Peran Intraoperative Neurophysiological Monitoring (IONM) pada Tindakan Operasi dengan Risiko Cedera Saraf

Friday, 14 March 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

IONM membantu memantau fungsi saraf selama operasi, mengurangi risiko cedera, dan digunakan dalam bedah saraf serta ortopedi konsultan spine.

Peran Intraoperative Neurophysiological Monitoring (IONM) pada Tindakan Operasi dengan Risiko Cedera Saraf

Intraoperative Neurophysiological Monitoring (IONM) adalah sebuah teknik untuk memantau fungsi saraf, guna mengurangi risiko cedera saraf selama tindakan. IONM dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis operasi yang melibatkan saraf, termasuk tindakan operasi yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf dan dokter spesialis ortopedi konsultan spine.

 

Dalam prosedur operasi tulang belakang, misalnya, dokter spesialis ortopedi konsultan spine menggunakan IONM untuk memantau saraf motorik dan sensorik di area tulang belakang. Area ini dikenal memiliki banyak saraf penting, terutama di daerah leher (cervical). Selama operasi, monitoring ini memungkinkan tim medis untuk mendeteksi perubahan yang mungkin terjadi pada fungsi saraf. Jika ada perubahan minimal yang terdeteksi melalui parameter tertentu, operator bedah akan segera diinformasikan agar dapat mengambil langkah pencegahan, seperti menghentikan prosedur sementara atau menyesuaikan tindakan, demi mencegah cedera saraf yang permanen.

 

Prosedur IONM dalam Operasi

Proses IONM dimulai sebelum operasi, di mana elektroda-elektroda ditempatkan di beberapa bagian tubuh pasien, seperti kepala, tangan, dan kaki, untuk memantau saraf motorik dan sensorik. Elektroda-elektroda ini dipasang setelah pasien diberikan anestesi, sebelum sayatan pertama dilakukan. Data baseline mengenai status fungsional saraf pasien diambil sebelum operasi dan selanjutnya dipantau selama tindakan operasi dan setelah tindakan operasi selesai. Prinsip dasar IONM adalah mempertahankan fungsi saraf tersebut sepanjang operasi, sehingga jika ada perubahan, operator dapat segera diinformasikan secara real time.

 

Selain digunakan dalam tindakan bedah tulang belakang, IONM juga bermanfaat dalam operasi lain seperti bedah otak. Contohnya, dalam operasi tumor di otak yang berdekatan dengan area yang mengontrol kemampuan bicara, IONM digunakan untuk memastikan bahwa area yang terkait fungsi bicara tidak terkena dampak operasi. Pasien dapat dibangunkan sementara di tengah-tengah operasi (awake surgery) untuk menguji fungsi bicara dan memastikan area otak tersebut aman untuk dioperasi. IONM dapat dimanfaatkan juga dalam pembedahan tumor otak di daerah yang kritikal seperti tumor batang otak di mana banyak struktur saraf yang berisiko cedera di daerah tersebut.


Baca juga: Mengatasi Saraf Terjepit Tanpa Operasi, Apakah Bisa?



Kendala dalam Implementasi IONM

Meski sangat bermanfaat, tidak semua rumah sakit sudah menggunakan IONM dalam prosedur bedah mereka. Beberapa faktor yang memengaruhi adopsi IONM adalah biaya alat yang relatif mahal, kebutuhan akan tenaga medis yang terlatih khusus yaitu dokter spesialis neurologi yang memiliki kompetensi tambahan neurofisiologi klinis, dan kesadaran operator akan pentingnya monitoring saraf selama operasi. Di RS Pondok Indah - Pondok Indah, contohnya, IONM telah banyak digunakan, khususnya dalam bedah tulang belakang dan operasi saraf lainnya.

 

Selain itu, pentingnya kerja sama antara dokter spesialis bedah, dokter spesialis neurologi, serta dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif selama operasi juga menjadi faktor penting keberhasilan penggunaan IONM. Monitoring yang akurat bergantung pada kondisi pasien yang stabil, termasuk tekanan darah dan pengaruh obat anestesi. Misalnya, ada jenis obat anestesi tertentu yang dapat memengaruhi hasil pemantauan saraf, sehingga tim medis harus bekerja sama erat untuk memastikan monitoring berjalan dengan baik.


Baca juga: 6 Jenis Olahraga untuk Saraf Kejepit yang Patut Dicoba



Masa Depan IONM

Teknologi IONM terus berkembang seiring dengan kemajuan dalam bidang bedah. Saat ini, software dan alat-alat monitoring saraf semakin canggih dan mampu memberikan informasi secara real- time selama operasi. Penggunaan elektroda yang bervariasi, mulai dari yang ditempatkan di kulit kepala hingga stimulasi langsung pada saraf atau otak, memungkinkan dokter untuk memantau area spesifik yang sedang dioperasi dengan lebih presisi.


Dengan perkembangan teknologi bedah, seperti teknik bedah robotik dan remote surgery, IONM diperkirakan akan terus memainkan peran penting dalam memastikan keamanan dan efektivitas prosedur bedah yang melibatkan saraf. Selain itu, IONM juga dapat digunakan dalam bedah jantung untuk memantau fungsi otak selama prosedur yang melibatkan penghentian jantung sementara.

 

Dalam setiap prosedur yang melibatkan saraf, IONM menjadi teknologi medis yang sangat penting untuk mencegah cedera saraf permanen. Penggunaan IONM pada tindakan bedah yang melibatkan saraf seperti layaknya seorang pengendara mobil menggunakan seat-belt ketika mengendarai mobil. Meskipun tantangan seperti biaya dan pelatihan SDM masih ada, manfaat yang ditawarkan IONM dalam menjaga keselamatan pasien membuat alat ini semakin diperlukan dalam dunia medis modern.