Nyeri Hingga Tak Bisa Berjalan? Ini Gejala Flu Tulang yang Perlu Diwaspadai

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 27 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kenali gejala flu tulang mulai dari demam tinggi, nyeri sendi parah, ruam hingga lemas. Pelajari penanganan tepat untuk redakan gejala & pemulihan optimal!

Nyeri Hingga Tak Bisa Berjalan? Ini Gejala Flu Tulang yang Perlu Diwaspadai

Pernah merasakan nyeri sendi dan otot yang begitu hebat hingga terasa seperti tulang remuk? Itu bisa jadi gejala flu tulang – kondisi yang sering disebabkan oleh infeksi virus seperti chikungunya atau demam berdarah dengue. Berbeda dengan flu biasa, flu tulang menyerang dengan demam tinggi mendadak disertai nyeri tajam di persendian yang membuat Anda sulit bergerak. Gejalanya bisa semakin parah jika tidak ditangani dengan tepat. Pahami tanda-tandanya mulai dari yang paling umum hingga yang perlu diwaspadai!


Gejala Flu Tulang dan Penanganannya


1. Demam Tinggi Mendadak

Flu tulang biasanya diawali dengan demam tinggi (bisa mencapai 39–40°C) yang muncul tiba-tiba. Berbeda dengan flu biasa, demam ini sering disertai menggigil dan tidak mudah turun meski minum obat penurun panas. Untuk meredakannya, Anda bisa mengompres air hangat di dahi dan ketiak, minum parasetamol sesuai dosis (hindari aspirin atau ibuprofen jika dicurigai DBD), serta perbanyak cairan untuk mencegah dehidrasi.


2. Nyeri Sendi dan Otot Parah

Gejala khas flu tulang adalah nyeri hebat di persendian (lutut, pergelangan kaki, atau tangan) dan otot. Rasanya seperti tulang "dihantam palu" hingga sulit digerakkan. Istirahat total sangat dianjurkan, gunakan bantal penyangga untuk sendi yang nyeri, dan oleskan krim pereda nyeri yang mengandung mentol untuk mengurangi ketidaknyamanan. Parasetamol juga bisa membantu meredakan nyeri sementara.


3. Ruam Kulit atau Bintik Merah

Beberapa infeksi penyebab flu tulang (misalnya DBD atau chikungunya) memicu ruam merah di kulit. Bintik-bintik ini bisa muncul di wajah, lengan, atau kaki, dan kadang disertai gatal. Untuk mengatasinya, hindari menggaruk area yang gatal dan gunakan losion calamine atau bedak dingin untuk menenangkan kulit. Pilih pakaian longgar berbahan katun agar kulit tidak semakin iritasi.



4. Sakit Kepala dan Nyeri Belakang Mata

Anda mungkin merasakan sakit kepala berat yang fokus di dahi atau belakang mata. Gejala ini sering dikeluhkan penderita DBD atau infeksi virus lainnya. Kompres dingin di dahi bisa membantu meredakan nyeri, sementara istirahat di ruangan gelap dan tenang akan membuat Anda lebih nyaman. Jika sakit kepala tak tertahankan, parasetamol bisa menjadi pilihan sementara.


5. Lemas dan Tidak Nafsu Makan

Tubuh terasa sangat lemas, bahkan untuk sekadar bangun dari tempat tidur. Kondisi ini terjadi karena tubuh sedang melawan infeksi virus secara intensif. Untuk mengembalikan energi, cobalah makan dalam porsi kecil tapi sering, seperti bubur atau sup hangat. Buah-buahan tinggi air seperti semangka atau jeruk juga baik untuk menjaga hidrasi. Oralit atau air kelapa bisa membantu mengembalikan elektrolit yang hilang.


