Optical Coherence Tomography untuk Pencitraan Masalah Jantung

Minggu, 03 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kehadiran peralatan penunjang diagnosis berteknologi seperti Optical Coherence Tomography (OCT) kardiovaskular sangat penting dalam menentukan tindakan dan terapi yang tepat bagi pasien jantung

Optical Coherence Tomography untuk Pencitraan Masalah Jantung

Kehadiran peralatan penunjang diagnosis berteknologi seperti Optical Coherence Tomography (OCT) kardiovaskular sangat penting dalam menentukan tindakan dan terapi yang tepat bagi pasien jantung.


Beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi medis di bidang kardiologi berkembang pesat, terutama dengan hadirnya berbagai terobosan baru dalam peralatan penunjang diagnosis dan terapi bagi pasien jantung. Hal ini tentu akan sangat membantu dalam penegakan diagnosis tindakan yang tepat.


Salah satu peralatan diagnostik terdepan yang telah digunakan di RS Pondok Indah - Pondok Indah adalah Optical Coherence Tomography (OCT) kardiovaskular. OCT adalah sistem pencitraan invasif berbasis kateterisasi.


Dengan menggunakan cahaya, bukan gelombang suara seperti pada ultrasonografi, OCT menampilkan gambar in vivo resolusi tinggi dari arteri koroner dan stent/ring jantung yang ditanam.

OCT merupakan alat bantu dalam tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI), tindakan untuk menangani penyempitan arteri koroner jantung.


Kegunaan OCT adalah untuk melihat anatomi arteri koroner secara langsung ke dalam lumen dengan teknologi inframerah. OCT mampu menampilkan gambaran arteri koroner yang lebih jelas dan detail.


Persiapan pra-tindakan OCT:


  • Pemeriksaan laboratorium darah
  • Pemeriksaan EKG
  • Foto dada (rontgen)
  • Puasa selama 4 - 6 jam sebelum tindakan dilakukan, minum obat seperti biasa
  • Mendapat penjelasan tentang prosedur dan persetujuan tindakan
  • Pemasangan infus pada bagian lengan tangan kanan/kiri


Pencitraan intra-koroner menggunakan OCT sangat membantu dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan kardiologi intervensi dalam menentukan strategi pra-tindakan, intra-tindakan, dan pasca-tindakan PCI.


Dengan OCT, akan lebih mudah dan sangat jelas bagi dokter untuk menentukan jenis plak di pembuluh darah koroner misalnya kapur, jaringan fibrotik, jaringan lemak, atau campuran ketiganya.


Informasi ini akan memudahkan dokter untuk memilih dan menentukan ukuran stent/ring jantung yang lebih tepat, juga untuk melihat secara jelas adanya komplikasi yang mungkin muncul saat tindakan. 


Umumnya, OCT sangat dianjurkan pada tindakan PCI untuk jenis anatomi arteri koroner yang kompleks, seperti penyempitan arteri di daerah pangkal, percabangan pembuluh darah, penyempitan yang panjang, dan lainnya.


Tak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan pasien untuk menggunakan OCT. Persiapan yang diperlukan pada umumnya serupa dengan tindakan pra-PCI lainnya. Sesuai dengan protokol tindakan PCI, pasien akan dirawat inap selama minimal 24 jam pasca-tindakan untuk diobservasi.


Meski demikian, ada beberapa kondisi atau riwayat medis pasien yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pencitraan dengan OCT. Karena tindakan ini menggunakan tambahan zat kontras (walau tidak banyak), diagnosis dengan OCT harus dilakukan dengan sangat hati-hati pada pasien dengan gangguan ginjal.


Selain itu, penerapan pencitraan ini juga tidak ideal pada arteri koroner yang berdiameter besar. Penggunaan OCT juga bukan merupakan pemeriksaan diagnostik jantung yang rutin atau penanganan yang emergensi.


Karena bersifat invasif, pemeriksaan dengan OCT hanya dapat dilakukan bersamaan dengan prosedur PCI yang direncanakan.


Tips perilaku hidup sehat guna mencegah serangan jantung:


  • Periksa kesehatan secara rutin (tekanan darah, gula darah, dan lainnya)
  • Menghindari rokok
  • Berolahraga secara teratur
  • Kelola stres
  • Diet seimbang
  • Istirahat cukup


Manfaat dan keunggulan teknologi medis OCT diharapkan dapat memberikan penegakan diagnosis dan tindakan yang lebih akurat pada pasien jantung.