By Tim RS Pondok Indah
Pemanasan sebelum olahraga, seperti jalan di tempat, squat, dan jumping jacks, dapat mencegah cedera dan memaksimalkan olahraga yang dilakukan. Simak selengkapnya!
Olahraga secara teratur dapat menjaga kesehatan, meningkatkan stamina, memperbaiki suasana hati, serta menurunkan risiko penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Melakukan aktivitas fisik dengan konsisten juga dapat meningkatkan kualitas tidur dan menjaga berat badan ideal.
Namun, manfaat tersebut tidak akan maksimal jika dilakukan dengan cara yang kurang tepat. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah melewatkan pemanasan sebelum olahraga. Padahal, pemanasan bukan hanya rutinitas awal, tetapi menjadi langkah penting untuk mencegah cedera serta memaksimalkan olahraga yang dilakukan.
Sebelum membahas jenis gerakan, penting untuk memahami mengapa pemanasan tidak boleh dilewatkan. Berikut beberapa manfaat pemanasan sebelum olahraga:
Pemanasan membantu mempersiapkan mental sebelum berolahraga. Saat melakukan gerakan pemanasan, otak mulai menyesuaikan diri dengan aktivitas fisik yang akan dilakukan. Hal ini membantu meningkatkan konsentrasi, kewaspadaan, dan koordinasi antara otak dan anggota tubuh.
Karena pemanasan sebelum olahraga membantu meningkatkan fokus, tenaga, dan koordinasi tubuh, performa saat latihan pun jadi lebih maksimal. Gerakan terasa lebih stabil, efisien, dan tubuh tidak cepat lelah.
Selama pemanasan, tubuh mulai memproduksi hormon kortisol dan adrenalin dalam jumlah yang lebih tinggi. Kedua hormon ini berperan penting dalam mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik. Dengan begitu, tubuh menjadi lebih bertenaga, fokus, dan siap menghadapi tekanan fisik saat berolahraga.
Baca juga: Panduan Olahraga yang Benar untuk Hasil Maksimal dan Kesehatan Optimal
Tanpa pemanasan, otot-otot tubuh cenderung masih dalam kondisi kaku dan tegang. Ketegangan ini dapat meningkatkan risiko cedera, seperti otot tertarik, bahkan robek.
Dengan melakukan pemanasan, aliran darah ke jaringan otot meningkat, sehingga otot menjadi lebih lentur dan siap digunakan. Alhasil, gerakan tubuh saat berolahraga pun terasa lebih ringan, nyaman, dan stabil.
Pemanasan sebelum olahraga membuat otot dan sendi menjadi lebih lentur, sehingga mengurangi risiko cedera saat berolahraga. Selain itu, peningkatan rentang gerak juga memungkinkan Anda melakukan gerakan olahraga dengan lebih sempurna dan efisien.
Baca juga: Begini Cara Olahraga di Rumah dengan Aman dan Nyaman
Pemanasan dengan gerakan dinamis sebelum olahraga dapat dilakukan selama 5-10 menit. Semakin intens latihannya, semakin lama juga pemanasannya.
Ada banyak gerakan pemanasan sebelum olahraga yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
Mulailah dengan berjalan cepat di tempat, selama 2-3 menit. Gerakan pemanasan ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, meningkatkan suhu tubuh, sekaligus mempersiapkan otot dan sendi untuk melakukan aktivitas fisik yang lebih berat, sekaligus meningkatkan detak jantung secara bertahap.
Lakukan pemanasan dengan meregangkan otot tubuh atau gerakan stretching leher, yakni memutar kepala secara perlahan ke arah kanan dan kiri. Sebab gerakan ini membantu otot leher jadi lebih rileks dan memperlancar aliran darah ke area kepala dan leher.
Putar bahu ke depan sebanyak 8 kali, lalu lakukan juga ke arah yang berlawanan. Gerakan pemanasan ini penting dilakukan sebelum berolahraga yang melibatkan tangan dan bahu seperti tenis, basket, atau angkat beban.
Selanjutnya, rentangkan tangan ke samping lalu putar ke arah depan dan ke belakang dalam lingkaran kecil hingga besar. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 putaran, kemudian lakukan kembali ke arah sebaliknya. Mirip seperti gerakan pemanasan sebelumnya, gerakan putar lengan ini bertujuan untuk mempersiapkan bagian lengan untuk aktivitas yang melibatkan lengan dan tangan.
