Apakah Osteoarthritis Bisa Sembuh? Lindungi Lutut Anda dari Osteoarthritis!

Osteoarthritis adalah kerusakan tulang rawan sendi pada lutut. Meskipun sering dianggap sebagai "kurang oli" pada lutut, penyakit ini bukan disebabkan karena lutut kurang pelumas. Osteoarthritis juga berbeda dengan kerusakan pada tulang yang umum kita kenal dengan osteoporosis.

Sekilas Mengenai Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan tulang rawan. Penyakit ini dapat menyerang semua sendi yang ada dalam tubuh. Namun, kondisi ini paling sering terjadi di sendi-sendi jari tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung.

Tulang rawan adalah bagian dari sendi yang melapisi tulang (cartilage). Etiologinya, kerusakan rawan sendi lutut ini terbagi atas dua penyebab, yaitu primer dan sekunder.

Osteoarthritis primer disebabkan faktor usia (degeneratif). Semakin tua rawan sendi menjadi semakin lemah dan mudah rusak. Sementara, osteoarthritis sekunder diakibatkan oleh cedera sendi dari akibat aktivitas fisik dan olahraga yang membahayakan.

Baca juga: Lutut Sehat, Mobilitas Lancar

Gejala Osteoarthritis

Umumnya, osteoarthritis terjadi pada mereka yang berusia 40–50 tahun. Kerusakan pada rawan sendi lutut ini ditandai dengan sejumlah gejala umum, yang akan dimengalami perburukan secara bertahap dalam waktu lama.

Berikut ini adalah beberapa gejala osteoarthritis yang kerap kali muncul:

• Nyeri sendi
• Rasa tidak nyaman pada persendian, terutama lutut
• Sendi berbunyi saat digerakkan
• Kaku dan bengkak pada sendi

Gejala-gejala ini dapat menghambat penderitanya dalam menjalani aktivitas sehari-hari serta menurunkan kualitas hidup orang yang terkena osteoarthritis. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala osteoarthritis sejak dini dan mengambil langkah penanganan yang sesuai.

Jika Anda mulai mengalami gejala radang sendi pada lutut, segera konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Tetap Berolahraga di Usia Senja

Apakah Osteoarthritis Bisa Sembuh?

Osteoarthritis tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikelola. Penanganan dengan persepan obat, terapi fisik, olahraga ringan, dan menjaga berat badan ideal dapat membantu meredakan nyeri yang dirasakan oleh penderita osteoarthritis.

Penanganan yang tepat juga dapat memperlambat peruburukan penyakit ini.

Pengobatan osteoarthritis sangat beragam, tergantung dari tingkat keparahannya serta hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah ortopedi. Beberapa bentuk penanganan medis untuk pengapuran lutut mencakup:

• Pemberian obat-obatan untuk mengurangi nyeri yang timbul karena radang sendi
• Fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan otot dan sendi, termasuk mengurangi kekakuan sendi dan meningkatkan rentang gerak sendi
• Pembedahan untuk mengatasi pengapuran yang parah, atau mengganti tulang dan sendi yang mengalami kerusakan

Selain itu, dokter spesialis ortopedi juga akan menyarankan penderita osteoarthritis untuk menjalani pola hidup sehat, menurunkan berat badan berlebih, olahraga ringan secara rutin untuk memperkuat otot sekitar sendi, dan mengonsumsi diet yang sehat.

Bacqa juga: Kenali Penyebab Radang Sendi dan Cara Mengatasinya

Pencegahan Osteoarthritis

Tentu saja pencegahan osteoarthritis adalah hal terpenting. Kunci utama dalam pencegahannya adalah menjaga gaya hidup sehat, mulai dari menjaga berat badan ideal guna mengurangi tekanan pada rawan sendi serta memperlambat proses pengapuran, memilih olahraga low impact, hingga menghindari lari, lompat, naik turun tangga, dan memakai sepatu berhak tinggi.

Baik pria maupun wanita memiliki kemungkinan yang sama besar terjangkit gangguan ini. Di kalangan pasien wanita, umumnya jenis arthritis ini disebabkan kegemukan dan gaya hidup, sedangkan di kalangan pasien pria lebih sering diakibatkan oleh kegiatan high-impact.

Meski umumnya osteoarthritis menyerang kalangan usia lanjut, bukan tidak mungkin gejala-gejala osteoarthritis itu sudah ditemui di usia yang lebih muda. Hal ini harus diwaspadai dan segera ditangani.

Gejala osteoarthritis pada usia dini umumnya disebabkan karena aktivitas yang tidak aman untuk lutut termasuk kelainan kaki bentuk X atau O.

Sejatinya, 95 persen kasus perkapuran rawan sendi lutut bisa ditangani tanpa bedah. Hanya lima persen saja yang melalui operasi dengan berbagai pertimbangan.

Meski dengan osteoarthritis pada level kronis, seseorang bisa hidup nyaman tanpa harus operasi. Kuncinya ada pada gaya hidup sehat.

Seiring perkembangan teknologi, berbagai tindakan medis juga dikembangkan untuk menangani kasus osteoarthritis pada level tertentu, mulai dari obat-obatan, hingga penggantian sendi total yang masing-masing memiliki risiko.

Sedangkan, tindakan operasi arthroscopy untuk pembersihan kapur, saat ini tidak dianjurkan karena telah terbukti tidak memberikan perbaikan. Jadi, lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?

Jadi, mulai sekarang, sayangi lutut kita dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sendi secara rutin! Executive Health Check Up RS Pondok Indah Bintaro Jaya kini menyediakan Paket Skrining Osteoarthritis sebagai upaya skrining awal untuk memastikan kondisi kesehatan sendi Anda.

Segera jadwalkan skrining osteoarthritis Anda dan lindungi kesehatan lutut Anda!

Baca juga: Apakah Rematik Bisa Sembuh? Penanganan Rematik untuk Memperlambat Keparahannya

FAQ

Apakah Osteoarthritis Berarti Kerusakan pada Tulang Rawan?

Osteoarthritis bukan karena pelumas sendi berkurang, tetapi karena tulang rawan yang melindungi sendi rusak seiring waktu. Hal ini menyebabkan sendi terasa nyeri dan kaku, meskipun cairan sendi (pelumas) berjumlah normal, hanya saja tidak bisa bekerja dengan baik.

Osteoarthritis Apakah Sama dengan Pengapuran?

Osteoarthritis tidak sama dengan pengapuran. Osteoarthritis adalah kerusakan tulang rawan sendi, sedangkan pengapuran merujuk pada penumpukan kalsium di sekitar sendi. Keduanya bisa menyebabkan nyeri sendi , tetapi penyebabnya berbeda.

Apakah Osteoarthritis Berbahaya?

Osteoarthritis tidak berbahaya secara langsung, tetapi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari karena menyebabkan sendi terasa nyeri dan kaku, sehingga membatasi pergerakan penderitanya.