Serba-Serbi Alergi

Friday, 30 May 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Alergi merupakan reaksi yang menyimpang terhadap zat asing secara berlebih, yang berakibat timbulnya berbagai gejala, seperti ruam kulit dan kesulitan bernapas.

Serba-Serbi Alergi

Alergi merupakan salah satu kondisi medis yang umum terjadi. Serangan alergi dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi hingga lansia.


Reaksi alergi sendiri dapat muncul berbagai bentuk, mulai dari gejala ringan seperti bersin atau gatal maupun sakit perut, hingga reaksi yang lebih serius yang memerlukan penanganan medis darurat, seperti anafilaksis. Mari mengenal alergi lebih lanjut, dimulai dari gejala hingga penanganannya.


Apa itu Alergi?

Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing yang umumnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Saat seseorang mengalami alergi, sistem kekebalan tubuhnya bereaksi secara berlebihan terhadap zat asing yang merupakan pemicunya. Akibat reaksi ini, akan muncul gejala yang bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat.


Zat asing yang dapat memicu respons alergi tadi disebut dengan alergen. Jenis alergen dapat berbeda-beda pada masing-masing orang, contohnya makanan, debu, bulu hewan, atau zat kimia tertentu.


Baca juga: Apakah Alergi Bisa Sembuh? Ketahui Faktanya!



Jenis-Jenis Alergi


1. Asma Bronkial

Disebut juga bengek adalah penyakit kronis yang ditandai adanya hipersensitivitas saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran napas.


2. Rinitis Alergi

Gejala alergi yang terjadi pada hidung berupa bersin-bersin disertai gatal pada hidung dengan ingus yang encer disertai hidung tersumbat.


3. Urtikaria (Biduran, Kaligata)

Kelainan alergi pada kulit yang berbentuk bentol berwarna merah disertai gatal. Urtikaria ini dapat tersebar di seluruh bagian kulit.


4. Dermatitis Atopik

Gejala eksim yang kerap timbul pada masa anak-anak berupa pipi dan daerah lipatan tubuh yang mengalami ruam kulit atau kulit tampak kemerahan.


5. Konjungtivitis Alergi

Bentuk kelainan alergi pada kedua mata dan terjadi berulang,baik berupa mata gatal, merah dan berair. Konjungtivitis alergii sering terjadi bersamaan dengan rinitis alergi.


6. Alergi Makanan

Kondisi ini bisa terjadi ketika penderita alergi makan sumber alergen tertentu, seperti susu sapi, telur ayam, ikan, atau makanan laut. Gejala alergi makanan bisa berupa bentol, gatal, bahkan bengkak pada wajah dan leher maupun sesak napas pada penderita asma.


7. Alergi Obat

Berbagai jenis obat sering menyebabkan reaksi alergi. Bila mengalami kondisi ini, segera hentikan konsumsi obat tersebut dan periksakan ke IGD di rumah sakit terdekat.


Baca juga: Alergi ke Dokter Apa?


Gejala Alergi

Alergi ditandai dengan beberapa gejala berikut ini:


  • Munculnya rasa gatal di kulit, mata, hidung, atau tenggorokan
  • Munculnya ruam kulit
  • Batuk dan bersin terus-menerus
  • Hidung berair maupun hidung tersumbat
  • Sesak napas atau mengi
  • Mual dan muntah
  • Mata memerah dan berair


Perlu diperhatikan bahwa gejala alergi dan intensitasnya dapat bervariasi pada masing-masing individu. Bila Anda mulai merasakan gejala alergi, penting untuk segera mencari bantuan medis dan berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam.


Bila tidak segera diobati dan Anda berulang kali terpapar dengan alergen, reaksi alergi bisa saja bertambah parah. Reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan reaksi anafilaksis dengan gejalanya sebagai berikut ini:


  • Sesak napas, atau mengi
  • Pembengkakan di kelopak mata, bibir, lidah, dan tenggorokan
  • Denyut nadi lebih cepat, tetapi teraba lemah
  • Sensasi seperti kesemutan di kulit kepala, mulut, tangan, dan kaki
  • Mual, muntah, atau diare
  • Linglung, gelisah, hingga penurunan kesadaran
  • Penurunan tekanan darah secara drastis


Baca juga: Kenali dan Atasi Alergi pada Mata


Penyebab Alergi Makanan

Penyebab alergi makanan adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang keliru dan berlebihan ketika terpapar dengan zat yang seharusnya tidak berbahaya.


Zat yang menyebabkan alergi, atau alergen, dapat berbeda pada tiap orang. Beberapa contoh alergen yang umum mencakup debu, bulu hewan peliharaan, gigitan serangga, obat-obatan, serbuk sari, hingga makanan, seperti kacang, telur, dan makanan laut. Mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan keluhan serupa, akan lebih berisiko terkena alergi.


Kapan Harus ke Dokter?

