Apakah Kanker Ovarium Bisa Sembuh? Simak Opsi Penanganan Kanker Ovarium 

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 01 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kanker ovarium bisa disembuhkan asalkan penanganannya dilakukan sedini mungkin untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan. Simak metode penanganannya di sini.

Apakah Kanker Ovarium Bisa Sembuh? Simak Opsi Penanganan Kanker Ovarium 

Sebagai kanker terbanyak ke-3 yang sering dialami wanita, kanker ovarium memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi. Padahal dengan penanganan awal yang tepat, kondisi ini bukan tidak mungkin disembuhkan. Sayangnya, kebanyakan kasus kanker ovarium baru diketahui pada stadium lanjut, yang membuat penanganan kanker ovarium lebih sulit dan kemungkinan sembuhnya lebih kecil. 


Pemeriksaan untuk Mendeteksi Kanker Ovarium

Sebelum memutuskan penanganan kanker ovarium, dokter spesialis kebidanan dan kandungan akan terlebih dahulu memastikannya. Sebab kanker ovarium jarang menunjukkan gejala pada stadium awal. Biasa kondisi ini baru akan menyebabkan keluhan ketika kondisi sudah semakin parah.


Pemeriksaan kandungan yang dilakukan secara rutin akan membantu dokter melakukan skrining dan menemukan adanya kemungkinan kanker ovarium. Namun, pemeriksaan yang Anda lakukan ketika mengalami keluhan yang menyerupai gejala kanker ovarium pun bisa menjadi langkah mendeteksi kanker ovarium.


Diawali dengan proses tanya jawab medis, dokter akan menanyakan keluhan yang membawa Anda berobat. Melalui proses anamnesis ini juga dokter dapat mengumpulkan informasi medis terkait faktor risiko dan kondisi kesehatan Anda secara umum. Hasil anamnesis akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter, baik dengan pemeriksaan panggul maupun pemeriksaan di sekitar alat kelamin Anda. 


Untuk menegakkan diagnosis kanker ovarium, hasil dari anamnesis dan pemeriksaan fisik perlu dipastikan dengan pemeriksaan penunjang, baik berupa pemeriksaan USG, CT-Scan, MRI, PET-Scan, pemeriksaan darah untuk menilai kadar CA-125 (penanda tumor untuk kanker ovarium), maupun biopsi.


Baca juga: Apakah Kanker Bisa Sembuh? Jangan Khawatir, Kanker Bisa Diobati



Stadium Kanker Ovarium

Berdasarkan lokasi tumbuhnya, ukuran, dan penyebarannya, kanker ovarium dibedakan menjadi IV stadium. Berdasarkan keparahannya, pembagian stadium kanker ovarium dapat dikelompokkan sebagai berikut ini:


1. Stadium I

Merupakan tahap awal kanker ovarium, yang menandakan bahwa kanker masih terbatas pada ovarium saja.


Stadium ini dibedakan menjadi 3 substadium IA, IB, dan IC. Pada stadium IA kanker hanya ditemukan pada salah satu ovarium atau tuba falopi saja. Stadium IB menandakan kanker berada di kedua ovarium atau tuba falopi. Sedangkan stadium IC, kanker ditemukan pada kedua ovarium atau kedua tuba falopi dan ditemukan di luar ovarium atau di rongga peritoneum. 


2. Stadium II

Pada stadium II, kanker ovarium sudah menyebar ke jaringan lain yang masih berada dalam rongga panggul atau ke rahim.


Stadium ini dibedakan menjadi 2 substadium. Dikatakan stadium IIA, ketika kanker sudah menyebar hingga ke rahim. Sedangkan stadium IIB, menandakan kanker sudah menyebar ke organ di dekatnya, tetapi masih berada dalam rongga panggul.


3. Stadium III

Stadium III menandakan kanker telah menyebar ke selaput pembungkus organ-organ dalam rongga perut (peritoneum), permukaan usus, maupun kelenjar getah bening dalam rongga panggul atau perut.

Stadium III juga dibedakan menjadi 3 substadium. Dengan stadium IIIA yang menunjukkan kanker sudah menyebar ke organ di luar rongga panggul, tetapi masih dalam rongga perut atau dalam kelenjar getah bening. 


Stadium IIIB, ketika tumor berukuran lebih dari 2cm dan udah menyebar ke organ di luar rongga panggul, tetapi masih dalam rongga perut atau dalam kelenjar getah bening. Sedangkan stadium IIIC, tumor berukuran lebih dari 2cm dan sudah menyebar ke organ di dalam rongga perut, termasuk limpa maupun hepar, atau dalam kelenjar getah bening.


