Keguguran berulang disebabkan oleh kelainan kromosom dari sisi janin, maupun penyakit dari sisi ibu seperti tumor dinding rahim ataupun lemah mulut rahim.
Anda dan pasangan tentu berharap janin dapat tumbuh dengan sempurna hingga waktu persalinan tiba. Namun sayangnya, tak sedikit yang justru harus berhadapan dengan kenyataan pahit, yaitu keguguran.
Kehamilan yang terhenti akibat tidak berkembangnya janin, matinya janin atau keluarnya hasil pembuahan secara spontan sebelum usia janin menginjak 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram disebut keguguran.
Suatu keguguran disebut keguguran berulang, atau recurrent pregnancy loss, jika telah terjadi sebanyak dua kali atau lebih secara berturut-turut.
Namun demikian, apabila seseorang sudah mengalami keguguran sebanyak dua kali berturut-turut, ada baiknya tidak menunggu untuk kejadian yang ketiga, dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Normalnya sekitar 1 dari 6 pasangan (sekitar 15 persen) akan mengalami keguguran. Meski demikian kejadian keguguran berulang bukanlah merupakan sebuah fenomena yang normal.
Kemungkinan terjadinya keguguran ulang setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut dapat meningkat dua kali lipat. Namun sayangnya, hampir 70 persen kasus keguguran berulang tidak diketahui penyebabnya.
Baca juga: Ketahui Pentingnya Program Hamil dan Waktu Terbaik Melakukannya
Walaupun sebagian kasus keguguran berulang tidak diketahui apa penyebab pastinya, ada beberapa hal yang berkemungkinan menjadi penyebab kondisi ini. Faktor penyebab kejadian keguguran berulang dapat dibagi menjadi kelainan di sisi janin atau di sisi ibu. Berikut ini adalah penjelasannya.
Penyebab keguguran berulang dari sisi janin didominasi oleh faktor kelainan genetik. Kelainan kromosom atau genetik dapat mengakibatkan terjadinya gangguan perkembangan janin hingga kematian janin yang menjadi salah satu penyebab keguguran berulang terutama di kehamilan usia dini.
Kromosom janin disumbangkan oleh sperma dan sel telur. Kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok atau pajanan suhu panas pada buah zakar akibat sering menggunakan pakaian yang ketat. Sementara kualitas sel telur lebih banyak dipengaruhi oleh faktor usia ibu.
Terdapat beberapa faktor dari sisi ibu yang dapat menyebabkan keguguran berulang, yakni:
Selain berbagai kondisi di atas, pengaruh pola gaya hidup juga berpotensi untuk memicu terjadinya keguguran berulang. Pola gaya hidup yang kurang sehat dapat menyebabkan gangguan metabolik seperti peningkatan berat badan berlebih akibat gaya hidup kurang bergerak (sedentary living), kurang istirahat, kurang berolahraga, serta tidak menjaga pola makan yang baik juga berpotensi dapat menjadi penyebab kejadian keguguran.
Apabila Anda mengalami keguguran berulang dan memiliki faktor-faktor di atas, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan sebelum memulai program kehamilan selanjutnya. Diagnosis dan penanganan awal dari dokter kandungan dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan yang aman.
Baca juga: Gangguan Kesuburan Primer dan Sekunder, Apa Bedanya?
Bukan berarti wanita yang mengalami keguguran berulang tidak dapat memiliki keturunan. Perawatan dan dukungan intensif dapat meningkatkan kesempatan untuk tercapainya kehamilan yang sukses.
Apa yang akan dilakukan dokter spesialis kebidanan dan kandungan? Pada awalnya, dokter akan melakukan karakterisasi dari jenis keguguran berulang yang Anda alami.
Hal ini penting untuk menentukan prioritas jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Mencari penyebab kejadian keguguran berulang pada dasarnya tidak mudah. Saat ini, melakukan pemeriksaan kromosom pada jaringan yang berasal dari keguguran belum menjadi pemeriksaan yang rutin dilakukan.
Sehingga tidak diketahui, apakah keguguran yang tersebut terjadi pada kehamilan dengan janin yang normal atau tidak normal. Selain itu, kejadian keguguran berulang yang tidak terjelaskan hanya dapat ditegakkan jika sudah dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh namun tidak ditemukan adanya kelainan.
Sebagian besar pasangan yang mengalami kejadian keguguran berulang berada di dalam kategori ini.
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain:
Baca juga: Kelainan Sperma, Penyebab Gangguan Kesuburan Pria
Setiap pasangan memiliki kondisi yang berbeda. Oleh karena itu, dianjurkan untuk melakukan konseling dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan dokter spesialis IVF dan fertilitas untuk mendapatkan anjuran dan penanganan yang tepat untuk masalah keguguran berulang.
Strategi yang dapat dilakukan pada kasus keguguran berulang umumnya ditentukan oleh jenis kejadian keguguran berulang. Jadi, penanganan yang mungkin diterima setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung dari kondisi medis yang dialami.
Berikut ini adalah beberapa cara menangani yang mungkin direkomendasikan oleh dokter.
Pada kejadian keguguran dini, dapat dilakukan tatalaksana untuk meningkatkan kualitas embrio, serta memperbaiki kemampuan dinding rahim dalam menyeleksi embrio yang akan terbentuk.
Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas embrio juga bisa dilakukan meningkatkan kualitas sperma dengan cara melakukan seleksi sperma melalui metode swim up yang dapat dilakukan sebagai bagian dari prosedur inseminasi. Prosedur ini memilih sperma yang dapat berenang menembus larutan dengan berat jenis yang berbeda. Tindakan inseminasi dapat dilakukan di RS Pondok Indah IVF Center.
