Implan Gigi Lebih Nyaman dengan Cone Beam Computed Tomography (CBCT)

Jumat, 27 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

CBCT Dental membantu dokter melihat gambar 3D tulang rahang, sehingga pemasangan implan gigi lebih akurat dan aman.

Implan Gigi Lebih Nyaman dengan Cone Beam Computed Tomography (CBCT)

Semakin meningkatnya kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan dan perawatan yang lebih komprehensif, teknologi imaging radiologi tiga dimensi sangat dibutuhkan dalam mengatasi berbagai keterbatasan pemeriksaan radiografik konvensional dua dimensi.


Banyaknya keterbatasan dan kekurangan dalam teknologi dua dimensi, antara lain adanya distorsi dan efek tumpang tindih pada struktur anatomis di regio patologis, dapat menyulitkan saat melakukan pembacaan hasil radiografi.


Hal ini merupakan salah satu pemicu pengembangan teknologi di dunia kesehatan dalam menghasilkan kualitas pencitraan yang lebih baik untuk hasil diagnosis yang lebih akurat.


Teknologi CT scan yang dapat menghasilkan gambaran tiga dimensi selama ini sudah banyak digunakan di bidang kedokteran gigi untuk berbagai kasus komprehensif dan sulit, seperti fraktur kepala yang melibatkan regio gigi dan rahang serta berbagai kasus neoplasma dan kondisi patologis rahang lainnya.


Akan tetapi, CT scan untuk pemeriksaan regio dento maksilofasial memiliki beberapa kekurangan, antara lain kejelasan dan resolusi gambaran belum memenuhi kebutuhan perawatan di bidang kedokteran gigi yang membutuhkan detail yang tinggi, biaya tinggi, serta dosis radiasi yang diterima pasien yang sangat tinggi.


Dengan berkembangnya teknologi, cone beam computed tomography (CBCT) merupakan pilihan terbaik pada dunia radiologi kedokteran gigi saat ini, karena dapat memenuhi kebutuhan diagnostik di bidang kedokteran gigi dengan mengatasi berbagai keterbatasan tersebut.


CBCT adalah pengembangan teknologi computed tomography khusus untuk pemeriksaan di regio dento maksilofasial, merupakan solusi dan jawaban dari berbagai keterbatasan radiologi konvensional dua dimensi. CBCT dapat menampilkan gambaran tiga dimensi kondisi gigi, rahang dan struktur anatomis di sekitarnya untuk berbagai kasus kedokteran gigi, memberikan nilai tambah yang sangat signifikan dalam menunjang penatalaksanaan pasien.


Baca juga: Implan Gigi Sebagai Investasi


Keunggulan CBCT Dental

Banyak keutamaan CBCT dibandingkan dengan medical CT scan dalam penatalaksanaan kasus kedokteran gigi, antara lain:


  1. CBCT dan fasilitas pendukungnya memiliki ukuran fisik yang jauh lebih kecil, yakni sekitar seperempat dibandingkan CT scan medis sehingga lebih efisien dari segi ruangan dan biaya operasional.
  2. Waktu proses scanning lebih singkat.
  3. Area paparan radiasi yang lebih kecil, dibatasi pada regio tertentu yaitu di daerah maksilofasial sesuai perluasan kelainan sehingga sangat membantu dalam pembatasan dosis radiasi pada pasien. Sebuah riset menyatakan bahwa besarnya pengurangan dosis radiasi pada pemeriksaan CBCT dibandingkan CT scan medis adalah 76,2 persen sampai dengan 98,5 persen.
  4. Dalam hal kejelasan gambaran, CBCT secara umum memberikan detail yang lebih tinggi, misalnya pada berbagai struktur gigi, rahang dan jaringan maksilofasial lainnya.
  5. CBCT memberikan nilai tambah yang signifikan dalam kasus-kasus fraktur dento maksilofasial, deteksi deformitas struktur maksilofasial, penilaian preoperatif gigi-gigi impaksi, evaluasi kondisi sendi rahang, serta kondisi patologis lainnya yang melibatkan tulang rahang yang lebih luas, misalnya kista atau neoplasma rahang.
  6. Di bidang ortodontik, CBCT mampu menampilkan cephalometry tiga dimensi dalam menganalisis kondisi gigi dan rahang.
  7. Pemeriksaan CBCT yang memiliki pengaturan lapangan paparan yang dapat dipilih untuk luas paparan kecil (small field of view) sangat bermanfaat dalam perawatan endodontik, karena gambaran yang dihasilkan memiliki resolusi dan detil yang tinggi, sesuai dengan kualitas gambar yang dibutuhkan.


Baca juga: Mempertahankan Fungsi dan Kesehatan Gigi


CBCT Dental pada Implan Gigi

Selain kelebihan yang dimiliki CBCT yang telah dipaparkan di atas, salah satu nilai tambah yang sangat signifikan dari manfaat CBCT di bidang kedokteran gigi adalah dalam penatalaksanaan perawatan implan gigi. Perawatan implan gigi di Indonesia sudah mulai dikenal dan banyak diminati di kalangan masyarakat luas sebagai solusi terkini dari masalah kehilangan gigi.


Keberhasilan perawatan implan gigi dalam jangka panjang ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kondisi tulang rahang yang akan menerima implan gigi. Pada perawatan implan gigi, diperlukan evaluasi kondisi tulang rahang, untuk memperoleh informasi diagnostik kondisi tulang rahang yang diperlukan pada tahap preoperative treatment planning, intraoperative assessment, dan postoperative assessment.


Idealnya, setiap evaluasi kondisi tulang rahang tersebut dapat menghasilkan penilaian kualitas dan kuantitas tulang yang akurat, yaitu kuantitas tulang rahang yang bisa menggambarkan dalam tiga dimensi meliputi tinggi dan tebal tulang, serta faktor risiko dalam hubungannya dengan berbagai struktur anatomis rahang yang harus dihindari pada waktu pemasangan implan, untuk mencegah komplikasi.


CBCT yang dapat memberikan gambaran tiga dimensi berbagai struktur di area dento maksilofasial dengan tingkat resolusi kejelasan gambar dan akurasi yang sangat tinggi merupakan pemeriksaan yang sangat membantu dalam menganalisis kondisi tulang rahang selama perawatan implan gigi.


FAQ CBCT Dental


Rontgen CBCT untuk Apa?

Rontgen CBCT digunakan untuk mengambil gambar 3D bagian mulut, gigi, rahang, dan struktur sekitarnya. CBCT membantu dokter melihat kondisi dengan lebih jelas agar perawatan seperti implan, gigi bungsu, atau masalah tulang rahang bisa lebih tepat dan aman.


Apakah Pemindaian CBCT Aman?

Pemindaian CBCT aman karena dosis radiasinya rendah dibandingkan rontgen biasa. Prosesnya cepat dan minim risiko, jadi cocok untuk membantu dokter memeriksa kondisi gigi dan rahang dengan lebih detail.


Bagaimana Cara Kerja Cone Beam CT?

Cone Beam CT bekerja dengan memindai kepala secara melingkar menggunakan sinar X berbentuk kerucut, menghasilkan gambar 3D gigi, rahang, dan tulang wajah.