By Tim RS Pondok Indah
Meski sudah sembuh, cacar ular atau herpes zoster bisa menyisakan nyeri yang mengganggu aktivitas. Simak cara penanganan nyeri saraf akibat cacar ular di sini!
Cacar ular, atau herpes zoster, merupakan sekuele dari penyakit cacar air yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster. Bila Anda pernah mengalami cacar air, maka virus penyebabnya dapat menetap dalam tubuh seumur hidup. Meski sudah sembuh, virus tersebut dapat aktif kembali saat daya tahan tubuh Anda lemah.
Ketika mengalami herpes zoster, virus Varicella zoster dapat menyerang dan merusak jaringan saraf Anda. Kerusakan ini membuat saraf menjadi sangat sensitif, sehingga terus mengirim sinyal nyeri ke otak meskipun ruam kulit dan gejala herpes zoster lainnya sudah hilang. Kondisi inilah yang dikenal sebagai neuralgia post herpetic atau nyeri saraf pasca cacar ular.
Gejala nyeri saraf pasca cacar ular meliputi nyeri atau sensasi terbakar di kulit, kesemutan pada satu sisi tubuh sesuai jalur saraf yang terinfeksi, yang terkadang juga disertai dengan demam, sakit kepala, dan rasa lelah.
Penanganan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mengobati nyeri saraf pasca cacar ular dan mencegah komplikasi, seperti nyeri saraf yang berkepanjangan. Pengobatan yang sesuai cukup efektif dalam meredakan keluhan pada orang yang mengalami kondisi ini.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis, menentukan keparahan, sehingga bisa diberikan penanganan yang sessuai. Pada dasarnya, penanganan nyeri saraf akibat cacar ular bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Berikut ini adalah beberapa metode mengatasi nyeri saraf cacar ulang yang umum dilakukan:
Untuk neuralgia pasca herpes ringan hingga sedang, Anda bisa coba meredakannya dengan konsumsi obat antinyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol atau ibuprofen. Obat ini mampu mengurangi rasa nyeri dan peradangan untuk penanganan awal. Anda cukup mengonsumsinya sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan.
Namun, sebagian penderita keluhan nyeri saraf pasca cacar ular sering kali kurang efektif untuk mengatasi nyeri kronis yang terasa menusuk atau seperti sensasi terbakar di kulit.
Nyeri saraf pasca cacar ular umumnya membutuhkan obat yang bekerja langsung pada sistem saraf. Pemberian obat seperti obat gabapentin atau pregabalin, yang termasuk golongan antikonvulsan atau untuk mengatasi kejang, mampu menenangkan aktivitas saraf yang berlebih sehingga nyeri berkurang.
Selain itu, obat antidepresan trisiklik, seperti amitriptilin atau duloxetin, juga bisa diresepkan untuk mengurangi nyeri saraf akibat cacar ular.
Baca juga: Apakah Vaksin Cacar Ular Wajib? Ini yang Perlu Anda Ketahui
Untuk mengatasi nyeri saraf pasca cacar ular, pemberian obat antinyeri lokal juga mungkin dokter anjurkan.
Ada dua jenis obat antinyeri lokal yang umumnya digunakan, yaitu lidokain koyo, yang memberikan efek mati rasa pada area nyeri, maupun krim capsaicin yang mampu meredakan ketidaknyamanan pada area kulit yang terdampak.
Jika nyeri saraf pasca cacar ular yang dirasakan oleh penderita sangat parah dan tidak membaik dengan obat-obatan sebelumnya, dokter akan meresepkan obat golongan opioid, seperti tramadol atau morfin. Obat ini memiliki efek mengurangi nyeri yang dikontrol oleh sistem saraf pusat.
Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat ini hanya bisa dilakukan dengan pengawasan langsung dari dokter, untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Baca juga: Mengenal dan Mencegah Cacar Air pada Anak
Selain dengan peresepan obat, dokter saraf juga akan menyarankan pasien untuk menjalani fisioterapi guna meringankan nyeri neuralgia pasca herpes.
Beberapa metode fisioterapi, seperti terapi panas, latihan peregangan ringan, atau stimulasi listrik (TENS), dapat membantu meredakan nyeri sekaligus mencegah kekakuan otot yang bisa memperparah nyeri.
Akupuntur merupakan salah satu pengobatan komplementer untuk membantu merangsang pelepasan hormon endorfin, dan mengurangi aktivitas saraf penyebab nyeri. Beberapa penelitian menunjukkan akupuntur cukup efektif dalam meredakan nyeri neuralgia pasca herpes zoster.
Pada kasus neuralgia pasca herpes yang berat, nyeri kronis dapat memengaruhi kesehatan mental, memicu kecemasan, menyebabkan gangguan tidur, bahkan depresi. Oleh sebab itu, pasien yang sudah sembuh dari cacar ular akan direkomendasikan untuk menjalani psikoterapi atau terapi kognitif perilaku.
Terapi ini bertujuan untuk membantu penderita nyeri saraf setelah cacar ular dalam menghadapi rasa sakit, mengurangi stres yang sering muncul karena nyeri, dan membuat kualitas hidupnya menjadi lebih baik secara keseluruhan.
Dokter terkadang akan meresepkan obat antivirus untuk mencegah virus herpes berkembang lebih pesat. Jika herpes terjadi di mata, dokter juga akan meresepkan obat mata untuk meredakan keluhan. Selain itu, Anda disarankan untuk memperbanyak istirahat di rumah guna mempercepat pemulihan.
Jika Anda mengalami nyeri saraf pasca cacar ular yang tidak tertahankan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis neurologi di RS Pondok Indah cabang terdekat. Dengan diagnosis yang cepat dan pengobatan yang tepat, proses penyembuhan pun bisa lebih cepat. Jadi, jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis agar bisa segera terbebas dari nyeri dan kembali beraktivitas dengan nyaman.
Baca juga: Memahami Manfaat Microwave Diathermy (MWD) dalam Program Fisioterapi
Penyakit herpes zoster, atau dikenal juga sebagai cacar ular atau cacar api, dapat menyerang saraf. Meski disebabkan oleh virus yang sama dengan penyakit cacar air, herpes zoster bukan sekadar infeksi kulit. Penyakit ini bisa menyerang saraf tepi, menyebabkan kerusakan saraf yang membuat penderitanya merasa nyeri yang berkepanjangan, bahkan setelah ruam cacar sembuh.
Nyeri yang bertahan setelah ruam cacar api sembuh disebut Neuralgia Pasca-Herpes. Kondisi ini bisa terjadi karena virus penyebab cacar api menyerang saraf dan menyebabkan kerusakan. Tanpa penanganan dari dokter, nyeri akibat neuralgia pasca herpes bisa bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Nyeri otot akibat cacar ular biasanya mulai muncul saat ruam aktif dan perlahan membaik dalam 2–4 minggu seiring penyembuhan ruam. Namun, jika infeksi cacar ular menyerang saraf, maka nyeri dapat terus berlanjut, menyebabkan komplikasi yang bernama neuralgia pasca herpes.
Pada kasus neuralgia pasca herpes, penderita bisa merasakan nyeri seperti sensasi terbakar atau ditusuk jarum. Nyeri pasca cacar ular ini dapat bertahan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, terutama bila tidak ditangani dengan baik.
Neuralgia post herpetic bisa menimbulkan nyeri kronis yang biasanya terjadi di area kulit bekas terkena cacar ular. Nyeri ini bisa terasa seperti:
Nyeri ini bisa konstan atau hilang-timbul, seringkali mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari. Oleh sebab itu, kondisi ini harus ditangani oleh dokter spesialis neurologi.
Referensi: