Operasi Katarak Tidak Lagi Menakutkan

Selasa, 05 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Katarak terbentuk karena proses penuaan, biasanya dimulai pada usia sekitar 60-70 tahun

Operasi Katarak Tidak Lagi Menakutkan

Katarak terbentuk karena proses penuaan, biasanya dimulai pada usia sekitar 60–70 tahun. semua individu akan mengalami katarak menjelang usia lanjut.


Faktor lain yang mempercepat terjadinya katarak antara lain lingkungan atau sinar ultraviolet, penyakit yang diderita (misalnya diabetes), menggunakan obat yang mengandung steroid untuk jangka waktu lama, peradangan mata, trauma. Katarak dapat juga dijumpai pada bayi (kongenital) ataupada usia muda.


Gejala utama katarak adalah penglihatan kabur, terutama pada siang hari, silau dan semakin kabur dengan berlalunya waktu warna keabuan atau putih pada bagian tengah mata (pupil).


Apabila penglihatan sudah mulai terganggu, operasi sudah boleh dilakukan, tidak harus menunggu sampai ‘matang’.


Sejak beberapa dekade lalu, operasi katarak tidak lagi dilakukan dengan teknik ICCE (intra-capsular cataract extraction) maupun ECCE (extra-capsular cataract extraction). Pada kedua tindakan ini lensa mata dikeluarkan secara keseluruhan dengan luka sayatan kornea yang cukup besar (sekitar 8 milimeter) sehingga memerlukan beberapa jahitan.


Saat ini terdapat teknik operasi modern, yaitu phacoemulsification. Pada tindakan ini, lensa tidak dikeluarkan secara utuh, akan tetapi dihancurkan menggunakan mesin phako dengan energi ultrasound (40.000 getaran/detik) kemudian masa lensa diaspirasi hingga bersih, dan dipasang intraocular lens (lensa tanam khusus).


Pada teknik ini, luka insisi kornea sangat kecil (3 milimeter), sehingga penyembuhan luka lebih cepat serta kemungkinan komplikasi setelah operasi lebih kecil. Anestesi yang dipergunakan cukup hanya dengan tetes mata beberapa kali sebelum operasi.


Sebelum operasi terdapat pemeriksaan yang sangat penting yaitu pengukuran lensa IOL (intraocular lens) yang akan ditanam dengan menggunakan alat yang dinamakan IOL master biometry.


Tanpa dipasang lensa tanam, penglihatan setelah operasi amat kurang dan harus memakai kacamata plus tebal sekitar +10.00 untuk dapat melihat jelas. Oleh karena itu, pada setiap operasi katarak, lensa yang telah dikeluarkan harus diganti dengan pemasangan lensa baru IOL (intraocular lens) implant, terbuat dari PMMA (polimetilmetakrilat) dan ditempatkan di dalam kapsul lensa.


Dengan menggunakan lensa berkualitas masa kini yang sangat baik, 99 persen penglihatan akan kembali seperti semula selama retina dan saraf mata masih baik. Diameter lensa berkisar antara 5,25 – 6,00 milimeter dan memerlukan luka kornea yang cukup lebar untuk memasukkan lensa.


Di RS Pondok Indah Group, yang dipakai adalah foldable IOL yang dapat dilipat sehingga luka kornea sangat kecil (3 milimeter). Dengan teknik phacoemulsification, waktu operasi singkat, tidak perlu rawat inap, pengobatan setelah operasi cukup tetes mata yang mengandung antibiotik dan antiinflamasi, dan biasanya penglihatan akan membaik segera setelah operasi.


Meskipun demikian, perawatan setelah operasi tetap harus diperhatikan. Seperti halnya operasi lain, follow-up care sangat penting.