Panic attack adalah suatu serangan ketakutan yang intens atau kuat tanpa ada penyebab yang jelas. Kenali gejala dan penyebab serangan panik di sini.
Panic attack atau serangan panik dapat terjadi di mana pun dan kapan pun. Mereka yang mengalaminya akan merasa sangat ketakutan dan diliputi oleh perasaan cemas yang luar biasa, sekalipun sesungguhnya tidak sedang mengalami bahaya apa pun.Ā
Sekalipun dari luar tampak percaya diri dan tenang, banyak tokoh dan selebritis yang terganggu karir dan show mereka akibat serangan panik. Di antaranya adalah Miley Cyrus, Oprah Winfrey, dan Stephen Colbert.
Sejarawan dan peneliti di bidang psikiatri sepakat bahwa Abraham Lincoln dan Vincent van Gogh juga menderita gangguan serangan panik yang sama berdasarkan tulisan-tulisan dan jurnal harian mereka.Ā
Panic attack atau serangan panik adalah suatu serangan ketakutan yang intens atau kuat, yang akan memicu berbagai gejala fisik yang parah padahal tidak ada bahaya yang nyata atau penyebab yang jelas.
Serangan panik dirasakan sangat menakutkan, karena kita merasa kehilangan kontrol, seakan-akan mengalami serangan jantung atau stroke, bahkan seperti sedang menghadapi kematian.Ā
Tidak jarang penderita panik melakukan ādoctor shoppingā dan berulangkali meminta dibawa ke unit gawat darurat karena merasakan adanya keluhan-keluhan fisik yang dahsyat.
Berbagai pemeriksaan laboratorium, hingga pemeriksaan-pemeriksaan yang lebih rumit seperti endoskopi, CT-Scan, MRI pun dilakukan dengan hasil umumnya normal. Namun setiap serangan akan selalu mendorong penderita untuk melakukan pemeriksaan ulang. Seakan sulit untuk menerima penjelasan dokter bahwa kondisi mereka sesungguhnya normal.Ā
Sebagian orang hanya mengalami satu atau dua kali serangan panik seumur hidupnya. Namun cukup banyak yang berulang kali mengalami serangan yang tidak terduga tersebut, mereka pun hidup dalam lingkaran ketakutan terus-menerus.
Keadaan serangan berulang seperti itu dinamakan mengalami gangguan panik (panic disorder). Penderita gangguan panik senantiasa dihantui oleh ketakutan akan munculnya serangan berikutnya, hal ini dikenal sebagai kecemasan antisipatif (anticipatory anxiety).
Sekalipun mengalami serangan panik sama sekali tidak mengancam jiwa, pengalaman tersebut dapat sangat mengerikan dan secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kinerja sehari-hari penderitanya.
Baca Juga: Gangguan Tidur dan Cara Mengatasinya
Ciri khas serangan panik, terjadi secara tiba-tiba tanpa perlu pemicu maupun gejala awal. Serangan dapat terjadi setiap saat dan di mana pun, seperti saat mengendarai mobil, di keramaian, saat tidur, ataupun saat sedang bersenang-senang.
Frekuensi serangan panik bermacam-macam, ada yang cukup sering, ada juga yang jarang.Ā Gejala serangan panik bervariasi untuk setiap orang. Umumnya dalam beberapa menit, serangan menjadi sangat intens dan secara bertahap mulai berkurang hingga menghilang dan menyisakan perasaan lelah.Ā
Beberapa ciri-ciri mengalami serangan panik:
Sedemikian mengerikannya serangan panik tersebut, umumnya akan membuat penderitanya menghindari tempat-tempat di mana mereka pernah mengalami serangan panik dan selalu perlu ditemani oleh seseorang yang mereka percaya, agar segera mendapat pertolongan bila terjadi serangan panik.
