Selama hamil terjadi perubahan pada tubuh wanita. Perubahan hormonal paling bertanggungjawab terhadap hal ini. Sebagian perubahan bersifat temporer dan dapat dihilangkan, namun sayangnya sebagian lagi tidak
Perubahan saat hamil diantaranya gangguan pigmentasi, kulit wajah (terutama pipi dan dahi) dan area lipatan tampak lebih gelap. Untuk mencegahnya, walaupun tak membantu sepenuhnya, tetap gunakan tabir surya minimal SPF 15 setiap hari.
Perubahan berikutnya adalah stretchmark. Stretchmark terjadi pada perut, paha atas, dan pinggul berupa garis-garis vertikal kemerahan, menyerupai kulit pecah, yang kelamaan menjadi lebih putih dari kulit sekitar.
Penggunaan krim pelembab dengan efek anti stretchmark dapat dicoba sejak awal kehamilan. Dapat pula terjadi perubahan berupa kulit kering dan gatal. Pencegahannya, gunakan pelembab secara teratur.
Gunakan sabun lembut dengan kandungan moisturizer yang tinggi dan kurangi penggunaan air hangat saat mandi. Selain itu hormon progesteron menyebabkan produksi minyak wajah dan kulit kepala menjadi lebih banyak.
Hal ini menyebabkan risiko jerawat (terlepas dari jenis kelamin anak) dan risiko ketombe menjadi lebih tinggi. Cegah dengan mencuci muka dengan frekuensi sedikit lebih sering dari biasanya, namun jangan terlampau sering yang menyebabkan wajah terlalu kering.
Terakhir, varises. Peningkatan aliran darah memicu pelebaran pembuluh darah balik, terutama pada tungkai terlihat sebagai “urat” di area betis berwarna kebiruan yang berkelok-kelok, dapat disertai nyeri.
Untuk menghindari varises, jangan berdiri/duduk terlalu lama, hindari peningkatan berat badan berlebihan, olahraga berjalan kaki secara teratur, serta gunakan stocking antivarises (terutama bila anda cenderung mengalami varises).
Untuk tetap langsing setelah melahirkan, prinsipnya adalah mengatur keseimbangan antara asupan makanan (melalui diet) dan pengeluaran energi tubuh (dengan olahraga atau aktivitas fisik) serta harus dilakukan secara terus-menerus.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan program pelangsingan ini. Jika ibu masih menyusui, diet tidak dilakukan secara ekstrim, namun berpedoman pada kaidah gizi lengkap dan seimbang.
Ada beberapa penelitian yang mengatakan, dengan menyusui tubuh membakar sekitar 300- 500 kkal/hari yang setara dengan bersepeda selama satu jam. Diet menggunakan pedoman gizi lengkap dan seimbang serta memperhatikan kaidah 3J, yaitu jumlah kalori yang dikonsumsi, jenis makanan, dan jadwal makan. Biasanya, perhitungan kalori berpatokan pada berat badan ideal yang ingin dicapai.
Jadwal makan sebaiknya dibagi dalam porsi kecil dan sering. Lebih baik makan 5-6 kali dalam porsi kecil daripada makan 3 kali dalam porsi besar. Adapun contoh pembagiannya dapat mengikuti pola sebagai berikut: sarapan - snack pagi - makan siang - snack sore - makan malam serta snack malam (jika masih terasa lapar boleh ditambahkan).
Dengan porsi sering, ibu tidak perlu menahan lapar lebih lama sehingga pembakaran kalori dapat berlangsung maksimal. Untuk olahraga, mulailah dengan latihan-latihan ringan seperti berjalan, bersepeda, dan jogging.
Lalu intensitas dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kondisi tubuh.