Betapa bahagianya saat si kecil bisa lahir dalam keadaan sehat dan sempurna
Saat ibu menyusui, ada 5 masalah yang seringkali dijumpai, seperti:
Namun jangan khawatir, kelima permasalahan ini tentu bisa diatasi. Awali dengan mengumpulkan informasi yang tepat sebanyak-banyaknya sejak bayi masih berada dalam kandungan.
Carilah rumah sakit atau tempat bersalin yang mendukung menyusui; sampaikan permasalahan atau pertanyaan pada tenaga medis, khususnya konselor laktasi. Selain itu, ketahui perlekatan dan posisi menyusui yang tepat, sehingga kendala seperti nyeri atau puting lecet dapat dihindari.
Sempatkan waktu untuk memerah dan menabung ASI jika diperlukan, serta ketahui bagaimana menyimpan ASI pada ruangan dan suhu yang tepat.
Hindari penggunaan dot atau empeng, karena dapat menyebabkan bayi bingung puting dan tidak mau menyusu dari payudara ibu. Penggunaan dot atau empeng berisiko menyebabkan diare dan dehidrasi jika tidak dibersihkan secara tepat serta gangguan pertumbuhan gigi.
Cari dukungan pada kerabat yang punya pengalaman menyusui, atau ikut dalam grup yang mendukung gerakan menyusui.
Usahakan untuk segera menyusui si kecil dalam waktu kurang dari 1 jam setelah persalinan.
Pastikan ibu mengonsumsi makanan sehat, banyak minum air putih, menghindari stress, dan cukup beristirahat. Dukungan suami dan lingkungan sekitar juga berperan banyak terhadap suksesnya menyusui.
Selain kaya akan asam amino, vitamin A, D, E, K, B-karoten, dan mineral seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium, fosfor, dan sulfur yang diperlukan untuk tumbuh kembang bayi, air susu ibu (ASI) juga dilengkapi dengan hormon dan enzim yang membantu pencernaannya.
Nutrisi dalam ASI sangat unik karena kandungannya berubah sesuai dengan usia dan pertumbuhan si kecil. Oleh karena itu, ASI dari ibu yang baru melahirkan (colostrum) kandungan gizinya berbeda dengan ibu yang bayinya sudah berusia lebih dari 30 hari.
*Composition of Human Colostrum and Mature Breast Milk, diambil dari Lawrence RM, Lawrence RA: Breastfeeding: A Guide for the Medical Profession, Philadelphia, 2016, Elsevier
Tak hanya bernilai gizi tinggi, ASI juga dipercaya dapat melindungi si kecil dari berbagai penyakit, karena mengandung sel-sel imun seperti immunoglobulin yang mencegah anak dari infeksi telinga, infeksi pernapasan, infeksi saluran cerna, infeksi saluran kemih, serta penyakit kulit seperti ruam eksim/ eczema.
Saat ibu menyusui, hormon oxytocin akan dilepaskan. Hormon inilah yang akan membantu rahim ibu untuk kembali ke ukuran semula sebelum hamil dan dapat mengurangi pendarahan pada ibu pasca persalinan.
Menyusui juga dapat membakar kalori sehingga dapat membantu mengembalikan berat badan semula seperti sebelum hamil dan melindungi ibu dari risiko obesitas setelah melahirkan. Selain itu, menyusui juga dapat mengurangi risiko kanker payudara, kanker ovarium, dan penyakit asma, serta berperan sebagai metode kontrasepsi alternatif.