Baca Juga: Stimulasi Dini untuk Tumbuh Kembang Optimal di Periode Emas
Penyebab panic attack biasanya dipicu akibat dari stres yang sedang dialami cukup intens. Berikut beberapa penyebab lainnya yang berperan atas timbulnya gejala:Ā
Sementara faktor risiko yang dapat menimbulkan panik di antaranya adalah:
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Generasi Sandwich
Walaupun serangan panik bisa sangat menakutkan, penting untuk diingat bahwa serangan panik akan berlalu. Ada solusi untuk kondisi ini, dan dengan penanganan yang tepat, Anda dapat pulih dan kembali menjalani kehidupan dengan normal.
Jika Anda merasa dalam situasi seperti ini, ada beberapa cara untuk meredakan atau menghilangkan serangan panik dan mengambil kendali atas kehidupan Anda, antara lain:
Mungkin Anda ingin tahu bagaimana menerapkan metode 5-4-3-2-1 untuk meredakan serangan panik. Berikut adalah penjelasannya:
Meskipun tidak ada obat khusus untuk serangan panik, ada berbagai pilihan penanganan yang dapat digunakan untuk membantu mengelola gejala tersebut.
Baca Juga: Gadget dan Kesehatan Mental
Tidak ada cara khusus untuk menghindari serangan atau gangguan panik, kecuali kesadaran penderita untuk mengatasi kondisinya sebelum semakin memburuk. Oleh karena itu, penting bagi penderita untuk berkonsultasi dengan dokter dan menerima perawatan yang sesuai.
Selain itu, ada beberapa langkah pencegahan serangan panik yang dapat dilakukan secara mandiri, seperti:
Baca Juga: Atasi Fobia dengan Hipnoterapi
Terapi yang dapat dilakukan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater untuk panic attack diawali dengan mengurangi dan mengendalikan gejala-gejala. Umumnya dilakukan bersamaan antara pemberian obat dan terapi kognitif-perilaku (cognitive behavioral therapy).
Terapi kognitif-perilaku dapat dilakukan dengan mengubah cara berpikir dan kebiasaan menjalani hidup agar mendapat keseimbangan dan kesehatan yang lebih baik. Terapi ini juga akan menjelaskan bagaimana mencegah dan menangani serangan panik yang cukup efektif.Ā
Pengobatan yang biasa diberikan oleh psikiater adalah golongan serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), yang termasuk dalam kelas āantidepresiā. Jangan merasa heran apabila dokter meresepkan āantidepresiā, sementara Anda dikatakan menderita gangguan panik.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah terapi individu yang dapat dilakukan mulai dari menjaga jadwal aktivitas sehari-hari secara berimbang, rutin berolahraga, tidur yang teratur dan berkualitas, juga menghindari stimulan atau ādopingā untuk mengatasi kelelahan, seperti kopi dan minuman berenergi yang mengandung kafein berlebihan.
Baca Juga: Gangguan Mental Mengintai Penyintas COVID-19
Tujuan dari pengobatan serangan panik adalah untuk mengurangi tingkat keparahan dan frekuensi serangan, sehingga kualitas hidup penderita dapat meningkat. Saat mengalami serangan panik, individu dapat melakukan tindakan sendiri untuk meredakan gejalanya, termasuk:
Bila Anda atau kerabat/keluarga Anda sudah merasakan gejala serangan panik lebih dari satu kali dan sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, ada baiknya Anda melakukan terapi secara individu terlebih dahulu, dan bila perlu berkonsultasi dengan psikiater. Berikut beberapa keadaan yang mungkin dapat menjadi tanda bahwa Anda sudah membutuhkan bantuan psikiater:
Panic attack merupakan sesuatu yang menyeramkan yang dapat Anda alami. Namun, jangan berkecil hati, karena gangguan ini dapat ditangani dengan baik dengan adanya kerja sama yang baik antara dokter dan penderitanya.
Baca Juga: Me Time Hindarkan Depresi
Untuk menegakkan diagnosis dengan akurat dan membedakannya dari gejala penyakit lain, dokter akan memulai dengan meminta pasien untuk memberikan detail mengenai gejala yang mereka alami.
Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik komprehensif untuk memastikan bahwa gejala yang terjadi disebabkan oleh serangan panik.
