Kenali 8 penyebab umum Infeksi Saluran Kemih (ISK): bakteri E. coli, kurang minum air, menahan pipis, hingga aktivitas seksual. Cegah dengan kebiasaan sehat
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah masalah kesehatan yang sering dialami, terutama oleh wanita. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menyerang saluran kemih, mulai dari uretra, kandung kemih, hingga ginjal. Jika tidak ditangani, ISK bisa menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi ginjal. Yuk, cari tahu apa saja penyebabnya agar Anda bisa mencegahnya sejak dini!
Penyebab utama ISK adalah bakteri Escherichia coli (E. coli) yang normalnya hidup di usus besar. Jika bakteri ini berpindah dari anus ke uretra (saluran kencing), infeksi bisa terjadi. Hal ini sering dialami wanita karena jarak antara anus dan uretra lebih pendek dibanding pria. Kebiasaan menyeka dari belakang ke depan setelah BAB juga meningkatkan risiko perpindahan bakteri.
Kurang minum membuat frekuensi buang air kecil berkurang, sehingga bakteri tidak terbilas keluar dari saluran kemih. Urine yang pekat juga menjadi tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Pastikan Anda minum minimal 8 gelas air sehari untuk menjaga kesehatan saluran kemih.
Kebiasaan menahan kencing membuat urine tertahan di kandung kemih lebih lama, memberi kesempatan bakteri untuk berkembang biak. Jika Anda sering menahan pipis, risiko ISK akan meningkat. Segera ke toilet saat merasa ingin buang air kecil!
Pembalut yang lembab terlalu lama atau celana dalam berbahan sintetis (seperti nilon) dapat menciptakan lingkungan lembap yang disukai bakteri. Gantilah pembalut setiap 4-6 jam dan pilih bahan katun yang menyerap keringat.
Hubungan intim bisa mendorong bakteri masuk ke uretra, terutama jika tidak buang air kecil setelah berhubungan. Kondisi ini sering disebut honeymoon cystitis. Selalu kencing sebelum dan setelah berhubungan untuk membersihkan saluran kemih.
Batu ginjal, pembesaran prostat (pada pria), atau kelainan struktur saluran kemih bisa menghalangi aliran urine. Urine yang tersumbat menjadi tempat bakteri berkembang biak. Jika Anda sering mengalami ISK berulang, mungkin ada masalah struktural yang perlu diperiksa.
Pemakaian kateter urine dalam waktu lama meningkatkan risiko bakteri masuk ke kandung kemih. Pastikan alat medis yang digunakan steril dan sesuai anjuran dokter.
Penurunan estrogen saat menopause membuat lapisan uretra lebih rentan infeksi. Sedangkan pada ibu hamil, perubahan hormon dan tekanan rahim pada kandung kemih mempermudah pertumbuhan bakteri.
Jika Anda mengalami gejala ISK seperti anyang-anyangan, nyeri saat kencing, urine keruh/berdarah, atau demam, segera konsultasikan ke dokter spesialis urologi untuk penanganan tepat. Jangan biarkan infeksi menyebar ke ginjal dan menyebabkan komplikasi serius!
Wanita 30x lebih rentan karena:
Betul! Menahan kencing:
Jika sering dilakukan, risiko ISK kronis meningkat. Idealnya, buang air kecil setiap 3-4 jam.
Langkah-langkah membersihkan area intim yang benar:
Sangat mungkin! Kurang cairan menyebabkan:
Minum 8 gelas air/hari membantu "membilas" bakteri keluar.
Segera ke dokter spesialis urologi jika:
Referensi: