Gejala-gejala HMPV dan Cara Membedakannya dengan Flu Biasa

By Tim RS Pondok Indah

Monday, 26 May 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Waspada gejala HMPV: batuk berkepanjangan, demam tinggi, hingga sesak napas. Kenali risiko komplikasi berbahaya seperti pneumotoraks & ARDS.

Gejala-gejala HMPV dan Cara Membedakannya dengan Flu Biasa

Human Metapneumovirus (HMPV) sering dianggap sepele karena gejalanya mirip flu biasa. Namun, pada kondisi tertentu, virus ini bisa memicu komplikasi serius yang mengancam jiwa. Pahami gejala HMPV beserta risiko terburuk yang mungkin terjadi!


Gejala HMPV dan Akibat yang Ditimbulkan


1. Batuk Kering atau Berdahak

Batuk akibat HMPV bisa berlangsung hingga 3 minggu dan sering memburuk di malam hari. Pada kasus terparah, batuk terus-menerus dapat menyebabkan iritasi saluran napas yang parah, hingga memicu pneumotoraks (kantong udara di paru-paru pecah) pada orang dengan kondisi paru yang lemah.


2. Hidung Tersumbat atau Pilek

Gejala ini sering dianggap ringan, tetapi sumbatan yang parah bisa menyebabkan sinusitis akut atau infeksi telinga (otitis media), terutama pada anak-anak. Dalam kasus ekstrem, infeksi bisa menyebar ke otak dan menyebabkan meningitis.


3. Demam Ringan hingga Tinggi

Demam tinggi yang tidak terkontrol (di atas 39°C) dapat menyebabkan kejang, terutama pada balita. Pada lansia atau orang dengan sistem imun lemah, demam bisa memicu dehidrasi berat hingga syok septik (infeksi menyebar ke aliran darah).


4. Sesak Napas atau Napas Cepat

Mengalami sesak napas adalah tanda infeksi telah mencapai saluran napas bawah. Akibat terparah adalah gagal napas akut yang membutuhkan ventilator, atau ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) yang berpotensi fatal jika tidak segera ditangani.


5. Sakit Tenggorokan dan Suara Serak

Jika infeksi semakin parah, peradangan bisa menyebabkan epiglotitis (pembengkakan katup tenggorokan) yang dapat menghalangi jalan napas sepenuhnya. Kondisi ini termasuk gawat darurat medis.


6. Nafsu Makan Menurun

Kekurangan nutrisi dan dehidrasi bisa memperburuk kondisi pasien, terutama pada anak-anak dan lansia. Dalam kasus ekstrem, hal ini dapat menyebabkan gangguan elektrolit, gagal ginjal akut, atau penurunan kesadaran.


Apa Bedanya Gejala HMPV dengan Flu Biasa?

Gejala HMPV (Human Metapneumovirus) dan flu biasa memang mirip, seperti demam, pilek, dan batuk. Namun, ada beberapa ciri khas yang membedakannya, antara lain:


1. Durasi

  • HMPV: Gejala bisa bertahan 2–3 minggu, terutama batuk yang sering berkepanjangan.
  • Flu biasa: Umumnya sembuh dalam 3–7 hari, kecuali jika ada komplikasi.


2. Gejala Demam

  • HMPV: Demam ringan hingga sedang, jarang mencapai suhu sangat tinggi.
  • Flu biasa: Demam tinggi (38°C–40°C) muncul tiba-tiba dan sering disertai menggigil.


3. Gejala Pernapasan

  • HMPV: Lebih dominan sesak napas, mengi (napas berbunyi), dan batuk berdahak.
  • Flu biasa: Hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan gatal lebih khas.


4. Nyeri Tubuh & Kelelahan

  • HMPV: Nyeri otot dan lemas tidak terlalu menonjol.
  • Flu biasa: Sakit kepala, nyeri otot parah, dan kelelahan ekstrem sering terjadi.


5. Komplikasi yang Mungkin Terjadi

  • HMPV: Risiko bronkiolitis atau pneumonia, terutama pada bayi dan lansia.
  • Flu biasa: Bisa menyebabkan sinusitis atau infeksi telinga, tetapi jarang sesak berat.