Selain itu, beberapa tes tambahan juga bisa dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis, termasuk:
Jika hasil pemeriksaan organ dan fungsi tubuh menunjukkan tidak adanya kelainan, dokter akan melanjutkan dengan pemeriksaan psikologis sesuai dengan panduan yang tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Evaluasi ini dilakukan untuk membedakan antara serangan panik dan gangguan panik.
Berdasarkan panduan tersebut, panic attack biasanya ditandai dengan munculnya rasa takut dan ketidaknyamanan secara tiba-tiba, disertai oleh empat atau lebih dari gejala berikut ini:
Apabila Anda atau seseorang yang Anda sayangi merasa kesulitan mengendalikan diri, segera berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Psikolog atau Psikiater kami untuk mendapatkan bantuan yang lebih baik.
Panic attack bisa terjadi ketika tubuh tiba-tiba merasa sangat takut atau cemas, seringkali tanpa alasan yang jelas. Panic attack bisa disebabkan oleh stres, trauma masa lalu, atau ketidakseimbangan kimia di otak. Saat panic attack, tubuh bereaksi seolah-olah ada bahaya nyata, meskipun sebenarnya tidak ada, yang menyebabkan gejala seperti jantung berdebar kencang, sulit bernapas, dan pusing.
Ciri-ciri panic attack meliputi detak jantung yang cepat atau berdebar-debar, sesak napas, pusing, keringat berlebihan, gemetar, dan perasaan seperti kehilangan kendali atau akan mati. Gejala lain bisa termasuk mual, sakit perut, perasaan tercekik, dan sensasi tidak nyata atau terlepas dari diri sendiri (derealization). Panic attack biasanya datang tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam beberapa menit.
ika terkena panic attack, segera cari tempat yang tenang dan coba kendalikan napas dengan bernapas perlahan dan dalam. Fokuskan pikiran pada hal yang menenangkan, seperti menghitung napas atau mengamati benda di sekitar. Ingatkan diri bahwa serangan ini hanya sementara dan akan berlalu. Jika memungkinkan, duduk atau berbaring hingga gejala mereda.
Contoh panic attack adalah saat seseorang tiba-tiba merasa jantungnya berdetak sangat cepat, disertai sesak napas, pusing, gemetar, dan rasa takut yang intens tanpa alasan jelas, seperti saat berada di tempat umum atau dalam situasi yang sebetulnya tidak berbahaya. Serangan ini sering kali muncul mendadak, membuat orang tersebut merasa seperti kehilangan kendali atau bahkan takut akan mati, meskipun secara fisik tidak ada ancaman nyata.
Panic attack bisa sembuh dengan perawatan yang tepat, seperti terapi kognitif perilaku (CBT), penggunaan obat-obatan sesuai anjuran dokter, serta teknik relaksasi dan manajemen stres. Konsistensi dalam menjalani terapi dan perubahan gaya hidup yang mendukung kesehatan mental sangat penting untuk mengurangi frekuensi dan intensitas serangan panik, bahkan hingga sembuh total.
Tidak, serangan panik atau panic attack umumnya tidak berbahaya secara fisik dan tidak mengancam jiwa. Namun, pengalaman tersebut bisa sangat menakutkan dan mengganggu kualitas hidup seseorang. Serangan panik sering kali disertai gejala fisik yang intens seperti jantung berdebar, sesak napas, pusing, dan rasa takut yang luar biasa. Meskipun gejala-gejala ini mirip dengan kondisi medis serius, serangan panik biasanya tidak menyebabkan kerusakan fisik jangka panjang.
Panic attack adalah serangan tiba-tiba dengan gejala fisik yang intens seperti detak jantung cepat, sesak napas, dan rasa takut luar biasa, yang biasanya berlangsung beberapa menit. Anxiety, atau kecemasan, adalah perasaan khawatir atau takut yang lebih bertahap dan berlangsung lebih lama, sering kali terkait dengan stres atau kekhawatiran tentang situasi tertentu. Anxiety cenderung bersifat kronis dan bisa memicu panic attack, tetapi tidak selalu disertai gejala fisik yang ekstrem.