Cara menangani nyeri perut berdasarkan gejala: segera periksa ke dokter jika nyeri tajam, muntah berdarah, atau demam tinggi. Konsultasikan sebelum terlambat!
Nyeri perut sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi tanda masalah kesehatan serius. Sebelum memutuskan minum obat atau mengabaikannya, kenali dulu cara penanganan yang tepat berdasarkan jenis nyerinya. Dengan tindakan yang cepat dan sesuai, Anda bisa mencegah komplikasi yang lebih parah.
Penanganan Nyeri Perut Berdasarkan Gejala
1. Nyeri Tajam dan Mendadak
Contoh: Sakit seperti ditusuk pisau di perut kanan bawah (usus buntu) atau ulu hati (perforasi lambung).
Hal yang harus dilakukan:
- Jangan tunda! Segera ke IGD jika nyeri sangat intens dan disertai demam atau muntah.
- Hindari makan/minum sampai penyebabnya jelas.
- Jangan minum obat pereda nyeri kuat sebelum pemeriksaan dokter karena bisa menutupi gejala.
2. Nyeri Kram atau Kontraksi
Contoh: Kram perut saat diare, menstruasi, atau keracunan makanan.
Hal yang harus dilakukan:
- Kompres hangat di area yang sakit untuk relaksasi otot.
- Minum air putih sedikit-sedikit untuk hindari dehidrasi.
- Jika disertai muntah/demam tinggi (>38°C), segera konsultasi dokter.
3. Nyeri yang Menjalar ke Bagian Lain
Contoh: Nyeri perut kanan atas menjalar ke punggung (batu empedu) atau ulu hati ke dada (asam lambung).
Hal yang harus dilakukan:
- Untuk nyeri seperti terbakar di dada, hindari makanan pedas/berminyak dan posisikan tubuh lebih tegak.
- Jika nyeri menjalar disertai keringat dingin, waspadai serangan jantung atau batu empedu—segera cari bantuan medis.
4. Perut Kembung dan Begah
Contoh: Sensasi penuh berlebihan setelah makan, sering sendawa, atau buang angin
Hal yang harus dilakukan:
- Kurangi makanan penghasil gas (kol, brokoli, minuman bersoda).
- Konsumsi probiotik (yogurt, kefir) untuk bantu pencernaan.
- Jika kembung tak kunjung membaik dalam 3 hari, mungkin ada intoleransi makanan atau pertumbuhan bakteri berlebih di usus.

5. Mual dan Muntah Berkepanjangan
Contoh: Muntah lebih dari 2x dalam 24 jam, terutama jika berwarna hijau atau ada darah.
Hal yang harus dilakukan:
- Minum oralit atau air jahe hangat untuk redakan mual.
- Hindari makanan padat selama 4–6 jam setelah muntah.
- Bahaya! Jika muntah berdarah atau berwarna hitam (seperti kopi), segera ke dokter—bisa tanda perdarahan lambung.
6. Demam Tinggi dengan Nyeri Perut
Contoh: Suhu >38°C disertai sakit perut di satu titik (misal usus buntu).
Hal yang harus dilakukan:
- Kompres dingin di dahi dan ketiak untuk turunkan demam.
- Jangan minum antibiotik tanpa resep dokter!
- Demam dan nyeri perut kanan bawah = darurat usus buntu—harus operasi segera.
7. Perubahan Pola BAB yang Tidak Wajar
Contoh: Diare/sembelit lebih dari 3 hari, feses berdarah, atau ada lendir.
Hal yang harus dilakukan:
- Perbanyak serat (untuk sembelit) atau makan pisang/nasi (untuk diare).
- Jika ada darah dalam tinja, jangan diabaikan! Bisa tanda infeksi parasit, radang usus, atau kanker.
Jangan biarkan nyeri perut mengganggu kualitas hidup Anda atau berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Jika gejala tidak kunjung membaik atau disertai tanda-tanda bahaya seperti demam tinggi, muntah terus-menerus, atau BAB berdarah, saatnya Anda berkonsultasi dengan profesional. Tim dokter spesialis penyakit dalam kami siap membantu diagnosis dan memberikan penanganan terbaik sesuai kondisi Anda.