6. Kelompok yang Paling Rentan

  • HMPV: Bayi, balita, lansia, dan orang dengan gangguan imun.
  • Flu biasa: Bisa menyerang semua usia, tetapi komplikasi berat lebih sering pada kelompok risiko tinggi.


7. Kemunculan Gejala

  • HMPV: Gejala berkembang bertahap, sering dimulai dengan batuk dan pilek ringan.
  • Flu biasa: Gejala muncul mendadak dalam hitungan jam (misal pagi sehat, sore demam tinggi).


Jika Anda atau keluarga mengalami gejala HMPV seperti batuk berkepanjangan, demam tinggi, atau sesak napas, segera konsultasikan ke dokter spesialis paru dan pernapasan di RS Pondok Indah. Deteksi dini dan penanganan tepat dapat mencegah komplikasi serius.


FAQ


Berapa Lama Gejala HMPV Bertahan?

Pada kebanyakan orang, gejala HMPV akan membaik dalam 5-14 hari, meskipun batuk bisa bertahan hingga 3 minggu. Jika terjadi komplikasi seperti infeksi paru-paru (pneumonia) atau perburukan asma, gejala mungkin berlangsung lebih lama dan memerlukan pengobatan khusus dari dokter. Istirahat yang cukup dan minum banyak air putih dapat membantu mempercepat pemulihan.


Apa Beda Gejala HMPV dengan Flu Biasa?

Gejala HMPV dan flu biasa memang mirip, tetapi HMPV lebih sering menyebabkan sesak napas atau mengi, terutama pada anak-anak. Sementara flu biasanya disertai nyeri otot dan lemas yang lebih parah, serta demam tinggi secara tiba-tiba. COVID-19 juga memiliki gejala serupa, tetapi sering ditandai dengan hilangnya indera penciuman atau pengecap. Jika ragu, tes laboratorium dapat membantu membedakan infeksi virus ini.


Kapan Harus ke Dokter Jika Terkena HMPV?

Anda harus segera ke dokter jika mengalami sesak napas berat (sulit bicara atau bibir kebiruan), demam lebih dari 3 hari atau suhu di atas 39°C, tanda dehidrasi seperti jarang buang air kecil atau mulut kering, atau jika gejala memburuk setelah 1 minggu. Bayi, lansia, dan orang dengan penyakit kronis perlu lebih waspada karena risiko komplikasi lebih tinggi.


Bisakah HMPV Kambuh Lagi?

Ya, HMPV bisa kambuh karena tubuh tidak membentuk kekebalan permanen terhadap virus ini. Namun, infeksi ulang biasanya lebih ringan dibandingkan infeksi pertama. Orang dengan sistem imun lemah atau penyakit paru kronis perlu lebih berhati-hati karena risiko komplikasi tetap ada meski gejalanya ringan.


Referensi:

  1. Mayo Clinic. Human Metapneumovirus (HMPV) Infection. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/human-metapneumovirus/symptoms-causes/syc-20378501). Diakses pada 12 Maret 2025.
  2. Johns Hopkins Medicine. Human Metapneumovirus (HMPV). (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/human-metapneumovirus-hmpv). Diakses pada 12 Maret 2025.
  3. National Institutes of Health (NIH). Human Metapneumovirus: Epidemiology and Clinical Impact. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7123578/). Diakses pada 12 Maret 2025.
  4. American Academy of Pediatrics (AAP). Human Metapneumovirus Infections in Children. (https://publications.aap.org/pediatrics/article/132/5/e1476/31624/Human-Metapneumovirus-Infections-in-Children). Diakses pada 12 Maret 2025.
  5. The Lancet Respiratory Medicine. Global Burden of HMPV. (https://www.thelancet.com/journals/lanres/article/PIIS2213-2600(20)30393-4/fulltext). Diakses pada 12 Maret 2025.
  6. Cleveland Clinic. Human Metapneumovirus (HMPV). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24831-human-metapneumovirus-hmpv). Diakses pada 12 Maret 2025.
  7. Seattle Children's Hospital. Human Metapneumovirus (HMPV). (https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/human-metapneumovirus-hmpv/). Diakses pada 12 Maret 2025.