4. Stadium IV

Merupakan stadium akhir kanker ovarium yang menandakan penyebaran kanker ovarium lebih jauh. Dengan 2 substadium, kanker ovarium stadium IVA menunjukkan penyebaran kanker ke dekat paru-paru, sedangkan stadium IVB menunjukkan penyebaran kanker telah mencapai dalam rongga dada maupun kelenjar getah bening di selangkangan. 


Baca juga: Apakah Kanker Serviks Bisa Disembuhkan?


Pengobatan Kanker Ovarium

Pengobatan untuk kanker ovarium akan dilakukan dengan mempertimbangkan keluhan, keparahan, kesehatan pasien, serta rencana untuk memiliki momongan. Berikut ini adalah beberapa metode penanganan kanker ovarium yang biasa dilakukan:


1. Operasi

Dokter spesialis bedah onkologi akan melakukan operasi untuk menghilangkan sel kanker dari ovarium. Beberapa pilihan operasi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut ini:


  • Operasi untuk mengangkat salah satu ovarium, biasa dilakukan untuk kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal.
  • Operasi untuk mengangkat kedua ovarium, dilakukan pada kondisi kanker ovarium yang sudah lebih lanjut, tetapi masih memungkinkan penderitanya untuk memiliki anak, dengan memanfaatkan metode egg freezing.
  • Operasi untuk mengangkat kedua ovarium dan rahim, hanya dilakukan pada wanita yang sudah tidak berencana untuk memiliki anak, dan kondisi kanker sudah parah.
  • Operasi untuk mengangkat jaringan di mana sel kanker tumbuh, merupakan upaya penanganan kanker ovarium stadium akhir, yang dilakukan dengan mengangkat seluruh bagian yang ditumbuhi sel kanker. 


2. Kemoterapi

Pemberian obat untuk membunuh sel kanker juga bisa dilakukan, baik sebelum maupun setelah operasi, dengan cara disuntikkan melalui infus maupun diminum. Meski kebanyakan diberikan setelah operasi, kemoterapi juga bisa diberikan sebelum operasi.


Pada beberapa kasus bahkan obat kemoterapi bisa dihangatkan dan disuntikkan ke dalam perut selama proses operasi (kemoterapi hipertermik intraperitoneal). Obat antikanker ini akan ditinggalkan selama beberapa waktu sebelum dikeluarkan dari dalam perut.


3. Terapi target

Terapi target untuk membunuh sel kanker ovarium dilakukan dengan pemberian obat yang khusus akan mengenali kemudian menyerang sel kanker, sehingga sel abnormal tersebut tidak dapat membelah diri dan berkembang lebih lanjut hingga akhirnya mati.


4. Terapi hormon

Metode penanganan kanker ovarium ini dilakukan dengan menghambat produksi hormon estrogen yang diperlukan oleh sel kanker untuk bertumbuh dan berkembang. Dengan demikian, diharapkan sel kanker ovarium tidak dapat berkembang, bahkan mati.


Terapi ini biasa dipilih untuk jenis kanker ovarium yang tumbuh lambat atau kanker yang kambuh setelah pengobatan awal.


Baca juga: Ragam Kelainan Payudara: Kenali Sedini Mungkin


5. Imunoterapi

Terkadang kanker memiliki sistem pertahanan yang bertugas menyembunyikannya dari sistem kekebalan tubuh pasien kanker ovarium. Untuk melawan kondisi ini, dokter akan meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh dalam melawan sel kanker, sehingga sel abnormal ini bisa dimusnahkan. 


6. Radioterapi

Dilakukan dengan menembakkan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Pada stadium awal, terapi radiasi dilakukan sebelum operasi, untuk mengecilkan ukuran sel kanker. Sedangkan pada stadium lanjut, penanganan kanker ovarium ini dilakukan untuk membunuh sel kanker yang telah menyebar ke jaringan lain.


7. Terapi paliatif

Tujuan terapi ini bukanlah menyembuhkan kanker ovarium, melainkan untuk meredakan nyeri kanker maupun keluhan lain yang dialami pasien. Dengan demikian, kualitas hidup pasien kanker dan keluarganya bisa ditingkatkan. Biasanya terapi paliatif direkomendasikan kepada pasien kanker ovarium stadium lanjut.


Dokter bisa menyarankan terapi ini bersamaan dengan terapi lain, baik operasi, kemoterapi, maupun terapi radiasi.


Dokter spesialis bedah onkologi dan dokter spesialis kebidanan dan kandungan bisa saja menggabungkan beberapa metode penanganan kanker ovarium, dan penanganan antar pasien juga mungkin saja berbeda. Jadi, selalu pastikan untuk mendiskusikan penanganan yang sesuai bagi kondisi Anda dengan memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah cabang terdekat.


