Meski tak membahayakan kesehatan mulut, kondisi gummy smile dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang. Hadirnya teknologi laser menjadi sebuah harapan penanganan gummy smile yang efektif dan bebas nyeri.
Kondisi gummy smile ditandai dengan tampilan gigi atas yang terlihat lebih tebal atau jaringan gusi yang berlebihan. Kondisi ini akan tampak jelas ketika seseorang tersenyum. Hal inilah yang kerap membuat seseorang tak nyaman dengan penampilannya. Namun, tidak perlu khawatir, kini telah hadir teknologi medis terdepan yang memanfaatkan laser untuk menghilangkan jaringan gusi berlebih, termasuk jaringan gusi yang membesar.
Penyebab paling umum gummy smile adalah garis bibir yang tinggi, pertumbuhan gigi yang tidak normal, masalah otot, dan perkembangan rahang atas yang tidak tepat.
Prevalensi dan risiko gummy smile
Kondisi gummy smile tampaknya cukup umum terjadi pada kelompok usia lebih muda dibandingkan kelompok usia lanjut. Menurut laporan yang dipublikasikan di berbagai jurnal penelitian, prevalensi gummy smile sekitar 10 persen pada kelompok usia 20-30 tahun.
Selain itu, keinginan dan tuntutan untuk berpenampilan menarik biasanya memang lebih banyak muncul pada kelompok orang yang lebih muda. Oleh karena itu, kondisi gummy smile dapat memunculkan masalah yang lebih serius pada kelompok usia muda ini, di mana estetika penampilan menjadi hal yang utama.
Lantas, apa yang terjadi jika membiarkan gummy smile tidak ditangani?
Meski gummy smile tidak menimbulkan ancaman kesehatan yang serius, ada sejumlah masalah yang mungkin dialami jika kondisi ini tidak ditangani:
Karena itu, sebaiknya kondisi gummy smile ditangani dengan perawatan laser, agar sekaligus menghindari masalah kesehatan lainnya yang mungkin terjadi kelak.
Fakta gummy smile
Risiko kemunculan gummy smile jauh lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria. Risiko ini terlihat menurun seiring bertambahnya usia orang tersebut.
Laser untuk perawatan gummy smile
Dengan menggunakan laser, dokter gigi spesialis periodonsia akan membentuk kembali gusi, menambah panjang gigi, dan membuang jaringan gusi yang berlebih. Dibandingkan teknik perawatan lain, penggunaan laser gigi dapat membuat pasien tetap nyaman tanpa rasa nyeri yang berlebihan. Selain itu, prosedurnya juga sederhana dan secara umum hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
Tak hanya itu, laser gigi juga mampu menutup pembuluh darah yang terluka selama dilakukannya tindakan, sehingga mengurangi pembengkakan dan perdarahan selama dan setelah tindakan dilakukan. Karenanya, waktu pemulihan setelah tindakan menjadi lebih singkat. Efek samping akibat laser gigi ini pun bisa dibilang sangat minim.
Kini, tak ada lagi alasan untuk menahan senyum lebar Anda setiap kali berfoto, bahkan ketika Anda tertawa lepas. Gummy smile hilang, kepercayaan diri Anda kian cemerlang.
Spesialis Periodonsia
RS Pondok Indah - Bintaro Jaya