Jika masih belum berhasil, maka prosedur bayi tabung dapat dilakukan bukan hanya untuk melakukan sekadar pemilihan sperma, namun juga sel telur dan embrio. Prosedur pemilihan sperma pada prosedur bayi tabung dapat dilakukan dengan menggunakan teknik intracytoplasmic morphologically selected sperm injection (IMSI).
Teknologi medis yang dimiliki oleh RS Pondok Indah IVF Center ini mampu memilih kualitas sperma terbaik menggunakan mikroskop khusus yang dapat memperbesar penampakan sperma hingga 6.000 kali. Dengan hadirnya IMSI, kecacatan bentuk pada sperma bisa terdeteksi sebelum fertilisasi.
Setelah itu, prosedur dapat dilanjutkan dengan prosedur pemilihan embrio dengan kromosom normal. Prosedur ini dikenal sebagai pre-implantation genetic testing aneuploidy atau disingkat sebagai PGT-A. Teknologi ini juga tersedia di RS Pondok Indah IVF Center.
Strategi penanganan keguguran berulang pada kehamilan dini juga ditujukan kepada lapisan dinding rahim agar mekanisme seleksi terhadap embrio yang datang menjadi lebih baik. Salah satu teori menyatakan bahwa jumlah sel uterine natural killer (uNK) yang berlebihan mengakibatkan seorang wanita menjadi sangat mudah hamil, meski dengan embrio yang kromosomnya tidak normal.
Menekan jumlah sel uNK pada rahim diharapkan dapat lebih memperbaiki proses seleksi embrio oleh dinding rahim. Kejadian keguguran yang tidak terjelaskan memiliki jumlah yang cukup banyak, oleh karena itu terapi secara empirik dengan menggunakan rejimen pengobatan tertentu yang telah dilakukan penelitian sebelumnya oleh para ahli juga digunakan oleh tim dokter di RS Pondok Indah IVF Center.
Baca juga: Peran Inovasi Teknologi dalam Kesuksesan Program Bayi Tabung
Selain penanganan melalui tindakan medis, berikut ini adalah beberapa tips untuk meningkatkan peluang kehamilan yang sukses dan mencegah keguguran berulang.
Ada baiknya Anda dan pasangan juga mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Upayakan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan jaga berat badan ideal sebelum hamil.
Hentikan kebiasaan merokok dan alkohol, serta penggunaan obat-obatan tanpa pengawasan dokter perlu dihindari selama merencanakan dan di masa kehamilan.
Selain itu, upayakan untuk mengelola stres dengan bijaksana dan istirahat cukup.
Sebelum memulai program kehamilan selanjutnya, pastikan Anda sudah melengkapi vaksinasi sebagai bentuk pencegahan infeksi yang berpotensi memicu cacat bawaan dalam masa kehamilan, seperti rubella. Upaya untuk mengurangi risiko keguguran berulang ini khususnya disarankan bagi wanita yang memiliki riwayat keguguran sebelumnya.
Anda dan pasangan juga disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan dan genetik. Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya kondisi medis atau kelainan genetik yang menjadi faktor risiko terjadinya keguguran.
Bila ada kelainan genetik atau masalah medis yang terdeteksi, maka Anda dan pasangan dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Perencanaan kehamilan pun harus dilakukan dengan lebih cermat, karena untuk Anda yang sudah mengalami keguguran berulang, sebaiknya memberikan jeda waktu sebelum wanita mengalami kehamilan lagi.
Hal ini untuk memberikan waktu yang cukup bagi dokter spesialis kebidanan dan kandungan Anda untuk melakukan pemeriksaan diagnostik yang lengkap dalam menemukan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat untuk Anda dan pasangan.
Keguguran berulang merupakan salah satu bentuk dari gangguan kesuburan yang harus ditangani. Meskipun kondisi ini mungkin membuat Anda dan pasangan merasa putus asa, janganlah berkecil hati. Dengan penanganan yang tepat, Anda dan pasangan masih memiliki harapan untuk memiliki keturunan yang sehat.
Konsultasikan dengan dokter spesialis fertilitas di RS Pondok Indah akan membantu Anda mewujudkan impian menimang anak. Di IVF Centre RS Pondok Indah, Anda akan didampingi oleh staf berpengalaman untuk mengetahui masalah kesuburan yang dialami dan memahami peluang dari setiap pilihan yang ada, baik program alami (sanggama terencana), inseminasi intrauterine, ataupun bayi tabung (IVF).
Baca juga: Pentingnya Proses Pengambilan Sel Telur demi Keberhasilan IVF
Keguguran berulang bisa disebabkan oleh masalah kromosom, gangguan hormon, kelainan rahim, masalah autoimun, atau kondisi kesehatan ibu seperti diabetes. Stres dan gaya hidup juga bisa memengaruhinya.
Kegiatan yang bisa menyebabkan keguguran meliputi angkat barang berat, olahraga berlebihan, konsumsi alkohol, merokok, stres berlebihan, serta paparan zat kimia berbahaya.
Agar tidak keguguran, ibu hamil perlu menjaga pola makan sehat, hindari merokok dan alkohol, istirahat cukup, hindari angkat berat, kelola stres, serta rutin periksa ke dokter. Konsumsi vitamin prenatal sesuai anjuran dokter juga penting.
Kecapekan akibat aktivitas seperti angkat barang berat, berdiri terlalu lama, olahraga berlebihan, atau bekerja tanpa istirahat cukup bisa meningkatkan risiko keguguran. Ibu hamil perlu menjaga keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.