Baca juga: Nyeri Kanker, Ketahui Penyebab dan Penanganannya!



Lantas, Apakah Kanker Ovarium Bisa Sembuh?

Kanker ovarium bisa disembuhkan, asal penanganan dilakukan pada stadium awal, atau saat kanker masih terbatas di indung telur saja. Semakin lanjut stadium dideteksinya kanker ovarium, kemungkinan kesembuhan kanker ovarium akan semakin kecil.


Jadi, deteksi dini dan pengobatan yang tepat memegang peran penting dalam kunci kesembuhan kanker ovarium. Oleh karena itu, Anda sebaiknya memeriksakan kesehatan organ reproduksi secara rutin. Bagi Anda yang memiliki faktor risiko, pemeriksaan bisa disarankan lebih sering, sesuai dengan arahan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.


RS Pondok Indah menyediakan pemeriksaan untuk mendeteksi kanker ovarium, serta berbagai upaya untuk menjaga kesehatan reproduksi Anda. Semua layanan yang diberikan dokter spesialis di RS Pondok Indah juga didukung dengan fasilitas medis terkini yang akan memberikan hasil optimal.


Baca juga: Menstruasi Tak Teratur, Hati-hati PCOS


FAQ


Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker Ovarium?

Kanker ovarium bisa dideteksi melalui gejala awal seperti perut kembung, nyeri panggul, dan sering buang air kecil. Diagnosis lebih lanjut dilakukan dengan tes darah CA-125, USG panggul, dan CT scan. Pemeriksaan rutin serta konsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan penting untuk mendeteksi sejak dini.


Kanker Ovarium Sampai Stadium Berapa?

Kanker ovarium dapat berkembang hingga stadium 4. Pada stadium ini, kanker telah menyebar ke organ lain seperti hati atau paru-paru. Kanker ovarium biasanya dibagi menjadi 4 stadium utama berdasarkan penyebarannya, dengan stadium 1 yang paling awal dan terbatas pada ovarium. Deteksi dini bersifat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dari kanker ovarium.


Bagaimana Cara Agar Sel Kanker Ovarium Tidak Menyebar?

Untuk mencegah penyebaran sel kanker ovarium, penting untuk mendeteksinya sejak dini melalui skrining rutin. Pengobatan yang tepat seperti operasi, kemoterapi, atau terapi radiasi dapat menghentikan penyebaran kanker.




Referensi:

  1. Zoń A, Bednarek I. Cisplatin in ovarian cancer treatment—known limitations in therapy force new solutions. International journal of molecular sciences. 2023. (https://www.mdpi.com/1422-0067/24/8/7585). Diakses pada 25 September 2024.
  2. Asangba AE, Chen J, et al,. Diagnostic and prognostic potential of the microbiome in ovarian cancer treatment response. Scientific reports. 2023. (https://www.nature.com/articles/s41598-023-27555-x). Diakses pada 25 September 2024.
  3. Li N, Zhu J, et al,. Treatment with niraparib maintenance therapy in patients with newly diagnosed advanced ovarian cancer: a phase 3 randomized clinical trial. JAMA oncology. 2023. (https://jamanetwork.com/journals/jamaoncology/article-abstract/2807034). Diakses pada 25 September 2024.
  4. González-Martín A, Harter P, et al,. Newly diagnosed and relapsed epithelial ovarian cancer: ESMO Clinical Practice Guideline for diagnosis, treatment and follow-up☆. Annals of Oncology. 2023. (https://www.annalsofoncology.org/article/S0923-7534(23)00797-4/fulltext). Diakses pada 25 September 2024.
  5. Centers for Disease Control and Prevention. Symptoms of Ovarian Cancer. (https://www.cdc.gov/ovarian-cancer/symptoms/index.html). Direvisi terakhir 9 September 2024. Diakses pada 25 September 2024. 
  6. National Cancer Institute. Ovarian Epithelial, Fallopian Tube, and Primary Peritoneal Cancer Treatment (PDQ®)–Patient Version. (https://www.cancer.gov/types/ovarian/patient/ovarian-epithelial-treatment-pdq). Direvisi terakhir 23 Agustus 2024. Diakses pada 25 September 2024. 
  7. The American Cancer Society. Ovarian Cancer Risk Factors. (https://www.cancer.org/cancer/types/ovarian-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html). Direvisi terakhir 16 Februari 2021. Diakses pada 25 September 2024. 
  8. Cleveland Clinic. Ovarian Cancer. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4447-ovarian-cancer#overview). Direvisi terakhir 14 November 2022. Diakses pada 25 September 2024. 
  9. Mayo Clinic. Ovarian cancer. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-cancer/symptoms-causes/syc-20375941). Direvisi terakhir 9 Mei 2023. Diakses pada 25 September 2024.