Seringan apapun gejala alergi yang dirasakan, Anda tetap harus memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam. Pasalnya, alergi makanan yang ringan sekalipun tetap dapat berkembang menjadi reaksi yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat.


Pemeriksaan oleh dokter spesialis penyakit dalam dapat membantu mengidentifikasi zat penyebab alergi (alergen), memberikan pengobatan yang tepat, dan mencegah komplikasi, sekaligus mencegah kekambuhan reaksi alergi.


Selain itu, Anda perlu segera pergi ke IGD RS Pondok Indah jika mengalami reaksi alergi yang berat, seperti tanda-tanda anafilaksis. Sebab syok anafilaktik dapat mengancam nyawa, sehingga harus ditangani secepatnya di rumah sakit.


Baca juga: Alergi Makanan pada Bayi, Ini Informasi yang Perlu Diketahui oleh Orang Tua



Tes Alergi

Tes alergi dapat dilakukan pada kulit dan darah. Tes alergi pada kulit ada 2 macam, yaitu tes tusuk kulit (skin prick test) dan tes tempel (patch test). Tes tusuk kulit dilakukan bagi penderita asma, rinitis alergi, konjungtivitis alergi, dan eksim atopi. Tes ini dilakukan dengan menusuk kulit di area lengan bawah yang telah ditetesi ekstrak alergen.


Tes tempel dilakukan untuk penderita alergi jenis eksim kontak atau dermatitis kontak. Tes tempel dilakukan dengan menempelkan bahan-bahan tertentu di kulit punggung dan didiamkan selama 48 jam. Pemeriksaan darah dapat berupa pemeriksaan antibodi Immunoglobulin E (igE) spesifik/igE atopi.


Pengobatan Alergi

Sayangnya, alergi makanan tidak bisa disembuhkan. Tujuan pengobatan alergi adalah untuk meredakan gejala reaksi yang dialami dan mencegah komplikasi lebih lanjut.


Dokter biasanya akan menyesuaikan pengobatan dengan keparahan dan gejala yang dialami masing-masing pasien. Berikut ini adalah penanganan alergi yang dapat dilakukan oleh dokter:


  • Identifikasi zat alergen yang menyebabkan alergi
  • Peresepan obat antihistamin, untuk mengurangi rasa gatal, ruam, dan bentol pada kulit
  • Penggunaan krim atau salep antihistamin untuk meredakan reaksi alergi yang muncul di kulit
  • Suntik epinefrin bagi reaksi alergi berat (anafilaksis)


Baca juga: Serba-Serbi Alergi Makanan, Gejala yang Harus Diwaspadai hingga Pengobatannya


Pencegahan Alergi

Bila Anda memiliki alergi, kekambuhan gejala alergi dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:


  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
  • Tidak memelihara binatang dalam rumah
  • Jangan merokok dan hindari paparan asap rokok dan polusi asap lainnya
  • Untuk penderita asma, hindari penggunaan pewangi ruangan, parfum, atau obat anti nyamuk
  • Jangan menggunakan pendingin udara (air conditioner/AC) terlalu dingin
  • Hindarilah makanan, minuman, maupun obat-obatan yang diduga menimbulkan alergi


Mengidentifikasi zat pemicu dan memahami gejala alergi sangatlah penting untuk mencegah komplikasi. Karena disebabkan oleh sistem imun tubuh, alergi memang tidak bisa diatasi sepenuhnya. Namun, pengelolaan yang tepat dapat mencegah kekambuhan alergi dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.


Jika Anda atau orang terkasih mengalami gejala alergi, segera konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam subspesialis alergi di RS Pondok Indah cabang terdekat. RS Pondok Indah menyediakan layanan tes alergi yang lengkap, mulai dari skin prick test hingga tes darah, serta penanganan komprehensif dari tim medis profesional.


Baca juga: Dermatitis Kontak, Penyebab Kulit Gatal Setelah Terpapar dengan Suatu Pemicu



FAQ


Gatal Alergi Apa Saja?

Gatal akibat alergi bisa disebabkan oleh makanan, debu, serbuk sari, bulu hewan, atau bahan tertentu, seperti kosmetik dan sabun. Gatal bisa muncul di kulit, mata, atau hidung, dan biasanya disertai ruam atau kemerahan.


Bagaimana Cara Mengecek Alergi?

Cara mengecek alergi bisa dengan tes kulit, di mana alergen ditempel di kulit dan dilihat reaksinya, atau tes darah untuk memeriksa respons imun. Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk menentukan tes yang tepat sesuai dengan gejala yang kamu alami.


Berapa Lama Alergi pada Kulit akan Hilang?

Alergi pada kulit biasanya hilang dalam beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada penyebab dan seberapa parah reaksi alerginya. Menghindari pemicu alergi dan menggunakan krim anti-alergi atau obat bisa mempercepat penyembuhan.