Perawatan Payudara, selama Masa Kehamilan dan Menyusui

Kamis, 05 Desember 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Perawatan payudara saat menyusui: cuci dengan air hangat, hindari sabun berlebihan, pakai bra yang nyaman, dan pijat lembut untuk mencegah sumbatan.

Perawatan Payudara, selama Masa Kehamilan dan Menyusui

Masa kehamilan dan menyusui merupakan periode krusial dalam menunjang tumbuh kembang optimal buah hati. Pada periode tersebut, baik masa kehamilan dan menyusui, pemeliharaan kondisi payudara bunda sangat penting agar ASI yang diberikan merupakan yang terbaik.


Jenis-jenis Perawatan Payudara Saat Hamil

Berikut ulasan agar bunda dapat memelihara kondisi payudara sepanjang masa kehamilan dan menyusui dengan optimal.


1. Perawatan Puting Payudara yang Datar dan Terbenam

Dalam kasus puting payudara datar dan terbenam, perawatan sepanjang masa kehamilan adalah menjaga higienitas dengan membasuhnya menggunakan air bersih. Pada masa kehamilan, menarik puting tidak akan membantu.


Bantuan terpenting yang dapat diberikan adalah sesegera mungkin setelah persalinan saat si buah hati mulai menyusui. Bunda harus percaya diri dan yakin bahwa dengan kesabaran dan ketekunan, payudara bunda akan membaik dan melunak di minggu pertama atau kedua setelah persalinan.


Bunda pun hendaknya mengetahui bahwa si buah hati menyusu dari payudara–bukan dari puting. Sewaktu si buah hati menyusu, sejalan dengan isapannya, puting bunda akan serta-merta tertarik ke arah luar.


Bunda bisa menggendong si buah hati ke payudara dengan berbagai posisi yang dapat mempermudah si buah hati untuk melekat. Misalnya, bunda merasakan bahwa posisi di bawah lengan lebih membantu. Menonjolkan puting sebelum menyusui dengan pompa payudara manual, atau sebuah alat suntik (tanpa jarum), juga dapat digunakan.


2. Perawatan Lecet pada Puting

Pertama, carilah penyebab mengapa terjadi lecet pada puting. Amati posisi perlekatan si buah hati saat menyusu. Periksalah payudara bunda dan cari tanda-tanda infeksi jamur, bengkak, dan puting retak. Lalu, periksa juga daerah mulut si buah hati, apakah ada tanda-tanda infeksi jamur dan tali lidah (frenulum lingualis) pendek.


Kemudian, bangun kepercayaan diri bunda dengan menanamkan keyakinan bahwa nyeri puting bersifat sementara, dan dengan segera menyusui akan membuat puting tidak nyeri. Perlu diperhatikan posisi perlekatan si buah hati saat menyusui hendaknya optimal (melingkupi seluruh areola payudara, bukan hanya puting).


Pertimbangkan pengobatan jamur apabila kulit puting dan areola terlihat merah, mengkilat, atau bersisik, gatal, dan nyeri berlanjut.


Hendaknya, bunda tidak mencuci payudara lebih dari dua kali sehari dan jangan menggunakan sabun atau menggosok keras dengan handuk karena membuat minyak alami kulit akan hilang dan mempermudah timbulnya lecet. Pembersihan normal dengan mandi sudah cukup.


Sedikit cairan ASI dapat dioleskan pada puting dan areola. Hendaknya, bunda tidak menggunakan salep atau losion yang mengandung obat karena penggunaannya justru dapat mengiritasi kulit payudara yang sensitif.


3. Perawatan Payudara Menjadi Bengkak

Beberapa penyebab bengkaknya payudara adalah antara lain ASI yang terlampau banyak, terlambat mulai menyusui, perlekatan si buah hati kurang baik, pengosongan payudara, dan lainnya.


Dengan demikian, cara-cara yang dapat ditempuh untuk mencegahnya antara lain dengan mulai menyusui segera setelah persalinan, memastikan perlekatan si buah hati dengan payudara Bunda baik, dan anjurkan menyusui tanpa di jadwal (on-demand)/kapan saja si buah hati menginginkannya.


Pengosongan payudara dengan mengeluarkan ASI sangat penting untuk mengatasi pembengkakan. Bila ASI tidak dikeluarkan, maka akan terjadi peradangan pada payudara bunda atau yang dikenal dengan mastitis (payudara membengkak (edema) dan produksi ASI berkurang).


Jadi, sebaiknya bunda tidak ‘mengistirahatkan’ payudaranya agar pengosongan payudara berlangsung optimal, demi menghindari mastitis.


Bila si buah hati mampu menyusu, sebaiknya menyusu lebih sering. Ini cara terbaik untuk mengeluarkan ASI.


Namun apabila si buah hati tak mampu menyusu, hendaknya bunda memerah ASI-nya, baik dengan tangan atau menggunakan pompa payudara. Dan setelah menyusui/proses pemerahan, letakkan kompres dingin pada payudara. Ini akan membantu mengurangi bengkak.


Sebelum menyusui atau memerah ASI, rangsang refleks oksitosin (hormon yang membantu pengeluaran ASI) pada bunda dengan cara:


  1. Letakkan kompres hangat pada payudara, atau mandilah air hangat
  2. Pijat tengkuk dan punggung bunda
  3. Pijat payudara dengan ringan
  4. Bunda hendaknya rileks
  5. Cara melakukan pijat payudara


Tekan jari tangan kanan ke payudara kiri. Lakukan gerakan sirkuler di satu daerah di payudara, mulai dari pangkal payudara menuju ke arah pada puting susu. Setelah beberapa detik, pindahkan jari ke daerah lainnya. Arah pijatan dapat spiral sekeliling payudara atau menuju ke arah puting susu. Lakukan hal yang sama pada payudara kanan.


Selamat menyusui!


FAQ Perawatan Payudara untuk Ibu Hamil


Perawatan Payudara Dilakukan pada Usia Kehamilan Berapa?

Perawatan payudara sebaiknya dimulai sejak kehamilan trimester pertama. Pada fase ini, tubuh mengalami perubahan hormonal yang memengaruhi payudara. Melakukan perawatan seperti pelembap dan periksa kondisi payudara secara rutin dapat membantu mencegah masalah seperti pecahnya kulit atau rasa tidak nyaman.


Bagaimana Cara Merawat Payudara Ketika Hamil?

Untuk merawat payudara saat hamil, gunakan bra yang nyaman dan mendukung, hindari pemakaian pakaian yang ketat. Oleskan krim atau minyak alami untuk menjaga kelembapan kulit payudara. Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi perubahan yang mungkin terjadi pada payudara selama kehamilan.


Bagaimana Cara Membersihkan Payudara Sebelum Menyusui?

Sebelum menyusui, cukup bersihkan payudara dengan air hangat tanpa sabun, karena sabun bisa menghilangkan minyak alami yang melindungi kulit. Cukup basuh area sekitar puting dengan lembut menggunakan tangan yang bersih. Pastikan tangan Anda juga dalam keadaan bersih sebelum menyusui.