6. Pembengkakan Sendi

Pada kasus tertentu, sendi yang nyeri bisa membengkak dan terasa hangat saat disentuh. Ini tanda peradangan akibat respons imun terhadap virus. Mengompres dingin selama 15 menit setiap 2–3 jam bisa mengurangi bengkak, sementara mengangkat bagian yang bengkak lebih tinggi dari jantung akan membantu aliran darah. Hindari menggerakkan sendi secara paksa agar tidak memperparah kondisi.


Jika Anda atau keluarga mengalami gejala di atas—terutama demam tinggi lebih dari 3 hari, nyeri sendi tak tertahankan, atau muncul bintik merah—segera konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam. Penanganan dini membantu mencegah komplikasi seperti perdarahan (pada DBD) atau nyeri sendi kronis (pasca-chikungunya).


FAQ


Berapa Lama Gejala Flu Tulang Berlangsung?

Gejala akut (demam, nyeri hebat) biasanya berlangsung 3–7 hari, tapi nyeri sendi bisa bertahan berminggu-minggu hingga bulanan, terutama pada chikungunya. Pada kasus DBD, demam cenderung turun setelah hari ke-3, tapi justru fase ini paling berisiko terjadi syok jika tidak ditangani.


Benarkah Nyeri Flu Tulang Bisa Sampai Membuat Tidak Bisa Jalan?

Ya! Pada kasus chikungunya:

  • 70% penderita mengalami nyeri sendi yang melumpuhkan sementara
  • Nyeri terparah biasanya di pagi hari
  • Beberapa orang sampai harus menggunakan tongkat atau kursi roda


Mengapa Gejala Flu Tulang Sering Disertai Ruam Kulit?

Ruam merah pada flu tulang terjadi karena:

  1. Reaksi imun tubuh melawan virus yang menyebar lewat pembuluh darah kecil di kulit
  2. Kebocoran kapiler (khas DBD/chikungunya)


Ciri ruam flu tulang:

  • Muncul di lengan, tungkai, atau wajah
  • Terasa gatal atau panas saat disentuh
  • Bentuknya bisa bintik merah datar atau bentol kecil


Benarkah Gejala Flu Tulang Lebih Parah di Malam Hari?

Ya! Nyeri sendi dan demam cenderung meningkat setelah pukul 18.00 dan mencapai puncaknya sekitar tengah malam.


Alasannya:

  • Suhu tubuh alami manusia naik di malam hari
  • Produksi sitokin (protein pemicu nyeri) meningkat saat istirahat
  • Posisi tidur yang statis membuat sendi kaku


Mengapa Gejala Flu Tulang Sering Membuat Sulit Tidur?

Gangguan tidur terjadi karena:

  • Nyeri sendi yang berdenyut-denyut
  • Sensasi kulit "terbakar" saat demam
  • Keringat malam yang berlebihan


Referensi:

  1. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Chikungunya Virus: Symptoms, Diagnosis, & Treatment. (https://www.cdc.gov/chikungunya/symptoms/index.html). Diakses pada 22 Juli 2024.
  2. World Health Organization (WHO). Dengue and Severe Dengue. (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue). Diakses pada 22 Juli 2024.
  3. Mayo Clinic. Chikungunya: Symptoms & Causes. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chikungunya/symptoms-causes/syc-20350480). Diakses pada 22 Juli 2024.
  4. National Health Service (NHS) UK. Dengue: Symptoms. (https://www.nhs.uk/conditions/dengue/symptoms/). Diakses pada 22 Juli 2024.
  5. MedlinePlus. Chikungunya. (https://medlineplus.gov/chikungunya.html). Diakses pada 22 Juli 2024.
  6. Singapore Ministry of Health. Dengue Fever: Symptoms. (https://www.moh.gov.sg/diseases-updates/dengue). Diakses pada 22 Juli 2024.
  7. European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC). Chikungunya Virus Disease. (https://www.ecdc.europa.eu/en/chikungunya-virus-disease). Diakses pada 22 Juli 2024.
  8. Healthdirect Australia. Chikungunya Virus. (https://www.healthdirect.gov.au/chikungunya-virus). Diakses pada 22 Juli 2024.