Pegang dinding atau sandaran kursi sebagai penyangga, lalu ayunkan satu kaki ke depan-belakang dan memutar menjauhi tubuh lalu ulangi dengan memutar kaki mendekati tubuh. Lakukan gerakan ini selama 1 menit untuk meningkatkan aliran darah ke otot dan sendi kaki.
Baca juga: 12 Ide Olahraga di Kamar yang Bisa Dilakukan Setiap Waktu
Selanjutnya, Anda bisa melakukan gerakan squat ringan untuk mengaktifkan otot paha, pinggul, dan punggung bawah. Gerakan ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke otot-otot kaki, memperkuat otot-otot tersebut, dan meningkatkan fleksibilitas tubuh bagian bawah.
Caranya berdiri dengan kaki dibuka selebar bahu dan kedua tangan direntangkan ke depan. Tekuk lutut perlahan hingga tubuh turun, lalu angkat tubuh kembali ke posisi awal. Gerakan ini dapat dilakukan sebanyak 10 kali.
Bila akan melakukan olahraga yang melibatkan gerakan kaki yang intens, seperti lari dan bersepeda, jangan lupa untuk meregangkan otot betis. Anda bisa melakukan peregangan betis (calf stretch) dengan berdiri menghadap dinding sejauh 1 rentangan tangan, dan posisikan kaki kanan di belakang kaki kiri. Tekuk kaki kanan secara perlahan sambil menjaga tumit kaki kiri tetap menempel di lantai. Tahan posisi ini selama 30 detik lalu lakukan pada sisi kaki lainnya
Gerakan kardio ringan, seperti jumping jacks, dapat dilakukan di akhir sesi pemanasan sebelum berolahraga. Jumping jacks dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah (detak jantung) sekaligus mempersiapkan otot untuk bekerja lebih keras.
Jumping jacks dimulai dengan berdiri tegak, posisikan kaki agar rapat dan lengan di samping tubuh. Kemudian, melompatlah dan buka kaki lebar-lebar sambil mengangkat kedua tangan ke atas kepala. Saat mendarat, kembali ke posisi awal dengan kaki rapat dan tangan di samping tubuh. Ulangi gerakan ini sebanyak 10-20 kali.
Itulah manfaat dan gerakan pemanasan sebelum berolahraga yang dapat Anda coba lakukan. Selain pemanasan, Anda juga dianjurkan melakukan pendinginan setelah olahraga. Sebab pendinginan penting untuk mempercepat pemulihan otot dan mengembalikan energi.
Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung, atau gangguan sendi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang menangani Anda maupun dokter spesialis kedokteran olahraga di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat, jika pernah menhalmi cedera. Dengan demikian, dokter bisa memberikan saran mengenai jenis olahraga yang aman dan gerakan pemanasan yang tepat sesuai kondisi tubuh Anda.
Baca juga: 8 Cara Efektif untuk Melakukan Olahraga di Tengah Kepadatan Aktivitas
Berolahraga tanpa pemanasan sangat tidak dianjurkan. Tanpa pemanasan, tubuh belum siap untuk berolahraga secara optimal. Akibatnya, risiko terjadinya cedera saat berolahraga, dari keseleo hingga robekan ligamen, pun meningkat.
Pemanasan sebelum berolahraga bermanfaat untuk meningkatkan suhu tubuh, meningkatkan fleksibilitas otot, mempercepat aliran darah, dan mempersiapkan sistem kardiovaskular untuk aktivitas fisik yang lebih berat. Gabungan antara semua hal tersebut dapat meningkatkan performa Anda dan mengurangi risiko cedera saat berolahraga.
Tanpa pemanasan, risiko cedera olahraga meningkat. Otot dan sendi belum siap untuk menjalani aktivitas yang berat, sehingga lebih mudah mengalami robekan atau strain. Selain itu, performa olahraga pun bisa menurun karena tubuh tidak bisa beradaptasi dengan optimal.
Durasi pemanasan ideal sekitar 5-10 menit. Secara umum, durasi pemanasan ini sudah cukup untuk mempersiapkan tubuh Anda untuk menghadapi aktivitas fisik yang lebih berat. Namun, waktu pemanasan bisa lebih lama bila Anda hendak melakukan jenis olahraga yang lebih intens.
Jarak waktu antara pemanasan dan latihan sebaiknya tidak terlalu lama, yakni maksimal 5-10 menit. Jika lebih dari itu, suhu tubuh dan kesiapan otot bisa menurun kembali.
Referensi: