersama asam lambung ke kerongkongan.
Untuk itu, Anda tidak diperbolehkan langsung berbaring setelah makan, karena lambung membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam untuk mencerna makanan. Jadi, Anda pun sebaiknya baru berbaring atau tidur 2-3 jam setelah makan.
GERD juga lebih sering kambuh pada mereka yang memiliki berat badan berlebih, bahkan obesitas. Tumpukan lemak di perut orang yang obesitas bisa meningkatkan tekanan dalam rongga perut, yang berakibat pada lemahnya LES.
Saat hamil, tekanan dalam rongga perut bisa meningkat dan mendorong, meregang, serta melemahkan otot diafragma, yang menopang LES. Selain itu, lonjakan hormon kehamilan bisa membuat LES mengendur sehingga tidak bisa menutup sempurna, seperti sebelum hamil.
Baca juga: Terhindar dari Gangguan Asam Lambung
Pada dasarnya, penyakit GERD tidak bisa disembuhkan. Namun, Anda bisa mencegah kekambuhan serta keparahan gejala GERD dengan menerapkan beberapa cara mengatasi GERD kambuh, seperti berikut ini:
Konsumsi makanan pemicu asam lambung naik, seperti makanan pedas, gorengan, dan bersantan, bisa memicu GERD kambuh. Untuk itu, penderita GERD sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, seperti buah-buahan, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan daging tanpa lemak.
Mengunyah secara perlahan akan membuat makanan tercerna dengan baik dan meringankan kerja lambung. Dengan begitu, kadar asam lambung tidak melonjak dan menyebabkan GERD kambuh.
Salah satu pemicu GERD kambuh adalah mengonsumsi makanan dalam jumlah besar. Untuk mencegahnya, Anda sebaiknya makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering, sehingga tidak terjadi peningkatan volume lambung secara signifikan serta peningkatan produksi asam lambung dalam waktu singkat.
Bagi penderita GERD, posisi tidur yang tepat bisa meringankan gejala dan membuat tidur jadi lebih nyaman. Meninggikan kepala saat tidur biasanya dapat membantu mencegah naiknya asam lambung.
Posisi tidur yang paling sering direkomendasikan adalah dengan miring ke kiri dengan posisi kepala yang lebih tinggi. Anda bisa mengganjal kepala menggunakan 2 bantal untuk meningkatkan posisi kepala.
Baca juga: Penyebab Sering Sendawa Terus Menerus & Cara Mengatasinya
Makanan perlu waktu lebih dari 2 jam untuk dicerna dengan baik oleh lambung. Agar GERD tidak kambuh, jangan langsung berbaring, bahkan tidur, segera setelah makan. Usahakan untuk tidak lagi makan setidaknya 3 jam sebelum tidur. Jadi, bila Anda makan saat jam 7 malam, waktu tidur yang disarankan adalah setidaknya pukul 10 malam.
Kandungan nikotin dalam rokok bisa mengendurkan LES, maka sebaiknya Anda berhenti merokok. Selain bisa menyebabkan GERD kambuh, merokok juga tidak baik untuk kesehatan secara umum.
Peningkatan berat badan bisa meningkatkan tekanan pada otot cincin LES dan menyebabkannya tidak berfungsi dengan maksimal, sehingga makanan bisa kembali naik hingga ke kerongkongan.
Jadi, Anda disarankan untuk menjaga berat badan ideal sebagai salah satu cara mencegah GERD kambuh. Jika saat ini Anda memiliki berat badan yang berlebih, cobalah untuk menurunkan berat badan dengan melakukan defisit kalori, diimbangi dengan olahraga rutin.
Jika mengalami kesulitan mengontrol menu makan, Anda sebaiknya meminta saran dari dokter spesialis gizi untuk mengetahui cara tepat menurunkan berat badan.
Baca juga: Pemeriksaan Saluran Cerna Atas dengan Gastroskopi
GERD atau penyakit asam lambung biasanya tidak mengancam nyawa, terutama bila kondisinya masih ringan. Akan tetapi, GERD bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati. Komplikasi seperti esofagitis, striktur, atau bahkan risiko kanker esofagus bisa muncul. Jika Anda sering mengalami GERD, rencanakan janji temu dengan dokter spesialis penyakit dalam agar segera mendapatkan penanganan dan saran untuk mencegahnya kambuh kembali.
Jika GERD dibiarkan, asam lambung berlebih bisa merusak lapisan kerongkongan, menyebabkan peradangan, luka, dan bahkan meningkatkan risiko kanker esofagus. Selain itu, gejala asam lambung seperti nyeri ulu hati dan kesulitan menelan bisa semakin parah dan mengganggu kualitas hidup Anda. Oleh sebab itu, jangan abaikan GERD, segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter spesialis penyakit dalam.
GERD tidak bisa sembuh total karena kondisi ini sering kali disebabkan oleh masalah kronis seperti otot esofagus yang lemah atau pola makan yang buruk. Meski gejalanya bisa dikontrol dengan perubahan gaya hidup dan obat, pemicu utama biasanya tetap ada.
GERD bisa berbahaya jika tidak diobati. Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan esofagus, luka, atau bahkan meningkatkan risiko kanker esofagus. Jika sering mengalami nyeri ulu hati atau asam lambung naik, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Bila semua tips mencegah GERD kambuh di atas sudah dilakukan, tetapi GERD kambuh dan gejalanya sangat mengganggu, lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis penyakit dalam. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan, termasuk meresepkan obat-obatan, yang sesuai dengan kondisi Anda.
Referensi: